Part 1 (Valentine day)

9.9K 1.3K 52
                                    

"Pulang"

Satu kata dari ayahnya yang membuat Mark mengusap wajah kasar.

"Aku tidak bisa... Sekolahku masih aktif" jawab Mark.

"Tidak masalah, aku bisa mengurusnya. Kau hanya perlu pulang" Mark mengutuk dalam hati. Ia lupa kalau ayahnya memiliki pengaruh yang besar di sekolahannya. Donatur tetap.

"Tapi, aku akan ketinggalan pelajaran berhari-hari" Mark masih mencoba membuat alasan agar ia tidak disuruh pulang ke kanada. Mungkin ayahnya sudah lupa berapa jauh Korea dan Kanada itu. Penerbangan dan jetlag bisa dihitung sehari, ditambah perjalanan pulang menjadi dua hari, belum lagi ketika ibunya merengek minta tambahan hari agar dirinya tetap tinggal dengan alasan rindu, belum lagi alasan utama kepulangannya yang terkadang tidak begitu jelas. Mungkin jika ditotal keseluruhannya akan menjadi sepekan. Mark tidak suka meninggalkan sekolah terlalu lama.

"Kau pasti bisa menyusul ketertinggalanmu"

Arrghhh!!! Rasanya Mark ingin mengumpati ayahnya yang begitu keras kepala. Tapi, tentu saja ia tidak bisa. Namanya pasti langsung dicoret dari daftar keluarga.

"Tapi Dad..."

"Mark... Kau tidak kasihan pada mom? Dia sangat rindu padamu" mendengar kata 'mom' tentu membuat Mark tidak bisa berkutik.

"Baiklah..." ia tidak bisa menolak sesuatu jika sudah membawa nama ibunya. Mark terlalu sayang ibunya hingga tidak pernah bisa menolak permintaannya.

"Besok pagi" kata ayahnya mengingatkan.

"Ya, besok pagi. Sampai jumpa... Aku mau sekolah dulu" Mark mematikan sambungan telefonnya setelah mendengar salam dari ayahnya.

Ia menghela nafas kasar lalu meraih buku kecil diatas meja belajarnya. Ia melingkari tanggal dan membuat catatan kecil di bawahnya.

15 feb: pulang ke kanada.

Ia menutup buku kecil tersebut dan memasukkannya kedalam ransel kemudian berangkat sekolah.

.

Mark memandang ke sekitar. Kemudian menggeleng pelan sambil tersenyum. Merasa lucu dengan apa yang dilihatnya. Orang-orang terlihat bahagia sambil membawa bunga atau coklat ditangannya. Ada banyak sepasang kekasih atau bahkan suami istri yang berjalan bergandengan tangan atau berangkulan sambil tersenyum satu sama lain. Mereka semua bahagia di hari Valentine ini.

Mark sendiri tidak habis pikir, sebenarnya apa enaknya memiliki seorang kekasih? Bukannya tidak laku atau tidak percaya Cinta. Mark pernah disukai seseorang, banyak malah. Ia juga pernah menyukai seseorang tidak sekali dua kali. Tapi, Mark tidak pernah menjadikan mereka sebagai kekasihnya.

Mark pikir, memiliki kekasih mungkin merepotkan. Ia pernah melihat beberapa orang mengeluh dan berpura-pura saat di depan kekasihnya. Ia juga pernah melihat orang yang rela melakukan apa saja untuk kekasihnya tanpa memikirkan dirinya sendiri. Teman-temannya juga sering kali bercerita tentang hubungan mereka, dan kebanyakan cerita itu tidak menyenangkan. Meski beberapa juga bercerita betapa senangnya memiliki kekasih. Bagi Mark sesuatu yang tidak bisa diprediksi seperti itu bukanlah hal yang ingin dilakukannya. Bukankah lebih baik fokus belajar dan menjadi sukses. Itu sudah pasti bisa diprediksi. Mark lebih suka sesuatu yang jelas dari pada samar.

Jadi keputusannya untuk tidak memiliki kekasih sampai dewasa nanti sudah benar kan?

Bus yang ditunggunya datang. Mark memasuki bus tersebut dengan tenang. Diiringi beberapa orang yang sejak tadi diamatinya.

.

Sepertinya Valentine day tidak hanya menyerang orang dewasa. Buktinya orang-orang di sekolahnya juga banyak yang membawa bunga dan coklat.

Mark mengendikkan bahu sebentar sebelum meneruskan berjalan.

"Mark sunbaenim!!!" tapi sebelum itu, suara seorang perempuan memaksanya berhenti lagi untuk menoleh.

