Karma akhirnya berpamitan dari rumah sang Asano paling senior itu dan segera melesat menuju rumahnya.
Ia sedikit menyesal terlalu lama berada di rumah itu.. karena pastinya saat sampai nanti anaknya akan membanjirinya dengan berbagai pertanyaan.
Apalagi mereka pergi secara diam-diam tadi tanpa berpamitan atau setidaknya memberitahukan Kaito terlebih dahulu.
.
.
."Tadaima~"
"Okaeri." Ucap Manami yang ternyata menunggu suaminya tersebut.
Karma tersenyum begitu tau alasan Manami menunggunya, "dimana Kaito?" Tanya Karma sambil berjalan masuk di ikuti Manami disebelahnya.
"Sebentar lagi dia akan turun." Ucap Manami lalu ia beranjak ke arah dapur untuk memasak sementara Karma mengistirahatkan dirinya di sofa ruang keluarga tersebut.
Lalu suara langkah kaki yang terburu-buru menuruni tangga terdengar dan suara itu semakin dekat ke arah tempat Karma berada saat ini.
Tak lama Kaito pun muncul dengan nafas yang sedikit memburu.
"Tou-san!! Kenapa tou-san tidak bilang mau mengantar Gakuroi tadi?!! Aku kan ingin ikut!" Ucap Kaito marah pada ayahnya.
Karma menghela nafas, "jika kau ikut, kau pasti akan menyeretnya kembali ke sini atau malah berdebat dengan kakeknya." Ucap Karma datar membuat Kaito terdiam seketika.
"Kau bisa menemuinya nanti Kaito." Lanjut Karma dan Kaito langsung cemberut.
.
.
.Sementara itu..
.
.Gakushuu tengah memandang keluar jendela dengan tatapan kosong.
Ia memikirkan semua hal yang terjadi selama ini.. dan ia tau.. anaknya akan bernasib seperti dirinya.
Namun.. apakah benar?
Mesa depan tergantung dengan diri kita saat ini.
Kau memilih hal yang baik maka akan bernasib baik. Begitupun dengan sebaliknya.. kau memilih hal yang buruk maka kau akan bernasib buruk.
Gakushuu melakukan kesalahan yang fatal dimasa lalu.. tapi bukan berarti anaknya akan melakukan hal yang sama kan?
Ia hanya berharap bahwa anaknya tidak bernasib buruk...
.
.
.Kembali ke Kaito.
.
.
.Kani keluarga itu sedang bersantai di ruang keluarga dengan Manami yang membaca buku rumus-rumus kimia dalam bahasa Inggris.
Karma yang membaca buku detektif dalam bahasa Australia.
Dan Kaito yang memainkan PSV nya dengan kesal .
Sepertinya, Kaito masih tidak terima kalau dirinya tidak diizinkan ikut untuk mengantar Gakuroi.
"Hentikan sikap itu Kaito, atau tou-san akan merampas semua komik dan PSV mu itu." Ucap Karma tanpa menolehkan pandangannya.
Kaito yang mendengar itu kesal dan segera melemparkan PSV nya ke sebelah nya. Lalu ia beralih memainkan ponselnya dan membalas pesan dari grub kelas dan grub teman-teman dia.
Karma yang melihat itu hanya menghela nafas. Lalu saat Karma kembali melirik ke arah Kaito... Kini ekspresi nya sudah berubah 180° .
Kini wajahnya tengah tersenyum bahagia sambil dengan semangat membalas sebuah pesan di ponselnya tersebut.
Karma yang memperlihatkan nya pun hanya bisa menggelengkan kepalanya.
.
.
.
.Di sisi Gakuroi.
Gakuroi menghela nafas ketika membalas pesan-pesan dari Kaito yang sepertinya tidak akan ada habisnya itu.
Sementara sang kakek yang duduk di sebelahnya tampak memperhatikan Gakuroi. Namun, seperti Gakuroi tidak menyadari hal itu.
20 menit kemudian Gakuroi menghela nafas lega saat percakapan mereka telah berakhir. Namun, tiba-tiba ia merasa cemas ... Entah cemas karena apa.
.
.
.Di sisi saito.
Saito kini tengah menatap layar ponselnya yang memperlihatkan percakapan Kaito bersama dengan Gakuroi yang kini sudah berakhir.
Perlahan dia mendengus lalu tersenyum tipis, ia tidak menyangka bahwa adiknya itu benar-benar serius dengan Gakuroi.. walau sepertinya Gakuroi tampak tak ingin mengakuinya.
Lalu tiba-tiba tatapan nya berubah menjadi sendu mengingat mimpi nya tadi malam.
Ia berharap semoga mimpinya tidak menjadi kenyataan.
Semoga.
.
.
.
.Kembali ke Kaito yang kini berbunga-bunga karena Gakuroi menanyakan dirinya dan meminta maaf padanya.
Ah.. rasanya dia akan terbang saking senangnya. Namun.. sayangnya itu gak terjadi karena sang ayah segera menyadarkan Kaito dengan menjitak kepalanya.
"Tou-san!" Pekik Kaito kesal yang hanya mendapatkan dengusan dari sang ayah.
"Udh sana... Tou-san yakin kamu masih ingin menelpon Gakuroi.. walau tadi sudah bertukar sapa lewat chat." Ucap Karma tanpa melihat Kaito yang kini terdiam tidak mengerti..
"Maksud tou-san?" Tanya Kaito bingung membuat Karma mendengus.
"Ekspresi mu itu.." ucap Karma sambil menatap putranya dengan tatapan datar, "seperti orang yang mendapatkan hadiah luar biasa."
Ucapan Karma membuat Kaito menatapnya kesal..namun tatapan sang ayah lebih mengatakan bahwa ia lebih kesal dengan sikap anaknya.
"Kamu jika tidak ingin di sangka gila pergi ke kamar sana... Terserah mau senyum-senyum kek, lompat-lompat kek, salto ke, Ter.se.rah. tapi jangan di sini." Ujar Karma yang sudah tak tahan dengan sikap sang anak yang makin hari makin aneh saja... Dah mah.. apa-apaan tatapan itu?
"Udh sana.. tou-san yakin kamu ingin menelpon Gakuroi walau sudah berchating ria tadi." Ulang Karma dan 1 detik kemudian dia sudah menghilang dari hadapan Karma.
.
.
."Anak kita sudah besar ya." Ucap Manami yang sedari tadi mendengar pembicaraan anak dan sang ayah tersebut.
Karma yang mendengar nya menghela nafas pelan dan mengangguk, "ya, dia sudah besar.." gumamnya pelan namun dengan senyum tipis di wajahnya.
Manami yang melihat itu ikut tersenyum.
"Tapi.. aku masih takut." Gumam Karma pelan.
Manami masih tersenyum namun kini dengan tangan yang menggenggam tangan suaminya.
"Ku yakin itu tak akan terjadi." Ucap nya dengan sangat yakin membuat Karma yang menunduk kini menatap dirinya.
"Jika itu terjadi.... Aku yakin.. mereka bisa mengatasinya dengan baik.. di bandingkan kita semua." Ucap Manami
Karma membalas genggaman tangan Manami dan tersenyum padanya.
"Maaf.. " ucap Karma dan manami hanya mengusap punggungnya lembut.
"Tak apa.."
.
.
.
.
To be continued.
.
.
.
.Yo, yo Minna! Gomenne telat update .
Jujur ide buntu banget.. terus pas lagi nyari inspirasi adik minta bantuin buat edit video.. yaudh aku bantu.
Eh.. taunya keasikan dan lupa dengan semua cerita ku di sini hehehe 😅..
Aku kalau udh keasikan suka ngelupain semuanya.. hehehe gomen ya Minna.
.
.Nah, kalau begitu.. sampai jumpa di part yang akan datang minna~ ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
a new generation
Fanfiction[Discontinue] [Akan di lanjutkan (remake).. baca part terakhir untuk mengetahui informasi nya] setiap perbuatan mengandung sebuah karma yg akan menjadi balasan atas suatu perbuatan. karena perbuatan kalian lah anak kalian yang akan terkena balasan...