Seorang anak laki-laki kini tengah melihat ke arah luar jendela kamarnya .
Ia menghela nafas saat mengingat pertarungan konyol antara di dan sang rival barunya di sekolah.
Konyol tapi menyenangkan itulah yang ia rasakan dan tanpa sadar seulas senyum bahagia terpasang di wajahnya.
"Tidak buruk." Ucap nya masih dengan senyuman.
Ia lalu memutar badannya dan melihat sebuah pintu ia menghela nafas dan membuka pintu tersebut .
Ia berjalan keluar dan terus berjalan hingga ia benar-benar keluar dari rumahnya dan terus berjalan sampai ia berhenti di sebuah taman yang cukup asri .
Ia melihat sekitar sebelum memutuskan untuk duduk di salah satu kursi taman yang menghadap ke arah di mana anak-anak sedang bermain saat ini .
Ia kembali mengulas senyum , hah kapan ia terakhir kali bisa bermain sebahagia itu?
Ia sibuk melamun sampai tidak menyadari bahwa sebuah bola menggelinding tepat ke arahnya.
Ia mengambil bola tersebut dan memberikan nya pada anak-anak , "kakak mau bermain bersama kami?"
Ia tampak terkejut mendengar tawaran itu , "bolehkah?" kelima anak itu mengangguk pasti .
"Baiklah." Ucapan nya membuat anak-anak berteriak senang .
Ia akhirnya bermain bersama anak-anak itu dengan senyum di wajah nya. Bahkan ia tak berhenti tersenyum saat ke enamnya terlentang di rumput taman tempat mereka bermain .
"Kakak kami pulang dulu , nanti kita main lagi nya!!" Ucap anak-anak itu .
Ia hanya tersenyum dan berjalan pergi tatkala ia sudah tak melihat anak-anak itu lagi .
Akh ia tak menyesal hari ini ia keluar rumah .
Yang terpenting ia bisa merasakan kebahagiaan sesungguhnya.
Matahari sudah berganti dengan bulan namun ia tetap berjalan enggan untuk kembali ke rumahnya itu .
Ia terus berjanji sampai ia berhenti dan mendongak ke atas melihat hamparan langit malam berhiaskan bintang .
Indah , sangat indah.
Akh ia jadi ingin terbang mengambil bintang-bintang itu untuk menemaninya .
Namun apakah ia pantas di temani oleh bintang-bintang yang indah itu?
Ia masih terus menatap ke atas sampai ia mendengar suara canda tawa , ia menoleh dan mendapati sang rival berserta Beberapa orang (banyak) yang ia tidak kenal sedang asik bercanda gurau .
Akh sekarang ia iri dengan kehidupan sang rival .. kapan terakhir kali keluarga nya bisa sehangat itu .
Tak mau berlama-lama melihat pemandangan yang membuatnya sakit ia memilih untuk segera pergi dari tempat itu , ketempat di mana ia biasa menenangkan pikiran nya .
Kaito menatap ke luar jendela toko .
Ia yakin , benar-benar yakin seratus persen bahwa tadi ia melihat Gakuroi menatap ke arah nya dengan pandangan yang ia tak bisa deskripsi kan .
Namun saat ia ingin kembali mengeceknya ia sudah tidak ada .
Jadi yang tadi itu ilusi atau apa?
"Akh mungkin orang yang mirip." Ucapnya .
"Ada apa?"
"Tidak ada tou-san."
Karma mengangguk dan kembali ke topik obrolan sementara Kaito kembali Melihat ke arah luar jendela toko , ke tempat dimana tadi Gakuroi berdiri.
"Tapi aku yakin kalou itu benar-benar Gakuroi... Tapi untuk apa ia keluar malam-malam sendirian?" Batinnya bertanya-tanya.
Asuno Gakushuu yang baru saja pulang mendapati rumahnya kosong .
Ia mengeryit heran sebelum memilih untuk berpikir positif dan segera berjalan ke arah kamarnya untuk segera membersihkan dirinya dan beristirahat sejenak .
Ia melewati salah satu kamar dan berhenti tepat di pintu kamar tersebut.
"Apa aku terlalu melampiaskan nya?" Batinnya .
Ia meraih knop pintu tersebut namun ia tidak membukanya ia hanya memegang nya .
Ia menghela nafas dan segera pergi menuju kamarnya , mengurungkan niatnya untuk membuka pintu tersebut.
Akh seperti nya ia benar-benar melampiaskan semuanya pada sang anak.
Gakuroi akhirnya sampai di salah satu taman kosong yang letaknya cukup jauh dari rumahnya .
Ia melihat sekitar sebelum memutuskan untuk naik ke atas pohon sakura dan duduk di salah satu dahan .
Ia mendongak dan menatap kembali langit berbintang di sana . Kali ini lebih indah lagi.
Akh rasanya ia tidak ingin pulang dan terus berada disini.
Tapi jika ia tak pulang ia bisa kena hukuman dan itu yang paling ia hindari akhir-akhir ini.Ya dan sekarang ia akan menerima nya karena sudah tepat pada jam 09:40 malam ia masih berada di luar .
Ia yakin ayahnya sudah pulang saat ini .
Namun sungguh ia tidak ingin pulang.
Dan itu benar-benar terjadi karena saat ini ia malah tertidur nyenyak di sana di temani oleh bintang-bintang di langit yang bersinar terang .
Kaito kini sudah berada di kamarnya ia masih memikirkan kejadian tadi , kejadian dimana ia melihat Gakuroi sedang menatap langit berbintang .
Jujur saat itu gakuroi tampak mempesona apalagi saat angin bertiup lembut .
Ia sangat tampan .
Plak!!
Kaito langsung memukul pipinya kuat.
"Sadar Kaito! Dia laki-laki kau juga dan dia adalah rival mu! Walou dia tampan apalagi saat- akhh!!!!" Kaito langsung mengacak-acak rambutnya kesal.
Apa yang terjadi dengan dirinya?
To be continue.
Gomen telat up Minna .
Kemari GK ada ide sama sekali.Oh iya mau promosi
Jika berminat silahkan mampir :)
Grub chat vorpal sword (Kuroko no basket)
KAMU SEDANG MEMBACA
a new generation
Fanfiction[Discontinue] [Akan di lanjutkan (remake).. baca part terakhir untuk mengetahui informasi nya] setiap perbuatan mengandung sebuah karma yg akan menjadi balasan atas suatu perbuatan. karena perbuatan kalian lah anak kalian yang akan terkena balasan...