Kalau tidak salah, nama perempuan itu... jeon Somi? Adik tingkat yang sama-sama dari kanada kan?

Somi terengah-engah ketika baru saja sampai di depan Mark. Ia mengulurkan sekotak coklat pada Mark. "Selamat hari Valentine..." ucapnya sambil tersenyum lebar.

"Aku tidak suka coklat..." jawab Mark.

"Ah... Pokoknya itu untuk sunbae" jawab Somi sambil melambaikan tangan. "Kalau tidak suka ya tinggal berikan pada orang lain..." ucapnya sambil mengerling. "Sudah ya... Aku mau membagikan coklat untuk foreign yang lain... Byeee..." setelah itu Somi kembali berlari sebelum Mark sempat mengucapkan terima kasih.

Mark hanya mengendikkan bahu sambil memasukkan coklat itu kedalam ransel. Sebelumnya ia juga menulis di buku catatannya untuk membalas kebaikan adik tingkatnya itu.

Ia kembali meneruskan langkahnya. Sepanjang koridor Mark kembali melihat beberapa siswa yang sedang melakukan hal serupa seperti Jeon Somi. Tapi, coklat dan bunga itu tentunya untuk kekasih atau calon kekasihnya.

"Haechan!!" terdengar teriakan yang begitu keras dari arah belakangnya. Mark menoleh sebentar untuk melihat.

"Haechan tunggu aku!!" Ternyata adik tingkat yang sedang bermain kejar-kejaran. Mark kembali meneruskan langkahnya tanpa ambil pusing.

"Behenti mengikutiku bodoh!!"

"Kau yang jangan menghindar sialan!!"

"Aku tidak menghind–" ucapan adik tingkat yang sepertinya bernama Haechan itu berhenti mendadak saat Mark merasa punggungnya dihantam cukup keras. Mark menoleh dan mendapati adik tingkat itu membungkuk sambil ingin berlari.

"Jeoseonghamnida.." Mungkin ia terlihat tidak sopan di mata orang-orang. Tapi Mark tidak marah. Ia  bukan tipe kakak tingkat yang menggunakan tingkat seniornya untuk terlihat keren dan suka membuat adik tingkat hormat.

"Haechan!!!" teriakan adik tingkatnya yang lain terdengar. Membuat adik tingkat yang tadi menabraknya kembali berlari kencang.

"Dasar anak kecil" gumam Mark. Ia berniat meneruskan langkahnya menuju kelas sebelum menemukan gantungan kunci berbentuk beruang tergeletak tak jauh dari kakinya. Karena penasaran, ia pun memungutnya.

"Fullsun" ia membaca tulisan yang terukir di tubuh beruang itu sambil bergumam. "Mungkin milik adik kelas tadi?" Mark mengendikkan bahu. "Bisa kukembalikan nanti"

Lagi-lagi ia memasukkan suatu barang kedalam ranselnya. Membuka buku catatan dan menuliskan sesuatu.

14 feb: bertabrakan dengan adik tingkat yang menjatuhkan gantungan kunci beruang. Kembalikan nanti!

Mark mencoba berfikir sebentar sebelum kembali menambahkan sesuatu dalam tulisannya.

Mungkin namanya HAECHAN?

Tbc.

Yaudah... Segini aja... 😅 jangan tungguin ya... Ini bakal slow up banget kyaknya. Soalnya aku mau balik ke tempat tanpa internet dan alat elektronik untuk waktu yang gk bisa ditentukan.

Btw... Numpang curhat bentar. Aku sedih pas liat Nct Dream nampilin Boom... 😭😭😭 rasanya tuh pingin banting laptop tau... Aku tuh udah paling kalem dan sabar ngedem-ngedem temenku yang sedih gara-gara gak nonton dreamies... Liat TV aja ato streaming gitu... Nah kata ortu aku tuh TV dirumah lagi rusak... Yaudah deh... Aku streaming... Eh... Pas waktu Boom nyendat tuh koneksi. Bangke emang! Aku lari dong ke depan TV... Dan ternyata emang bener TV ku rusak... Aku jadi liat anak Dreamies nari bareng semut... Dan yang bikin kesel tuh... Temenku pada pamer sambil ngatain aku... 😭😭😭 pingin coret dari daftar temen... Tp ntar aku gak punya temen kpopers dong.

Udah gitu aja. Kayaknya curhat aku lebih panjang dari ceritanya ya... Maaf.

Sampai ketemu lagi... Kapan-kapan.

The Days after ValentineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang