[Extra Chapter] Epilog

1 0 0
                                    

Angin menerpa dedaunan yang jatuh di atas aspal hitam, mengenai sepatu seorang lelaki yang tengah terduduk di bangku panjang di bawah pohon dekat jalan penghubung antar fakultas, menatap kosong ke depan.

Suasana telah sepi, hanya ada beberapa mahasiswa yang berlalu lalang untuk melintasi jalan penghubung ini.

Ia tampak terlihat memikirkan sesuatu, dengan tatapan kosong. Di tangannya terselip secarik kertas yang telah kusut. Sepertinya ia meremas kertas itu sebelumnya. Hingga..

Akankah masa itu datang kembali? ucapnya hampa di tengah hembusan angin yang menerpa dedaunan.

Ia terdiam kembali, tatapannya masih kosong menatap ke arah Fakultas Kedokteran di depan sana. Tiba-tiba, datang seseorang yang melambai-lambaikan tangannya di depan wajah lelaki itu.

"Hei! Ayo pulang." Ucapnya.

Lelaki itu terkesiap, lalu memperlihatkan senyumnya ketika matanya menangkap sosok yang telah menjadi bagian dalam hidupnya.

"Hai.. sudah selesai? Bagaimana sidangnya? Sukses?" ucapnya.

Gadis itu tersenyum lebar hingga menampilkan barisan giginya yang terlihat manis untuk dipandang.

"Sudah doongg.. aku berhasil! Bulan depan aku wisuda. Kamu nanti datang yah temani aku." Pinta gadis itu.

Lelaki itu mengelus puncak kepalanya, dan berkata "Pasti dong! Aku akan menemani kemana pun kamu pergi.." lirihnya.

"Hehe.. makasih."

"Sama-sama."

"Ayo pulang.." lanjut lelaki itu sambil menggandeng tangan gadis yang kini telah merubah hidupnya, tetapi tidak dengan hatinya.

Mereka berjalan menuju parkiran kampus untuk segera pulang. Tapi, sebelum itu, sang lelaki membuang asal kertas kusut dari genggamannya hingga terbang terbawa angin menuju sepasang kaki jenjang yang membuat sang pemilik merasa tergoda untuk melihatnya. Apa itu? benaknya bertanya-tanya.

Ia lantas membuka secarik kertas yang telah kusut untuk ia baca. Tertulis satu kalimat yang membuatnya terpaku.

Aku masih mencintaimu, sampai detik ini pun masih, dan tidak akan pernah ada yang bisa menggantikanmu di dalam hatiku, Rain.

Orion Adam Pratama,

seseorang yang mencintaimu sejak tiga tahun yang lalu.

Ia merasa, seluruh tubuhnya hancur. Ia merasa menjadi manusia terjahat saat itu. Ia merasa.. dirinya begitu egois saat itu. Hingga ia merelakan dua orang yang ia cinta bahagia bersama yang lain. Orion Adam Pratama, seseorang yang ia cintai sejak tiga tahun lalu, yang menyatakan cintanya saat pengumuman mahasiswa baru. Ramadhan Nicholas Dwi Airlangga Putra, yang telah menjadi tunangan Felia, teman Rain yang selangkah lebih maju saat mendekati Rama saat SMA. Sedangkan dirinya? Masih menyesali betapa bodohnya ia saat itu. Ia menangis mengetahui bahwa Rion benar-benar mencintainya hingga saat ini.

"Rion.." lirih Rain.

Rain terus meraung merasa sakit pada kenyataan pahit yang menerpanya. Ia telah menyia-nyiakan seseorang yang begitu tulus untuknya. Dan kini, seseorang itu telah berbahagia bersama gadis lain, teman satu kampusnya, bernama Lea.

***

Angin yang berhembus kencang, membuat Rain semakin merasa kesakitan dan memeluk erat selembar kertas itu. Ia tahu jika sekarang akan turun hujan. Ia tahu jika saat hujan turun, banyak kenangan indah yang dilalui bersama Rion.

Ia berteriak, "RIOOOOOONN!!!" ia semakin membuat tangisannya terdengar begitu pilu.

"Aku mencintaimu, Rion!" ucap Rain saat hujan turun membasahi bumi, membuatnya semakin terasa rapuh.

Extra Chapter deh hehehe. To be continued yaaaa di season 2!!

SEE UUUUUUU~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OrionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang