Sejak malam pesta itu Jisoo mulai jarang bertemu dengan Suho, pria itu seakan-akan tenggelam dalam hubungan asmaranya, dia menjadi lebih sering menghabiskan waktunya dengan Irene.
Orang-orang akan menganggap bahwa itu adalah hal yang biasa dan menganggap perbuatan Suho adalah hal yang wajar untuk pasangan baru itu.
Namun akan berbeda dengan Jisoo yang harus mati-matian menahan rasa sakit dihatinya, meskipun begitu Jisoo masih memiliki perasaan yang dalam pada Suho bahkan tidak pernah berkurang sedikit punn, hingga tidak sedikit orang yang berpikir bahwa wanita itu memiliki hati yang terbuat dari baja.
"JISOO!!"
Jisoo tersentak ketika mendengar suara yang cukup familiar di telinganya, suara yang saat ini tidak ingin Jisoo temui pemiliknya atau mungkin suara yang cukup Jisoo rindukan.
Entah karna terlalu terkejut atau apa, Jisoo sama sekali tidak bergerak dari posisi awalnya, hingga akhirnya dia merasakan sebuah tangan hangat yang menggenggam tangannya.
"sooyaa kau tidak mendengarku?"
Suho menatap Jisoo heran, menurutnya dia sudah cukup keras memanggil sahabatnya itu, tapi Jisoo justru hanya diam seakan-akan tidak mendengar suaranya."Ahh, sepertinya aku sedang mengantuk jadi aku tidak mendengar muu" jawab Jisoo asal.
Suho terkekeh kecil mendengar jawaban Jisoo yang menurutnya sangat tidak masuk akal. Dan entah mendapat dorongan dari mana sehingga dengan mudahnya Suho merangkulkan tangannya pada leher Jisoo dan menarik gadis itu ke dalam pelukannya.
"Kau itu terlalu banyak alasan, ayo kita jalan-jalan" ucap Suho sambil berjalan membawa Jisoo yang masih ada dalam rangkulannya.
Jisoo yang baru saja sadar dari lamunan nya akibat dari perbuatan Suho, langsung menjauh dari pria itu.
"Tidak"
"Kenapa? Apa kau tidak merindukan ku? Aku saja sangat merindukan mu"
"Aku....aku... aku sudah membuat janji dengan Lisa dan Dahyun jadi aku tidak bisa pergi dengan mu" lagi-lagi Jisoo harus berbohong, sungguh dia sangat tidak ingin berdekatan dengan Suho saat ini. Meskipun dia sangat merindukan pria itu tapi rasanya, kenangan malam itu selalu terputar kembali di kepalanya yang menjadikan hal itu sinyal tersendiri untuk Jisoo agar menjauhi pria di depannya ini yang jelas-jelas sekarang telah memiliki kekasih.
"Ayolahh, kau sudah sering menghabiskan waktu mu dengan mereka, lalu apa salahnya jika hari ini kau pergi dengan kuu?"
"Tidak bisa, aku sudah berjanji pada mereka"
"Kalau begitu aku sendiri yang akan meminta izin pada mereka" ucap Suho bersikeras untuk mengajak Jisoo pergi bersamanya.
"Ti-"
"Dahyun-ah" belum sempat Jisoo berbicara tiba-tiba Suho memanggil Dahyun yang kebetulan sedang lewat.
"Apa kalian akan pergi hari ini? Boleh aku meminjam Jisoo untuk hari ini?"
Dahyun mengerjapkan matanya beberapa kali seolah mencoba untuk mengerti dengan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh pria di depannya itu.
"Pergi? Hari ini? Kemana? Kurasa kami tidak membuat janji apapun? Dan jika mereka ingin pergi kenapa meminta izin pada ku?" Kurang lebih seperti itulah pertanyaan yang ada dalam benak Dahyun yang membuatnya semakin bingung.
Ditambah lagi ketika dia menatap wajah Jisoo yang seperti memberikan sebuah kode untuknya membuatnya semakin kebingungan. Namun meskipun Dahyun tidak mengerti dia akhirnya memutuskan untuk memperbolehkan Jisoo pergi dengan Suho. Walaupun dirinya sendiri tidak yakin apakah keputusan yang dia buat itu benar, mengingat wajah Jisoo yang seakan tidak setuju dengan jawaban yang dia berikan.
🍁🍁🍁
"Bagaimana jika kita ke bioskop?"
"Terserah"
Suho mendengus kesal dengan jawaban yang diberikan oleh Jisoo, pasalnya ini sudah kesekian kalinya dia bertanya kepada wanita itu, namun jawaban yang diberikan pun selalu sama.
"Jisoo-yaa, ada apa? Apa kau marah padaku?" Ucap Suho menatap Jisoo yang ada di sebelahnya.
Jisoo menggeleng.
"Lalu ada apa? Kenapa kau hanya diam saja sejak tadi?"
Jisoo menatap Suho dengan pandangan sendu, tidak mengertikah pria ini bahwa dia sedang mencoba untuk mengubur perasaannya? Tidak tahukah pria ini jika saat ini dirinya sangat tersiksa karna harus belajar untuk melupakan nya? Jika bisa Jisoo ingin sekali meneriaki pria di hadapannya ini dan mengungkapkan semua perasaan yang selama ini dipendam nya.
"Baiklah, aku tidak tau apa yang terjadi pada mu, sejak tadi aku bertanya tapi kau tidak menjawab nya, kalau begitu sekarang biar aku yang memutuskan dan kau akan tetap ikut dengan ku." Ujar Suho hampir seperti sebuah perintah.
Jisoo menyerit bingung ketika melihat tempat yang sekarang dia pijaki.
Taman bermain.
"Ada apa?"
"Kenapa kau membawa ku ke sini? Aku bukan anak kecil lagi Kim Jumyeon" ucap Jisoo yang kemudian memutar tubuhnya berniat pergi, namun belum sempat melangkah, tangannya kemudian di tahan oleh Suho.
"Heii! Kau mau kemana, bukankah sudah ku bilang kau harus tetap ikut bersama ku" ujar Suho.
"Ya, memang, tapi untuk apa kau membawa ku ke sini? Ini tempat bermain untuk anak-anak, bukan untuk remaja seusia kita"
"Mengapa, bukankah dulu saat kita kecil kita sering bermain di sini, lalu apa salah jika aku ingin mengenang masa-masa itu sekarang denganmu?" Ujar Suho sambil menggenggam tangan Jisoo dan membawanya berjalan santai.
Jisoo hanya diam, tidak memberikan tanggapan apapun.
"Aku rindu masa-masa kecil kita, saat kita bermain-main bersama, rasanya sekarang sangat sulit untuk bisa mengahabiskan waktu bersamamu, kita terlalu sibuk dengan urusan masing-masing" lirih Suho.
"Bukankah kau yang selalu sibuk dengan kekasihmu?" Batin Jisoo.
"Soyaaaa, bagaimana jika besok kita jalan-jalan, kita habiskan waktu bersama, hanya kau dan aku?" Ucap Suho dengan tatapan penuh harap, berharap Jisoo akan mengiyakan ajakkan nya.
"Bagaimana dengan Irene, apa dia tidak akan marah jika kau pergi dengan ku hanya berdua, dan lagi bukankah biasanya kau jalan-jalan dengan nya, kenapa sekarang dengan ku" ucap Jisoo dengan nada ketus seperti menyindir di bagian akhir kalimatnya.
"Irene, kenapa membawa nama Irene?" Ucap Suho tak mengerti dengan maksud Jisoo.
"Ahh, sekarang aku mengerti, jadi kau marah pada ku karna ini, karna aku banyak menghabiskan waktu ku dengan Irene belakangan ini?"
Jisoo tidak menjawab dan malah berjalan mendahului Suho.
Tidak ada suara panggilan dari Suho ketika Jisoo berjalan meninggalkan nya, sampai Jisoo merasakan dua tangan kekar tengah menggelitiki dirinya dari belakang.
"YAKK!! SUHOO-AH HENTIKANN" ucap Jisoo yang sudah tidak tahan dengan gelitikan pria itu.
Sampai tiba-tiba Suho berhenti dan langsung memeluk nya dengan erat.
"Aku menyayangi mu Kim Jisoo, sangat"
Haii!!
Masih ada yang nungguin kah?😅
Ku harap iya:vJangan lupa vote and coment💕💕
-Rilyaa-
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love, Your Love, And Her Love
FanfictionKim Jisoo yang mencintai teman masa kecilnya harus menerima kenyataan pahit ketika temanya jatuh cinta pada wanita lain.