Part 1

9.9K 922 10
                                    

2019

"Jeon Jungkook!! Apa yang kau lakukan seharian di kamar?!!"

Lelaki dengan hoodie merah menutup kepalanya dengan bantal saat mendengar suara teriakan nyaring dari luar kamarnya

Sudah berberapa kali dia mendengar teriakan yang memerintahkannya untuk keluar kamar

Namun dia tetap pura-pura tidak mendengarnya

Tentu saja karna berada di desa terpencil dengan banyak hutan dan sawah yang membentang luas membuatnya muak, dia ingin kembali ke Seoul, dia ingin bermain dengan teman-temannya, menikmati setiap jengkal kemewahan di Seoul

Dia ingin menikmati makanan enak yang tidak bisa dia dapatkan di desa itu

Dia selalu benci saat ayahnya merekomendasikan keluarganya untuk berlibur ke tempat tinggal kakeknya yang sudah benar-benar kuno

Mereka adalah chaebol. Ayah Jungkook memiliki perusahaan yang cukup berpengaruh di Korea, dengan penghasilan yang sangat besar kenapa mereka harus berada di rumah tua itu jika mereka bisa menghabiskan uang untuk pergi ke Eropa atau Amerika

Selama liburan musim panas, sebulan ini akan menjadi neraka bagi lelaki bernama Jeon Jungkook itu

Tok

Tok

Tok

"Aigo Jeon Jungkook!! Cepat keluar dari kamar dan bantu harabeoji!!"

Suara wanita terdengar sangat nyaring dibarengi dengan suara ketukan pintu yang keras membuat Jungkook tidak tahan lagi dan akhirnya memutuskan untuk keluar dari balik bantalnya

Dia berjalan mendekati pintu dengan langkah yang malas lalu membukanya

"Apa yang sebenarnya kau lakukan di dalam sana hah?!!" Jungkook menutup matanya saat gendang telinganya menangkap suara yang begitu nyaring

"Eomma...biarkan aku dikamar, liburan disini sudah membuatku tidak bahagia, maka dari itu biarkan aku bermain game, menikmati makanan ringanku sendiri dan jangan ganggu aku!!"

"Aigo aigoo!!" ibu Jungkook menjewer telinga anaknya hingga dia meringis kesakitan, "kau itu anak lelaki kenapa bertingkah sangat manja seperti anak perempuan eoh?!"

"Aaahhh eomma kenapa kau sangat kejam padaku?!!"

"Berhentilah bertingkah seolah-olah kau anak raja, bantulah harabeoji merapihkan gudang, ayahmu sedang sibuk memancing dengan paman, ibu dan bibi juga sedang beres-beres rumah, sementara kau?!! Apa yang kau lakukan eoh?!!"

"Aaiih eomma kenapa kau tidak membayar seseorang saja? Semua akan cepat selesai dan kita tidak perlu cape-cape..."

"Aigo kau terlalu banyak mengandalkan uang, bukankah eomma sudah bilang bahwa tidak semua bisa kau selesaikan dengan uang?!!"

"Tapi..."

"Cepat turun kebawah dan bereskan gudang!!"

##

Jungkook menendang kaleng bekas yang ada di sana

Gudang yang berdebu, gelap dan berbau aneh sangat tidak cocok dengan style-nya, dia tidak bisa begini dia harus kabur dari sini

Jungkook mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru gudang yang cukup besar dengan barang-barang super kuno yang memenuhi ruangan itu, beberapa ada yang ditutup dengan kain putih yang sudah usang

Bagaimana bisa Jungkook membersihkan semua dihari yang super panas itu?

"Kenapa aku harus membereskan gudang?!!" Jungkook melepaskan handuk putih yang sudah dipasang dengan rapih di kepala oleh ibunya

Jungkook duduk di atas kotak kayu lalu mengeluarkan ponselnya, bagaimana bisa dia melakukan kegiatan berat seperti itu? Dia bahkan tidak pernah memegang sapu di rumahnya dan sekarang dia diberikan tugas seberat ini

"Eoh...Jimin-a, apakah kau tidak bisa ke Busan sekarang? Aku benar-benar ingin mati disini"

"Busan? Aku sedang ada di Jeju, memangnya ada apa?"

Jungkook meremas handuk putih di tangannya, sahabatnya, Park Jimin memang sangat beruntung karna dia selalu mendapatkan liburan musim panas idamannya setiap tahun

"Ani-ya aku pikir kau tidak pergi kemanapun"

"Bisa mati aku jika tidak pergi kemanapun diliburan panjang ini...ah Jungkook-a sudah dulu, aku harus pergi ke pantai, sampai nanti!!"

Tuuut

Jungkook menjauhkan ponselnya dari telinga

Menarik nafas panjang lalu menghembuskannya kasar, dia tidak memiliki pilihan lain selain membersihkan gudang ini seorang diri

Tentu saja dia tidak bisa membiarkan kakeknya yang sudah tua membantunya, dia masih memiliki hati walaupun hanya sedikit

Jungkook berjalan mendekati sesuatu yang ditutupi dengan kain putih, cukup besar, dia yakin bahwa isinya adalah piano jadul yang sudah rusak

Jungkook menyibakkan kain putih itu, dia menutup matanya dan terbatuk-batuk karna debu disana benar-benar tebal dan karna tindakannya debu itu terbang kesegala arah

Membuat matanya perih dan paru-parunya sakit

"Aigo...aku benar-benar benci ini!!" Jungkook mengibas-ngibaskan handuk untuk menghilangkan debu disana, dia juga mengucek matanya untuk menghilangkan rasa perih disana

Sudah bisa ditebak

Isi dari kain putih itu adalah piano berwarna putih, masih terlihat bagus, dia tidak tahu kenapa barang sebagus ini diletakkan digudang jelek seperti itu

Piano kuno itu akan sangat mahal saat dijual, namun kakeknya lebih memilih untuk menyimpannya hingga berdebu di gudang. Sungguh malang nasib piano itu

Jungkook menekan salah satu tuts piano itu untuk memastikan apakah piano itu masih berfungsi atau tidak

Ting

Jungkook mengedikkan bahunya lalu menutup piano itu kembali dengan kain putih

Anak lelaki dengan rambut coklat tua itu bersumpah bahwa dia akan mandi sangat lama untuk menghilangkan semua debu dan bau tidak enak di tubuhnya setelah dia keluar dari gudang menyebalkan itu

Dia berjalan masuk lebih dalam ke gudang itu, tidak banyak yang dapat dilihatnya karna disana benar-benar gelap meskipun di siang hari, lampunya sudah tua, sinarnya redup hingga tidak dapat menyinari dengan baik

Jungkook berhenti lagi pada sebuah kotak yang ditutupi kain putih, bentuknya seperti peti mati, dia tidak bisa menebak apa isi dari kain putih itu karna tidak mungkin ada sebuah peti mati di gudang itu

Dia mengikat handuk putih untuk menutupi hidungnya

Tentu saja dia harus membuat perlindungan agar kejadian tadi tidak terulang

Setelah selesai dengan persiapannya, Jungkook kembali menyibak kain putih itu

Debu yang tebal menghalangi pandangannya untuk melihat lebih jelas apa isi dibalik kain putih itu, dia akan menunggu dengan tenang sampai debu itu hilang dan dengan perlahan memperlihatkan apa isinya

Sebuah kotak yang memang mirip dengan peti mati, namun penutupnya hanya beberapa papan kayu yang dijejerkan sedemikian rupa

Membuat Jungkook penasaran dengan isi dari kotak itu

Apakah itu emas? Uang? Atau mungkin senjata yang digunakan oleh kakek buyutnya dulu saat berperang?

Dengan perlahan Jungkook membuka papan kayu itu satu persatu, dia tidak bisa melihat isi dari kotak itu karna ruangan itu benar-benar gelap

Jungkook menyalakan flash kameranya lalu mengarahkan cahaya itu kedalam kotak itu, dia menyipitkan matanya untuk melihat dengan dengan jelas apa isi kotak yang membuatnya penasaran itu

"Aaahhhh!!" Jungkook menjatuhkan ponselnya begitu matanya melihat isi dari kotak itu, dia sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya

Dia segera berlari dengan sangat cepat keluar dari gudang itu tanpa menutup kotak yang tadi dibukanya

The Puppet - TaeKook (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang