Part 10 (Priority)

6.3K 982 191
                                    

Berkencan dengan Mark hyung [✔️]

Haechan bergulung gulung di ranjangnya sambil tertawa kecil karena sudah berhasil memberi tanda contreng pada salah satu misinya. Meskipun sebenarnya dirinya dan Mark tidak bisa dikatakan benar-benar berkencan. Intinya dirinya menghabiskan waktu berdua dengan Mark! Jadi hitung saja sebagai kencan. Lagipula berkencan tidak harus setelah berpacaran kan?

Sesekali Haechan akan mengangkat kakinya dan menendang nendang udara karena terlalu senang. Ia bahkan sempat-sempatnya menggigit guling.

Hari ini ia amat sangat senang. Ia berhasil bertemu dengan Mark, juga sampai di rumah tepat waktu. Tepatnya sebelum Taeyong dan Jaehyun sampai di rumah.

Ia harus bercerita pada Jaemin!

Haechan meraih ponselnya di nakas. Membuka layarnya dan menyusuri kontak Jaemin. Sedetik kemudian ia berteriak keras dan melemparkan ponselnya ke udara. Beruntung ponsel itu mendarat di spring bed empuk Haechan.

"Haechaaannn!! Jangan berteriak!!" Taeyong mengingatkan. Tidak sadar bahwa dirinya sendiri berteriak.

"Ya hyuungg..." balas Haechan. Setelahnya ia kembali menggigit guling untuk menyembunyikan teriakannya lagi.

Tangannya kembali meraih ponsel yang tadi dibuangnya. Mengecek kembali tulisan di layar.

Mark hyung ❤️

Mark hyung!!!

Hei! Haechan sudah mendapat nomor Mark! Ia lupa kalau dirinya sempat bertukar nomor dengan Mark tadi! Haha... Kalau begini lebih baik menghubungi Mark daripada Jaemin.

Tapi sebelum benar-benar menghubungi Mark, Haechan meraih buku tulis tipisnya dan memberi tanda contreng pada misinya.

Mendapatkan nomor telepon Mark hyung [✔️]

Setelah itu ia membaca beberapa misi yang masih belum ia tandai keberhasilannya.

Menyatakan Cinta pada Mark hyung di koridor sekolah [...]

Berangkat dan pulang sekolah bersama setiap hari [...]

Bermain ke apartemen Mark hyung [...]

Menginap di tempat Mark hyung [...]

Membaca buku curhatan Mark hyung [...]

Bergandengan tangan [...]

Berpelukan [...]

Berciuman [...]

Ah... Kenapa masih banyak yang belum dilakukannya?! Haechan jadi kesal sendiri.

Daripada semakin kesal, lebih baik Haechan menghubungi Mark saja. Semakin cepat ia mendekati Mark, semakin cepat pula misinya dilakukan.

Mark hyung ❤️

Hallo?|
mark hyung?|

Haechan menunggu detik-detik pesannya dibalas sambil menggigiti bibir bawahnya. Tidak lama, tanda biru terlihat. Pesannya telah dibaca! Haechan merasa perutnya diaduk karena terlalu tegang menunggu balasan. Sayangnya, sampai sepuluh menit berlalu tidak ada apapun yang diterimanya. Tidak ada sapaan balik bahkan sekedar tanda tanya.

"Huwee... Kenapa Mark hyung masih cuek?!"

***

Disisi lain, Mark sedang mengisi soal latihan di buku paketnya. Sesekali mengetuk layar ponselnya untuk melihat halaman obrolan yang diterimanya. Nomor asing. Tapi Mark jelas tahu siapa pemilik nomor itu karena hari ini ia hanya memberikan nomornya pada satu orang. Bukan berarti Mark selalu memberitahukan nomor ponselnya pada siapapun! Maksudnya, nomor Mark itu jarang sekali tersebar. Kalaupun ada nomor baru yang masuk, itu berarti ia sendiri yang memberikan nomornya.

The Days after ValentineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang