8🌌 🌄

595 59 0
                                    

"tadaima." Karma berjalan ke arah ruang Utama dan akhirnya ia menemukan apa yang ia cari .

"Tadaima." Ucap nya sekali lagi kali ini dengan senyum di wajahnya .

"Tou-san!" Kaito yang sedang menonton TV Langsung saja memeluk sang ayah saat sang ayah duduk di sebelah nya dengan sangat erat.

"Okaeri tou-san!!" Ucap Kaito senang

"Kaito ... Ada ap- akh okaeri Karma." Ucap Minami yang baru saja dari dapur dengan cemilan di tangannya.

Karma mengisyaratkan Minami untuk mendekat lalu mencium kening nya , "sepertinya ada yang masih tak ingin melepaskan pelukannya nya." Goda Minami pada Kaito yang kini wajah nya memerah malu .

"Kau kenapa jadi sangat manja hmm?" Tanya Karma

"Aku kan hanya kangen.. tidak boleh." Ucap Kaito

Karma dan Minami tertawa , Karma lalu berusaha melepaskan pelukan erat Kaito , "dah , sekarang tou-san ingin bebersih dulu lalu setelah itu kita lakukan apa yang kau mau."

Mata Kaito langsung berbinar senang ,"baik!" Ucap nya

Karma Tersenyum dan beranjak dari situ menuju kamarnya begitupun Minami .

"Me karma."

Karma menoleh , "apa kau akan memberitahukan nya pada Kaito?" Tanya Minami

Karma terdiam sejenak lalu menggeleng pelan .

"Kenapa?"

"Karena jika ku beri tau ... Dia pasti akan membalas dendam ... Aku tidak mau anak ku menjadi seorang pendendam cukup aku saja ." Ucap Karma sambil tersenyum.

Minami tertegun mendengar penuturan Karma namun ia akhirnya tersenyum , "baiklah , kalou itu mau mu."

Minami pun beranjak keluar kamar meninggalkan Karma sendirian di sana .

"Hah... Sudah 17 tahun .." gumam nya
.
.
.
.

"Jadi kau ingin melakukan apa?" Tanya Karma

Kaito Tersenyum , senyum yang sama dengan karma saat masih SMP , namun lebih ceria , "ayo kita berduel tou-san!"

Karma ikut tersenyum , "baiklah~"

Keduanya mengeluarkan pisau anti sensei dan mulai bersiap , "kali ini aku pasti menang!" Ucap Kaito

Karma Tersenyum , "ma~ kalou begitu buktikan." Tantang Karma

Dan pertarungan pun terjadi. 

(Silahkan berimajinasi karena saya tidak bisa mendeskripsikan pertarungan mereka.)

Kaito kini berbaring dengan nafas berburu sementara Karma? Dia mah biasa saja dan kini sedang duduk di samping Kaito .

"Tou-san hah hah tidak hah lelah?" Tanya Kaito , Karma menoleh dan mengelus Surai anaknya tersebut.

"Tou-san sudah terbiasa , kau harus meningkatkan stamina mu Kaito."

Kaito hanya mengangguk.

Karma kembali tersenyum lalu ia ikut berbaring di samping Kaito .

"Ne~ Kaito."

Kaito menoleh sedikit bingung dengan panggil tou-san nya .

"Apa pendapatmu tentang langit?" Tanya Karma

Kaito terdiam kemudian memandang langit cerah berawan lalu kembali menatap Karma yang masih setia memandang langit .

"Langit selalu indah , saat malam atau pun saat siang .... Namun langit yang indah adalah saat matahari terbit dan terbenam."

Karma tersenyum , "begitukah?" Kaito mengangguk.

Karma menghela nafas sebelum menjawab , "bagi tou-san langit adalah suatu contoh ."

Kaito langsung memandang tou-san nya dengan tatapan bingung .

"Bagi tou-san langit saat seperti apapun sama, tetap langit , sama halnya dengan manusia . Manusia seperti apapun sama, mereka tetaplah manusia .

Langit cerah menandakan perasaan manusia dikala sedang senang .

Langit mendung dengan hujan menandakan perasaan manusia saat sedih .

Langit malam menandakan perasaan ketenangan .

Saat matahari terbit , pertanda hari baru telah di mulai saat matahari terbenam pertanda hari ini akan usai . "

Kaito terdiam mendengarkan penjelasan karma tanpa ada satupun yang terlewat.

"Matahari , bulan , bintang mereka hidup berdampingan dengan langit begitupun dengan manusia yang hidup berdampingan.

Matahari menyinari bumi karena itu bumi tidak gelap .

Bulan menyinari bumi saat malam tiba .. tanda bahwa di kegelapan sekalipun pasti ada sebuah cahaya yang akan menerangi.

Bintang menemani kita saat malam hari tiba ... Tanda bahwa saat kita sedang putus asa atau berada di jurang kegelapan kita masih memiliki teman-teman yang akan membantu kita.

Semua itu . Adalah tanda bahwa kita tidak sendirian di dunia ini ... Itu yang tou-san lihat dari langit . "

Kaito tertegun , lalu Karma menoleh ke arah Kaito dan tersenyum sambil mengelus Surai ya lembut .

"Ingat kata-kata tou-san , kau tidak sendirian , ku punya teman yang akan membantu mu."

Kaito mengangguk .

"Jangan sampai kegelapan menelan dirimu Kaito ."

"Ha'i tou-san ."

Karma Tersenyum lalu berdiri di ikuti oleh Kaito .
"baiklah ayo kita pergi ke tempat Isogai... Kudengar ia mempunyai menu baru."

Kaito yang mendengar itu langsung berlari ke dalam rumah 2 detik kemudian ia sudah kembali dengan pakaian yang sudah berganti .

Karma sendiri swetdrop di buatnya .

Anaknya cepat banget kalou di ajak ke cafe itu.

Ya begitulah yang dipikirkan oleh Karma .

Dan bahkan kali ini dia sudah duduk di kursi pengemudi .

"Hah~ padahal aku saja tidak pernah se-semangat itu." Batin Karma






To be continue

Hei Minna apa kalian bingung? Apa pernah terbesit di pikiran kalian soal pairing cerita ini?

Padahal sudah jelas di sini tertulis asakaru ... Tapi kenapa menjadi karunami?

Itu akan ada penjelasan nya kok .

Makanya ikuti saja cerita ini .

Dan jika kalian membacanya secara acak , ku yakin kalian akan bingung dengan alurnya.

Jangan lupa vote dan komen .

Dan oh iya ... Part ini akan di lanjutkan tapi karena ide saat ini mentok di tengah-tengah jadi segini dulu .

See you guys ;)

a new generationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang