AB 2: Bumi Barameru 🏞

261 87 18
                                    

Dalam kisah ini tidak hanya tentang aku, tapi juga tentang satu sosok pria yang kutemui beberapa waktu lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam kisah ini tidak hanya tentang aku, tapi juga tentang satu sosok pria yang kutemui beberapa waktu lalu. Namanya Bumi Barameru, panggil saja Bara. Seperti namanya mungkin ia sudah ditakdirkan sebagai pecinta alam. Hatinya tertaut pada alam ini, jiwanya melayang bebas menembus cakrawala. Pandangannya sangat luas dan yang membuatku sempat kagum pada perkenalan pertama dengannya, karena dia adalah sosok pria dengan segudang cerita.

Cerita-cerita yang ia bawa berbeda dengan cerita orang-orang yang pernah kutemui sebelumnya. Dengan sukarela Bara menjelaskan secara detail tanpa ada lagi pertanyaan yang kulontarkan. Mulai dari kehidupannya, cara ia mendewasa, caranya melewati masa sulit, sampai akhirnya ia bertemu dengan dunia yang benar-benar ia cinta. Tanpa sungkan, seperti kita telah lama berkenalan.

Selain pada alam, ia juga sangat menyukai dunia fotografi. Tatapannya yang tajam dan jeli terhadap setiap objek yang disuguhkan. Awalnya hanya coba-coba belajar, lama-lama ia semakin giat untuk mengejar. Kemampuannya kali ini ia lakukan secara otodidak dan dari sumber-sumber yang mudah dimengerti. Karena ia sadar bekalnya sangat minim, ia memutuskan untuk terus belajar dari manapun, siapapun, kapanpun dan di manapun. Karena setiap orang yang kita temui dalam hidup ini selalu menyelipkan pelajarannya tersendiri, hanya saja kita yang sering lalai dan salah arti.

Bara terbiasa menjadi seseorang yang serba bisa, semua yang bermanfaat ia pelajari. Ia tidak ingin menjadi seseorang yang tidak berguna suatu saat nanti. Latar belakang yang abadi tidak butuh untuk sekadar diratapi, ia hanya membutuhkan Bara supaya dapat mengambil pelajaran dan dapat menjalani kehidupan lebih baik lagi. Meskipun lebih baik lagi bukan berarti harus bersamaku, semoga siapapun yang bersamanya kelak akan menemaninya tanpa beranjak.

Jika melihat kehidupanmu, aku selalu merasa tidak percaya diri. Latar kita sangat berbeda jauh, tidak hanya dalam cakupan jarak dan waktu tempuh. Semuanya, kurasa belum mampu untuk memasuki kehidupanmu.

 Semuanya, kurasa belum mampu untuk memasuki kehidupanmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Antah Berantah (Tentang Perasaan Kita yang (M)entah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang