12

452 43 0
                                    

Kalimat Gakuroi masih terngiang-ngiang di kepala Kaito .. padahal kejadian itu sudah lewat sekitar 1minggu yang lalu .

Itu benar-benar mengganggu , tapi ia harus apa?

Karena pusing dengan pemikiran nya akhir-akhir ini. Maka ia lebih memilih pergi ke tempat di mana ia biasa pergi.

.
.

Kaito menghela nafas saat ia sudah sampai di tempat tersebut. Ia tersenyum dan berjalan-jalan sebentar sebelum ia duduk di bawah salah satu pohon yang ada.

Ia pandangi indahnya sungai tersebut , ia tersenyum dan memejamkan mata menikmati suara aliran sungai , Angin yang berhembus dan suara alam yang menenangkan .

Namun saat ia tengah menikmati suasana itu tersebut ia justru di kejutkan oleh suara yang menurut nya cukup aneh .

Ia membuka matanya lalu melihat sekitar untuk mencari dimana suara tersebut berasal.

Dan ..




saat ia melihat ke atas ...





Ia langsung terperanjat .





Matanya melebar sempurna .


Di sana .. di atas pohon di salah satu dahan.



Ada seseorang di sana ....

Kaito yang akhirnya tau bahwa yang di atas pohon itu orang bukan 'makhluk' mendengus kasar dan mencoba memanggil orang tersebut.

"Oi!!" Sentak nya namun tak ada jawaban.

"Oi! Sialan!!!!" Bentak nya sekali lagi .

"BANGSAT!1!1!1"teriak Kaito sambil menendang pohon tersebut sekuat tenaga .

Pohon itu sedikit bergoyang terdengar suara orang tersebut terkejut hingga akhirnya ia jatuh di depan Kaito dengan sangat mulus.

"Aduh.." rintih orang tersebut .

Kaito kicep 2 kali lalu tertawa keras , apalagi saat tau siapa orang itu .

"Bwahahha.."

"Jangan ketawa!"

"Hahahaha... Gak bisa hahahaha Lo lucu kalou jatuh dari atas pohon Gakuroi hahahaha"

"Sialan!"

Kaito akhirnya berhenti tertawa setelah Gakuroi berdiri dan mengeluarkan aura pembunuh .

"Ok ok aku berhenti." Ucap Kaito

Gakuroi masih memandang Kaito sebelum ia duduk di tempat Kaito tadi.

Kaito yang melihat itu tidak rela tempatnya di ambil alih oleh Gakuroi ia segera menarik lelaki itu namun bukan Gakuroi namanya kalou ia mengalah dengan mudah pada sosok merah di depannya ini .

Gakuroi balik menarik Kaito , Kaito yang kehilangan keseimbangan karena di tarik tiba-tiba langsung jatuh ke dada lelaki tersebut.

Kaito terkejut , apalagi Gakuroi .

Gakuroi segera mendorong Kaito namun Kaito justru memeluk nya dengan .

"Ka-kaito .. a-apa ya-yang-"

"Sstt , sebentar saja ... Kau hangat Gakuroi." Ucap Kaito pelan .

Gakuroi terdiam beberapa detik sebelum kembali mendorong Kaito malau gagal.

"Ka-kaito na-"

"Tenang lah , kau belum pernah di peluk sebelum nya kan? Bahkan oleh kedua orangtua mu."

Deg.

Gakuroi langsung lemas seketika, "dari mana kau tau itu?" Tanya Gakuroi lemah.

".... Hanya insting." Ucap nya

"Kau berdetak kencang Gakuroi." Ucap Kaito terkekeh geli.

Wajah Gakuroi memerah mendengar perkataan rival nya itu , "oi! Bagaimana kalou ada yang melihat , kita juga seharusnya tidak -kita buka-"

Kaito mempererat pelukannya itu , "aku mau jadi teman mu , asal kau ubah sikap dingin mu itu." Ucap Kaito tiba-tiba.

".... Kaito kau sakit! Aku yakin itu."

"Kau tau... Pernyataan mu waktu itu membuat ku berpikir ... Mungkin kau tidak tau rasa kasih sayang yang sesungguhnya , karena itu aku memutuskan untuk melakukan hal ini. Aku yakin teman-teman juga bisa menerima mu kalou kamu bersikap hangat pada mereka."

Hening untuk beberapa saat .

"Tidak. Mereka membenci ku." Ucap Gakuroi pelan. 

Kaito menegakkan tubuhnya lalu menyentil kening mulus Gakuroi cukup kuat .

"Aw! Aduh... Kenapa kau mau melakukan ini? Kita rival? Kita musuh kan?" Ucap nya.

Kaito tersenyum , "entah lah aku mau saja... Saat pertama kali melihat mu sebenarnya aku ingin menjadi teman mu .. hanya saja tou-san tidak memperbolehkan nya."

"Lihat kan? Itu artinya me-" ucapan Gakuroi lagi-lagi terpotong.

"Kau itu keras kepala nya. Ini hidup kita , kita yang menentukan bukan ayah maupun ibu kita . Aku menyayangi ayah dan ibuku tapi aku juga punya hak ingin berteman dengan siapa." Ucap Kaito .

"Baiklah... Aku.. mau ja-jadi .. te-te-te... Teman mu." Ucap Gakuroi sambil menunduk dengan wajah memerah lebih merah dari rambut orang di depannya itu .

Ekspresi itu justru membuat Kaito tertawa , ia mengacak-acak rambut Gakuroi dengan gemas .

"Ja-jangan ketawa!" Bentak Kaito dengan wajah masih memerah .

"Tapi kau lucu!"

"Aku GK lucu!"

"Hahahaha"

"Kyaaaaaaa berhenti tertawa!" Ucap Gakuroi sambil memukul Kaito , namun pukulan ia pelan banget.. jadi bukannya berhenti Kaito malah semakin tertawa melihat tingkah Gakuroi yang seperti cewek.

Ya~ hari ini sepertinya hari yang indah bagi Kaito.


To be continue.

Minna maaf up nya telat! Maaf banget Minna!

Akhir-akhir ini author sibuk Minna , jadi maaf nya.

Ok sampai jumpa di part selanjutnya.

a new generationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang