Part 17

5.1K 551 15
                                    

"Apa-apaan ini?"

Jungkook melihat gedung yang digunakan untuk menyekapnya terbakar, kebakaran yang sepertinya disengaja dan api hampir melahap seluruh gedung itu dengan cepat

Polisi di sana sibuk menghubungi pemadam kebakaran dan mencari sumber air yang ada di sana untuk memadamkan api yang semakin membesar di gedung itu

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, namun Jungkook tetap bersikeras untuk mengunjungi tempat itu karna dia sangat yakin Taehyung ada di sana

Namun dugaannya meleset, tidak mungkin Taehyung ada di sana karna gedung itu sudah terbakar hebat

"Kau yakin di sini tempatnya?"

Seorang pria berbaju hitam bertanya pada Jungkook yang sedang berdiri mematung melihat kearah gedung yang terbakar itu

"Aku sangat yakin detektive Jung, belum lama ini mereka menyekapku di gedung itu!! Aku bahkan masih sangat hafal dengan aroma dari ruangan itu"

Pria dengan id card bertuliskan Jung Hoseok itu kembali berpikir, mencerna semua yang diceritakan oleh Jungkook saat perjalanannya menuju gedung yang terletak jauh dari pemukiman itu

Jung Hoseok adalah seorang kepala detektive yang sangat dipercaya oleh ayah Jungkook karna itulah Jungkook meminta bantuannya, walaupun dia sebenarnya menolaknya untuk bertindak sekarang

Namun karna Jungkook memaksa, dia tidak memiliki pilihan lain selain menuruti perkataan bocah kaya raya itu

"Kau bilang bahwa temanmu..."

"Dia adikku, kita harus menemukannya malam ini detektive...aku tidak ingin menunggu lagi, aku akan merasa bersalah jika tidak menemukannya malam ini, aku sangat yakin dia sedang dijadikan bahan eksperimen oleh orang-orang itu"

"Jungkook-ssi tenanglah...posisi kita saat ini sangat kekurangan bukti, gedung itu sudah terbakar, kita tidak bisa menemukan apapun sampai api padam, kau bahkan tidak mengingat wajah orang yang menyuntikmu dengan cairan aneh itu 'kan? Bagaimana caranya kita mencari Taehyung jika seperti ini?"

Jungkook mengangguk, dia berjongkok dan memijat pelipisnya, dia tidak akan bisa menemukan Taehyung dalam waktu cepat

"Maafkan aku Taehyung-a...tahanlah sebentar lagi, aku akan datang"

Hoseok mengusap punggung Jungkook yang bergetar, dia sudah menahan tangisnya sejak tadi dan sekarang dia sudah tidak bisa menahannya lagi

"Aku akan pikirkan caranya, tenang saja, Taehyung pasti akan ditemukan"

"Aku tidak ingin dia ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa, setiap detiknya sangat berharga detektive..."

"Kau tahu aku 'kan? Walaupun begitu, kita pasti bisa menangkap pelakunya"

"Aku tidak mau seperti itu!!! Aku ingin Taehyung hidup!! Aku tidak perduli dengan yang lain, aku hanya ingin Taehyung!"

##

Taehyung mengepalkan tangannya sangat erat hingga buku-buku jarinya memutih

Sudah hampir satu jam dia menahan sakit di tubuhnya, sama seperti Jungkook namun dengan durasi yang lebih lama dan dosis obat yang lebih tinggi tentunya

Taehyung sudah lelah berteriak

Hanya ada satu yang dipikirkannya saat ini, Jungkook, dia terus memanggil nama Jungkook dalam hatinya

Berteriak

Berharap Jungkook bisa mendengar dan menolongnya

Sejak kabel-kabel di kepala dan badannya di pasang, dia bahkan tidak sempat untuk bernafas lega karna hanya rasa sakit yang di rasakannya sejak saat itu

"Bagaimana Yoongi-ssi? Apakah rasa sakit yang dia rasakan sama seperti manusia?"

Seokjin melirik Taehyung yang masih menahan sakitnya dengan menggigit bibir bawahnya

Dari ruang yang berbeda tentunya mereka tidak henti-hentinya memantau perkembangan Taehyung dari balik kaca satu arah

Sementara Yoongi sedang sibuk dengan layar komputer di depannya, melihat gelombang-gelombang yang bergerak di sana yang tentunya hanya dimengerti olehnya saja

"Di sini terlihat sama...apakah kau akan berhenti?"

"Tentu saja tidak, kita belum mencoba untuk menyakitinya secara langsung"

Seokjin melihat Taehyung yang mendongakkan kepalanya keatas dengan nafas yang tersengal-sengal, dia melirik kearah jam tangannya

Sudah satu jam berlalu, dia yakin efek obat yang diberikannya sudah hilang

"Kita lanjutkan ke plan B, siapkan alat-alatnya"

"Apakah kau tidak memberinya istirahat?"

"Untuk apa? Toh dia bukan manusia"

##

"Gedung itu benar-benar hangus terbakar detektive, kami sedang melakukan penyelidikan dan mencari barang bukti dari sisa-sisa alat yang tidak terbakar"

Seorang pria dengan badan tinggi bicara dengan tegas, menyampaikan informasi pada Hoseok yang sedang melihat peta di meja yang cukup besar di hadapannya

"Mintalah daftar lokasi gedung di Korea yang cukup jauh dari pemukiman pada ketua Song. Aku yakin mereka menahan Taehyung di gedung seperti itu melihat dari cara mereka menahan Jungkook"

"Tidak akan jauh berbeda" Hoseok melirik Jungkook yang masih duduk dengan pandangan kosong

Ponselnya bahkan sudah berkali-kali bergetar karna panggilan yang tidak terjawab dari Jimin

Entah sudah berapa lama, namun Hoseok merasa sangat iba melihatnya seperti itu

Hoseok memang pernah beberapa kali bertemu dengan Jungkook, dia adalah anak yang cukup periang dan sedikit manja

Sangat berbeda dengan Jungkook yang dilihatnya sekarang yang tampak murung dan depresi

Sekarang Hoseok menyadari bahwa Taehyung adalah seseorang yang sangat penting untuknya

"Kita harus bergerak cepat, karna ini perintah langsung...seingatku ada dua bukit di Seoul, aku ingin kau memeriksanya sekarang juga Namjoon-ssi"

"Siap!!"

Hoseok menaruh foto Taehyung di meja, sementara pria yang dipanggil Namjoon itu melihat foto itu dengan teliti

"Bawalah beberapa bawahanmu, aku yakin mereka tidak akan pergi jauh. Jika kau menemukan ada aktivitas mencurigakan segera lapor dan jangan bergerak sampai aku beri tanda"

"Ah satu lagi...carilah pria yang ada di foto ini dan usahakan dia masih dalam keadaan hidup"

"Siap pak!!"

##

Seokjin melihat Taehyung yang sedang menundukkan kepalanya, seperti seseorang yang tidak memiliki tulang

Seokjin mengangkat wajah Taehyung dengan obeng besar yang dipegangnya

"Taehyung-ssi...apakah kau sudah merasa baikan?"

Taehyung tidak menjawab dan hanya menatap Seokjin dengan mata yang memerah karna menahan tangis

Dia ingin sekali berteriak namun rasanya tidak sanggup, lidahnya keluh dan seluruh tubuhnya seperti diremukkan

"Sepertinya kau sudah baikan"

"Bagaimana Yoongi-ssi? Apakah dia sudah siap untuk masuk ke plan B?"

"Sudah"

Yoongi muncul dengan membawa sebuah tang besar di tangannya

"Berikan aku tang-nya...plan B, kita mulai sekarang"

The Puppet - TaeKook (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang