Jam Sembilan lewat dua puluh menit.
Mark berdiri sambil bersandar di samping pintu masuk perpustakaan. Untuk kesekian kalinya ia menatap jam yang melingkar di tangannya.
Empat puluh menit lagi...
Mark mulai mengetuk kaki tak sabar. Bukan karena orang yang ditunggunya terlambat datang. Tapi karena memang Mark yang terlalu cepat datang dan tidak sabar bertemu. Dirinya bahkan lupa belum sarapan karena terlalu sibuk memilih pakaian. Tiba sebelum jam sembilan. Menunggu di samping pintu saat belum ada pengunjung yang datang satu pun.
What?!
Seperti baru tersadar dengan tingkah anehnya, Mark langsung menegakkan tubuhnya. Bisa-bisanya ia bertingkah diluar kebiasaan. Mark berhenti mengetuk-ngetukkan kaki. Ia harus kembali bertingkah normal!
Sebuah langkah kaki terdengar dari arah samping. Mark buru-buru menolehkan kepalanya. Seorang gadis berkaca mata berjalan kikuk melewatinya. Ugh! Lagi-lagi Mark bertingkah tidak normal. Ia tadi mengira Haechan yang datang. Padahal tidak mungkin juga Haechan datang lebih awal dari jam pertemuan mereka. Memangnya Haechan juga berharap cepat-cepat bertemu dengan Mark? Tidak kan?
Sepertinya Mark harus mengalihkan perhatiannya agar tidak memikirkan Haechan terus menerus. Lebih baik ia mencari makan terlebih dulu. Lagipula ia juga tidak bisa memberi alasan jika nanti Haechan bertanya kepadanya kenapa datang lebih cepat dari waktu perjanjian.
***
Jam sepuluh lebih lima belas menit. Harusnya Haechan sudah datang! Tapi ia tidak bisa datang. Hiks! Rasanya ingin menangis saja. Semua ini gara-gara Taeyong hyung!
Kalau saja Taeyong hyung tidak mencegahnya, sudah pasti Haechan sedang belajar bersama Mark sambil bertatap-tatapan. Iya, bayangan Haechan memang terlalu berlebihan.
Tiga puluh menit lalu Haechan sudah bersiap keluar rumah dengan pakaiannya yang rapi. Ia menggunakan turtle neck putih yang dilapisi kemeja pink. Ia juga sedikit merias wajahnya dan rambutnya.
Err... Apakah terlihat berlebihan?? Tidak, kan?
Lagipula Haechan hanya bersiap barangkali ia dan Mark akan pergi jalan-jalan setelah belajar di perpustakaan kota. Meskipun mungkin tidak akan terealisasikan juga kalau tidak ada yang berinisiatif mengajak duluan.
Tapi tenang saja, Haechan sudah memiliki inisiatif itu kok. Ia tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan bisa pergi berdua dengan Mark dan menjadi semakin dekat. Ia sedang menjalankan misi mendapatkan hati Mark kalau kalian lupa.
Sayangnya Taeyong hyung menghentikan langkahnya tepat sebelum ia keluar dari pintu. "Mau kemana?" tanyanya sedikit bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Days after Valentine
RomanceHanya karena mengembalikan sebuah gantungan kunci milik adik kelasnya, sepertinya Mark dihantui oleh sesuatu. . . . Markhyuck/Markchan ini lanjutkan dari book Valentine day ya... kalo belom baca, disarankan membaca dulu. 😁😁😁