Juli, Cepat Kembalikan Lagi
Terima kasih sudah repot-repot datang, meskipun sedikit terburu-buru untuk pulang. Sebenarnya aku ingin sekali momen ini kembali terulang, tapi semua hilang karena tertawaan bayang.Jangan lama-lama meninggalkanku, rasanya menyesakkan. Setiap hari selalu ada yang ingin kuungkapkan, hanya karena jarak jadi tertahan.
Senyumanmu masih menjuarai selaksa, entah bagaimana dapat tercipta dan tetap terjaga. Semua gurauan, kini tersimpan rapi dalam bingkai renjana.
Jangan membuatku kecewa, kupastikan kamu tidak akan mendapatkan senyumanku yang istimewa. Sampai bertemu pada bulan-bulan berikutnya, kutunggu hingga waktunya tiba.
Di bawah teriknya
langit Juli,
terbesit harap untuk
memintamu datang kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antah Berantah (Tentang Perasaan Kita yang (M)entah)
Teen FictionTerima kasih sudah menyempatkan diri untuk hadir. Mengisi rotasi hingga menjadi nadir. Saling sapa, kecap-kecup dalam setiap bahasa. Hingga akhirnya kembali menjadi asing. Selamat kembali menjelajah, jangan terburu-buru dan punah. Kita hanya pernah...