Chapter 2

64.1K 1K 39
                                    

Saat Adam berfikir Fala nya telah kembali, ternyata ia salah besar. Gadis itu tetap saja cuek dan dingin padanya padahal Adam sudah berusaha menuruti keinginan Fala.

Seumur umur ia tidak pernah menyangka bahwa ia akan berciuman dengan adiknya sendiri.

Pikirannya melayang pada kejadian beberapa jam yang lalu saat ia dan Fala saling menghisap lidah. Bagaimana kenyal dan lembutnya bibir Fala, bagaimana suara engahan tertahan keluar dari bibirnya.

TOKTOK!!

Adam terpejam saat pikirannya harus kembali fokus pada kenyataan bahwa ia saat ini sedang rapat bersama direksi.

Ia mengelus pelipisnya berusaha terlihat seperti sedang berfikir.

Kali ini ia tidak bisa fokus pada pekerjaannya.

Pikirannya kembali berkelana pada perjanjiannya dengan Lily bahwa ia menikahinya hanya untuk menyelamatkan nama baik gadis itu dan keluarganya dan akan mengakhiri pernikahannya suatu hari.

"Seenggaknya sampe kamu nemuin cewek yang kamu cintai, kamu boleh cerai in aku" ucakp Lily saat itu dan Adam dengan mudah menyetujuinya karena Lily adalah sahabat baiknya. Meski ia juga kecewa pada Lily saat itu, namun yang ada di pikirannya saat itu adalah nama baik sahabatnya sendiri. Adam tidak ingin orang orang men judge Lily sebagai wanita murahan.

Pernikahannya berjalan dengan lancar sampai bulan dimana menjelang Lily melahirkan, Fala adiknya dimutasi dikota yang sama dengannya.

Saat itu persiapan pernikahan serba mendadak dan serba cepat. Tidak terfikirkan oleh Adam akan memberitahu Fala yang berada di luar kota untuk datang ke pernikahannya. Terlebih ia hafal betul sifat Fala yang pasti akan menentang keras pernikahannya jika tau alasan yang sebenarnya.

Adam sudah siap jika Fala akan memakinya sebagai laki laki bodoh atau apapun. Namun reaksi Fala diluar dugaan. Saat itu ia hanya mengangguk dan tersenyum tipis saat Adam mengakui kesalahannya.

Hari hari setelahnya menjadi hari yang terburuk bagi Adam. Fala mendiamkannya, berhari hari hingga Adam merasa frustasi.

Saat rapat selesai, Adam kembali ke ruangannya. Dilihatnya ponselnya ada beberapa panggilan tak terjawab dari mamanya dan sebuah panggilan video call tak terjawab dari Lily.

Perhatiannya teralihkan oleh suara tawa dari luar. Ia melihat Reza si staff IT yang baru beberapa bulan bergabung di perusahaannya terlihat sedang bertingkah konyol seolah menghibur seseorang di hadapannya. Seseorang itu adalah Fala. Meski beberapa kali hanya tersenyum tipis, pada akhirnya ia ikut tertawa melihat aksi konyol Reza.

Adam penasaran hubungan macam apa yang mereka miliki hingga akrab seperti sekarang. Terlebih, Fala merupakan gadis yang susah didekati karena sifatnya cenderung kaku.

Mata Adam hampir keluar dari rongganya saat melihat Reza mengacak rambut Fala dan gadis itu tak sungkan memberikan senyuman manisnya.

***

Saat Fala pulang dari kantor ia melihat Rosalinda dan Lily sedang tertawa bersama di ruang tv. Ada sedikit rasa kesal saat melihat wajah Lily yang mulai sumringah.

Rosalinda menyadari kedatangan putrinya pun mendekati Fala, "Abangmu mana Fal? "

"Lembur"

"Uda makan belom? "

"Uda"

Kening Rosalinda berkerut,

"Kalo kamu mama yakin bisa jaga kesehatan. Maksud mama abangmu, tadi kamu pulang Adam uda makan belom? "

WILD SISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang