6🔑

673 69 2
                                    

Kaito menatap guru di depannya dengan pandangan bosan , ia melirik Iseika yg tampak serius memperhatikan , lalu ia melirik saito yg nampak sama dengan Iseika , ia lantas melirik Maeda yg berada di samping kirinya yg tampak kesal , ia tampak menggerakkan mulutnya dengan kesal . Dan Kaito bisa menebak bahwa Maeda tengah menggerutu tanpa suara saat ini .

Kaito kembali melihat ke depan , menatap guru di depannya yg tengah mengoceh tentang sejarah dunia .

Well dia sebenarnya sudah paham dan mengerti betul bagian ini , karena itu dia sangat bosan .

Lagian ...

































Yg seharusnya masuk kan guru fisika!! Kenapa malah sejarah coba yg masuk!!!

Yap , sepertinya para readers kita tau apa penyebab Kaito kesal .

Jika kalian menjawab Kaito membenci sejarah maka kalian benar-benar tepat .

Jika tidak ya salah hehehe.

Ok lagian Kaito itu lebih menyukai pembelajaran matematika dan fisika kimia .

Karena itu ia selalu mendapatkan nilai sempurna di kedua pembelajaran itu .

Namun jika sudah menyangkut sejarah ia benar-benar tidak menyukai nya.

Dan~ karena ia tidak menyukai sejarah , maka ia tidak mendapatkan nilai yg sempurna pada ujian , DAN! KARENA ITU PULA IA KALAH DUA KALI BERTURUT-TURUT DARI SI BAKASUNO ITU!!!!!

Mengingat hal itu saja membuat Kaito berdecih tak suka . Ia melihat jam di pergelangan tangannya .

"3.......2......1.."

Kring!!!!!

"Baiklah pembelajaran kita cukupkan sampai disini." Ucap sang guru dan langsung keluar kelas .

Murid-murid pun ikut berhamburan keluar kelas .

"Kaito .. ayo!" Ujar Iseika yg langsung menarik lengannya dan menyeretnya ke kantin .

Sementara Saito dan Maeda yg melihat itu hanya geleng-geleng kepala dan mengikuti keduanya dari belakang .

(Ya iyalah dari belakang masa dari bawah tanah! )

Skip.

"Nah mumpung gua lagi baik hati gua teraktiran Lo Lo pada." Ucap Maeda

"Tumben , ada apa nih."ucap Iseika

"Hehehe kau tau aja Iseika , hari ini aku dengar ayah ku bakal pulang! Gimana aku GK senang coba!" Ucap Maeda

Kaito yg mendengar nya langsung menoleh ke arah Maeda , "kau bilang ayah mu pulang?!" Ucap Kaito sedikit teriak .

Maeda kicep lalu menggaruk belakang kepalanya kikuk , "i-iya emang kenapa?"

Kaito diam lalu menggeleng pelan , "GK ada ... Tapi aku pengen kamu neraktir aku ramen super pedas itu!" Ucap Kaito sambil tersenyum .

Maeda menganga lebar sementara kedua orang lainnya cuman Tersenyum aja .

"Aku juga."ucap Saito dan Iseika

Maeda makin menganga lebar , "oi! Gua memang neraktir Lo pada! Tapi ... BUKAN BERARTI LO MALAK GUA SIALAN!!!" Teriak Maeda kesal .

Tentu saja kesal , karena ramen yg Kaito maksud adalah ramen termahal di sekolahnya , hanya segelintir siswa/i yg bisa membeli ramen tersebut .

Bukan hanya itu , ramen itu juga hanya menjual 55 mangkok saja dalam 1 hari .

Jadi wajar kan mahal?

Kaito , Saito dan Iseika kompak tertawa melihat ekspresi Maeda .

"Ok ok , kami hanya bercanda , traktir bento saja ." Ucap Iseika dan di setujui yg lainnya .

Maeda yg masih kesal pun memilih untuk membeli bento dari pada ia makin kesal saja kan?

"Ya ampun , harusnya aku foto tadi ... Ekspresi wajah nya lucu banget hahaha" ucap Kaito

"Setuju." Saut Iseika

Dan mereka pun akhirnya memutuskan untuk mengobrol sambil menunggu Maeda yg membeli makanan .







Di tempat lain .

Karma sedang berada di sebuah taman sambil menikmati kesunyian.

Ia memejamkan matanya , mengingat kembali berbagai kenangan-kenangan yg tersimpan di dalam memori nya saat berada di taman ini .

Entah apa yg ia pikirkan namun setitik air mata kini turun membasahi pipinya dan di lanjutkan aliran kecil lainnya .

Karma sontak menutup wajahnya namun air mata itu tak kian berhenti malah semakin deras bahkan isakan kecil mulai terdengar dari Karma.

.
.

Butuh waktu sekitar 20 menit agar Karma dapat menghentikan tangisannya itu , ia tersenyum kecut dan memilih pergi dari tempat tersebut .

Namun sebelum benar-benar pergi , ia sempat mampir ke sebuah toko untuk membeli sesuatu dan barulah pergi dari tempat tersebut.

.
.
.
..
.

.
.
.
.
.

Nagisa menghela nafas lelah sambil mengecek lembar jawaban para siswanya .

Kadang ia menggeleng , Tersenyum bahkan hampir tertawa saat ia membaca jawaban-jawaban para siswa/i nya itu .

Bagaimana tidak tertawa kalou ia masih menemukan kata seperti ini di SMA konigouka .

' hanya sensei saja yg mengetahui jawaban nya. '

'saya menyerah sensei '

'ihh kepo banget sih jadi soal , tanya aja sendiri ke bah google Sanah! '

'ohh gitu nya? Tapi emang aku peduli? '

' pengertian nya adalah aku GK ngerti ini soal bagaimana.'

' he soal! Jangan buat aku kesal nya! Udah mah susah , panjang lagi jawaban nya huhfh! '

Dan masih banyak lagi .

Lalu ia melihat lembar jawaban Kaito , ia hanya tersenyum dan menuliskan nilai seratus pada lembar jawaban tersebut dan kembali melihat jawaban murid yg lain .

"Hah kau Memeng fotocopyan kedua orang tua mu Kaito." Gumam Nagisa pelan




To be continue .

Wuaaa!!! Maaf Minna!! Lagi-lagi ide saya buntu sampai sini!!

Maaf Minna!!!

a new generationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang