Part 21

6.7K 698 3
                                    

"Jungkook-a..."

Jungkook hanya mengaduk-aduk makanan di depannya, pandangannya kosong, di dalam pikirannya terus mencari cara bagaimana cara untuk menghidupkan Taehyung

"Jungkook-a!" Jungkook tersadar dari lamunannya, dia menoleh kearah kakeknya

"Makanlah yang banyak, setelah makananmu habis aku akan mengantarmu ke kuil Bosung"

"Harabeoji..."

"Ne?"

"Apakah Taehyung akan kembali lagi?"

Kakek Jungkook diam, dia takut jika jawabannya akan menyakiti cucu kesayangannya ini

"Apakah benar Taehyung tidak akan kembali? Bagaimana jika isi kotak itu tidak dapat mengembalikannya?"

"Jungkook-a...semua itu tergantung pada Taehyung, jika dia ingin kembali maka dia pasti kembali namun jika tidak...kau harus mengerti, semua ini adalah keputusan Taehyung"

Jungkook mengepalkan tangannya, dia takut jika Taehyung memutuskan untuk pergi, dia belum siap untuk merelakannya

Semua tentang Taehyung sangat berarti untuknya dan dia belum bisa mengubur kenangan itu

"Aku tahu Taehyung akan kembali, karna aku menyayanginya, dia pasti kembali, aku yakin itu"

##

Jungkook menatap kuil besar dihadapannya, kuil itu didominasi dengan warna merah

Bangunannya sudah sangat kuno, ada beberapa bagian yang dibiarkan rusak tidak terawat

Kuil itu sepi, sama sekali tidak ada orang di sana, ditambah lagi kuil itu terletak di atas bukit yang jauh dari pemukiman penduduk dan ditengah rimbunnya pepohonan

Jungkook mengarahkan pandangannya pada tulisan Bosung pada sebuah batu besar yang tertutup oleh lumut dan tumbuhan merambat

Jungkook yakin bahwa dia belum pernah mengunjungi kuil itu, bahkan kuil itu tidak ada di internet

"Harabeoji, kenapa kau tidak pernah menunjukkan kuil ini padaku?"

"Karna kuil ini tidak akan terlihat bagi mereka yang tidak berkepentingan, jika kau melihatnya maka apa yang kau cari pasti ada di dalam kuil itu"

Kakek Jungkook jalan mendahului cucunya itu, Jungkook mengekori kakeknya di belakang sembari melihat ke kanan dan kiri jalan itu yang dipenuhi oleh pohon-pohon tinggi yang usianya ratusan tahun

Dia tidak sepenuhnya mengerti dengan apa yang diucapkan oleh kakeknya

"Apa saja yang Taehyung katakan padamu tentang kunci itu?"

"Ah...dia berkata bahwa kunci itu adalah inti dari hidupnya, kunci itu digunakan untuk membuka sebuah kotak yang dia bahkan tidak tahu apa isinya"

Kakek Jungkook tersenyum mendengar penjelasan cucunya itu

"Kau akan tahu saat melihatnya" kakek Jungkook menghentikan langkahnya tepat di depan pintu masuk kuil itu

"Masuklah kedalam, tugasku hanya mengantarmu sampai sini, tugasmu sekarang adalah masuk ke dalam dan cari benda yang dimaksud oleh Taehyung"

Jungkook melihat pintu kuil yang tertutup rapat itu, dia berjalan mendekatinya dan memegang pintu itu

"Doronglah pintu itu dan kau akan tahu apa yang kau cari"

Pria dengan mantel hitam itu menghembuskan nafasnya lalu mendorong pintu kuil itu dan masuk kedalam

Kuil itu nampak gelap, dia tidak bisa melihat apapun karna hanya ada cahaya-cahaya kecil dari celah-celah kayu yang bolong

Klek

Namun setelah pintu itu tertutup kembali dan Jungkook dapat melihat pemandangan yang luar biasa, membuatnya menganga lebar karna disuguhkan pemandangan luar biasa tepat di depan matanya

Di dalam kuil itu terlihat sangat indah dengan ukiran-ukiran kuno yang penuh dengan warna, beberapa lampu hias cantik di pasang di langit-langit kuil itu

Sangat berbeda dengan yang terlihat sebelumnya

Sebuah pemandangan yang berbanding terbalik dengan yang dilihatnya di luar

"Apakah aku bermimpi?"

Jungkook melihat sebuah kotak kayu berwarna coklat dengan ukiran yang membentuk pola yang sama dengan kunci yang digenggamnya saat ini, kotak itu diletakkan di tengah ruangan diatas meja kayu yang kuno

Langkah-langkah kecil diambil Jungkook untuk mendekati kotak itu

"Jadi ini kotak yang aku cari?" Jungkook menyentuh kotak itu dengan hati-hati, mengeusap permukaan kasar dari kotak itu perlahan

Dia menemukan lubang kunci di tengah kotak itu, Jungkook memasukkan kunci itu kedalam lalu memutarnya perlahan

Klek

Jungkook membulatkan matanya saat mendengar bunyi itu, yang artinya kotak itu sudah bisa dibuka

Perasaan senang dan bangga melebur menjadi satu, jantungnya berdetak dengan cepat, tidak sabar untuk segera melihat isi kotak itu

Jungkook mengangkat tutup kotak itu dan melihat isi di dalamnya

"Apa ini? Bunga?" Jungkook mengambil bunga mawar berwarna putih dari dalam kotak itu, wangi dari bunga itu menyeruak masuk kedalam hidungnya

"Bagaimana caraku membangunkan Taehyung dengan ini?"

"Jadi, inti dari Taehyung adalah sebuah bunga mawar putih?"

Jungkook segera mengembalikan mawar itu kedalam lalu mengunci kotak itu, dia membawa kotak itu keluar dari kuil

Dia berlari menemui kakeknya yang sedang duduk di atas sebuah batu yang cukup besar

"Harabeoji..."

"Kau sudah menemukan barang yang kau cari?"

"Bagaimana bisa aku membangunkan Taehyung dengan bunga mawar?"

"Entahlah...aku tidak tahu, kau harus mencaritahunya sendiri"

##

Jungkook duduk termenung di samping Taehyung yang masih diletakkan di dalam petinya

Bunga mawar merah yang ada di dada Taehyung sudah mulai layu

Jungkook menekuk lututnya, dia menyandarkan dagunya di lutut, memperhatikan Taehyung, berharap dia akan bangun

"Aku tahu...harabeoji berkata bahwa semua ada di tanganmu, jika memang kau memilih untuk tidak bangun lagi...maka aku tidak bisa memaksamu"

Air mata mentes dari mata Jungkook, dia semakin mengeratkan pelukan pada lututnya

"Jika memang ini keputusanmu maka aku akan menerimanya, aku akan mencoba untuk melupakanmu di sini, aku akan tetap menjagamu, aku tidak akan membiarkan sedikitpun debu menyentuhmu"

Jungkook mengambil bunga mawar putih dari dalam kotak itu lalu menaruhnya di dada Taehyung, menggantikan mawar merah yang sudah mulai layu itu

Tak lupa Jungkook juga meletakkan kunci di sana, Jungkook mengusap wajah Taehyung dengan air mata yang terus mengalir dari matanya

"Asal kau tahu...aku sangat menyayangimu, jika kau memberiku kesempatan lagi, aku akan menjagamu baik-baik, aku tidak akan mengulangi kesalahanku lagi"

Jungkook menutup peti itu lalu menyandarkan kepalanya di sana

"Aku sudah merelakanmu, tidak masalah jika kau tidak ingin kembali, kau sudah cukup membuatku bahagia, aku menyayangimu Taehyung-a, aku sangat menyayangimu seperti adikku sendiri"

The Puppet - TaeKook (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang