Part 9

3.3K 172 1
                                    

Setelah pelajaran pagi hariku selesai, aku segera keluar. Aku terheran dengan ramainya depan kelas. Beberapa siswi terlihat terkejut dan tatapan mereka adalah tatapan terpesona. Oh. Aku mengetahui alasan mereka melakukan hal yang tak pernah dilakukan.

Seorang pria berdiri, bersandar pada dinding disamping pintu kelas. Tangannya berada disaku celananya. Matanya terpejam menikmati entah apa yang ia dengar dari earphone yang menempel ditelinganya itu.

Aku akan senang jika dia melakukan hal seperti ini sejak dulu, memperlakukanku sebagai teman dan menungguku untuk mengajakku makan siang bersama, pulang bersama dan bermain. Kini setelah apa yang dia lakukan dengan temanku, semua keinginanku perlahan hilang, mencoba untuk berhenti berharap darinya.

Aku memilih arah yang berlawanan dengan Elliot. Tidak ingin bertemu dengannya.

"Olivia"Tepat saat aku berbalik dan ingin melangkah. Aku mendengar suara Emma yang memanggilku dari belakang.

"Olivia!!" Emma mengeraskan suaranya menganggap aku tidak mendengar panggilannya. Aku tidak berhenti saat panggilan pertamanya, begitu ia berteriak dan mendapatkan perhatian dari beberapa orang yang lewat aku berhenti.

Perlahan berbalik dan melihat Emma yang melangkah ke arahku. Elliot melepas earphonenya, ia kemudian berjalan ke arahku lebih cepat dari Emma.

"Tidakkah aku bilang aku akan menunggumu untuk makan siang bersama?" Ujar Elliot berdiri didepanku.

"Emma, ada apa?" Aku tidak menghiraukannya dan berjalan melewati dia menghampiri Emma yang diam tidak melanjutkan langkahnya.

"Oh. Hey. Mmm..aku ingin mengajakmu ke perpustakaan..aku mencari beberapa buku dan perlu bantuanmu, tapi sepertinya kau sudah memiliki janji lain" ucap Emma melirik ke Elliot yang berdiri dibelakangku.

"Mm..no, aku tidak memiliki janji, aku akan menemanimu ke perpustakaan" ucapku merangkul lengan Emma dan memintanya untuk cepat jalan.

"Oh iya, aku juga perlu ke perpustakaan" ucap Elliot yang kini sudah berdiri disampingku, mengejutkan. Kembali menghiraukannya, aku berjalan bersama Emma dengan cepat menuju arah perpustakaan.

"Ada apa dengan Elliot?" Tanya Emma. Yeah. Itu yang ingin aku tanyakan.

"I don't know, sejak tadi pagi dia selalu mengikutiku" ucapku menjawab pertanyaan Emma.

"Well, dia memang aneh" ucap Emma. Aku tertawa karenanya.

"Something funny?" Elliot kembali menyusul dan berdiri disampingku. "Elliot, apa yang kau lakukan padanya?" Ucap Emma yang aku beri tatapan tajam.

"Why?"

"Dia ketakutan"

"Oh Emma!" Aku semakin tajam menatapnya. Benar-benar hari yang tidak baik untukku hari ini.

"Don't be, my lady" ucap Elliot membuatku merinding, jari-jariku meringkuk betapa merasa jijiknya aku dengan kalimatnya. Reaksi mendapatkan tawa dari Emma dan Elliot. Suasana yang aneh. Apa aku sedang dikerjai oleh mereka? Apa ada kamera tersembunyi?.

Aku membaca buku sambil menunggu Emma yang sedang mencari buku yang diinginkannya. Aku disini duduk bersebrangan dengan Elliot yang aku yakini dia bahkan tidak membuka bukunya. Hanya melihatku. Benar-benar mencurigakan dengan tingkahnya yang tiba-tiba. Forget about that, i will just ask about Dexter.

Aku mengangkat kepalaku, menatapnya. "Boleh aku bertanya?" Ucapku.

"Of course" ucapnya tersenyum. Aku berusaha untuk merendahkan suaraku agar tidak mengganggu yang lain.

Wrong : Our Little SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang