Part 4 (mission list)

7.5K 1.2K 100
                                    

1. Marah-marah pada Jaemin di tribun depan saat Mark hyung latihan basket [✔️]

Haechan memberikan tanda contreng pada buku tulis didepannya sambil tersenyum. Beberapa hari ini Haechan memikirkan cara untuk bisa dekat dengan Mark. Katakan Haechan gila karena terlalu menganggap serius mimpinya. Tapi kenyataannya memang begitu. Haechan tidak akan mengelak.

Tidak pernah percaya cinta lalu tiba-tiba terbangun dan mendapat kekasih, setelah yakin ia tidak bermimpi dan sudah sepenuhnya menerima Mark sebagai kekasihnya, Haechan justru kembali terbangun dan sadar kalau semua yang dialaminya hanya mimpi. Kemudian saat ia berusaha melupakan mimpinya dan mencoba menerima kenyataan, lagi-lagi Mark Lee, objek yang dimimpikan muncul. Katakan pada Haechan bagian mana yang tidak membuatnya gila?

Haechan seperti dipermainkan. Kenyataan dan mimpi. Semuanya seperti tidak memiliki batas. Hidup dengan mimpi, hidup dalam mimpi, semuanya sama saja bagi Haechan. Membingungkan.

Marah, apatis, iri. Dulu ia hanya merasakan itu setiap ada orang yang menyinggung tentang cinta. Karena Haechan tidak pernah mengetahui kebahagiaan yang didapat dari cinta dan yang didapatnya hanyalah rasa sakit hati. Wajar bukan ia membenci setiap sesuatu yang berkaitan dengan cinta?

Tapi, semenjak kehadiran Mark, Meski hanya dalam mimpi. Haechan jadi mengerti kenapa orang-orang begitu bahagia ketika mendapat cinta. Ia sudah tahu rasanya! Ada perasaan menggelitik di dada, sedikit panas, dan terkadang ada sesuatu yang sangat membuncah. Entahlah, Haechan tidak begitu bisa mendeskripsikan. Perasaan itu awalnya membuatnya tidak begitu nyaman tapi ketidak nyamanan itu sering kali membuatnya bahagia. Perasaan asing yang aneh. Saat hadir membuatmu tidak nyaman tapi bahagia. Lalu ketika hilang akan membuatmu kosong dan sakit.

Bukankah Haechan terdengar sedang ketagihan dengan yang namanya jatuh cinta? Tidak tahu. Mungkin iya.

Yang Haechan tahu hanya Mark yang bisa memberikan perasaan itu padanya. Kalau Haechan ingin kembali merasakan perasaan itu, ia harus mendekati Mark kan? Membuat Mark jatuh cinta padanya. Menjadikan Mark sebagai kekasihnya. Lalu kembali hidup bahagia seperti di mimpinya.

Terdengar menyenangkan. Haechan tersenyum semakin lebar. Memikirkan tentang kehidupannya ketika bersama Mark selalu terasa menyenangkan. Membuatnya semakin bersemangat untuk menjalankan setiap misi yang ditulisnya rapi dalam sebuah buku tulis tipis yang tidak terpakai.

2. Berusaha terlihat dimanapun saat ada Mark hyung. [....]

Haechan membaca misi keduanya dalam hati. Misi pertamanya sudah sukses tanpa perlu usaha banyak karena Jaemin memang sering menjadi sasaran kemarahannya. Tribun depan juga sudah menjadi tempat istirahat tetapnya setelah keluar dari rumah sakit dan berteman dengan Jeno. Yang sedikit sulit mungkin misi-misi setelahnya.

Haechan membuat misi yang terinspirasi oleh mimpinya. Secara garis besar, misi Haechan hanya membuat Mark merasa terbiasa akan kehadirannya. Karena Mark pernah mengatakan kalau ia awalnya tidak menyukai Haechan meski sudah menerima pernyataan cinta Haechan dan berubah setelah Haechan terbiasa menempel padanya.

Jadi, dari pada Haechan menyatakan cintanya terlebih dulu, bukankah ia lebih baik membuat Mark terbiasa dengan kehadirannya dulu? Setelah Mark terbiasa dengan kehadiran Haechan dan sudah jatuh cinta padanya, Haechan akan lebih mudah menyatakan cintanya dengan lebih banyak kemungkinan diterima.

Sekarang, mari menjalankan misi!

***

Mark melirik kearah belakang untuk kesekian kalinya. Entah perasaannya saja atau memang beberapa hari ini ia memang sedang diikuti?

The Days after ValentineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang