Riani pun akhirnya sadar dan Zhafran langsung bertanya dengan sangat khawatir.
" Ri, kamu nggak apa-apa kan? Kamu baik-baik aja kan? Kamu kenapa tadi nggak bilang sih kalau kamu sakit? Kamu kenapa bisa dehidrasi gini sih? "
" Aku nggak apa-apa Zha. Zha, kamu nggak nelpon kedua orang tua kita kan? "
" A...apa? Maaf Ri, aku lupa. Kalau gitu sekarang juga aku telepon ayah, ibu, umi dan abi. "
" Jangan Zha, nggak usah di telepon. Aku nggak apa-apa kok, aku dehidrasi karena tadi aku terus-terus an diare. "
" Kok bisa sih Ri kamu diare, kamu kan nggak suka makan asam dan pedas. "
" Kayaknya aku diare karena masuk angin deh, Zha. "
" Kamu sih Ri nggak nurut sama yang aku omongin. Kamu jangan kebanyak kan pakai kipas angin Ri. Kamu kalau tidur pakai tank top dan sepan pendek aja, nggak usah pakai baju tidur yang panjang. "
" Maaf. "
" Ya udah nggak apa-apa, di maafin kok. Ri, hari ini kamu di opname aja ya di rumah sakit? "
" Nggak ah Zha, aku rawat jalan aja, lagi pula aku banyak tugas kampus. "
" Kamu yakin mau rawat jalan aja? Nggak bakalan drop? "
" Iya yakin. "
" Ya udah nggak apa-apa, tapi ada syaratnya. Pulang dari rumah sakit ini, kamu mau ya aku kerokin, biar masuk angin kamu hilang. "
" A...apa? Nggak mau? Cari tukang kerok yang lain aja. "
" Aku nggak tahu Ri, harus cari tukang kerok dimana. Di dekat rumah kontrakkan kita kan semuanya anak-anak kost-kostan bukan ibu-ibu. Ri, nggak apa ya aku yang kerokin kamu? Kalau kamu nggak mau aku kerokin, kamu pilih mau di opname atau aku telepon ibu, umi, Riana atau Friska buat ngerokin kamu? "
" Iya deh, tapi kamu awas ya jangan macam-macam sama aku. "
" Ya allah Ri, aku ini suami kamu. Macam-macam juga nggak apa-apa. "
" Zhafran...!!! "
" Iya aku nggak akan macam-macam sama kamu. "
Setelah infus Riani habis, Zhafran langsung membayar semua biaya berobat dan menebus obat. Zhafran dan Riani pun kembali ke kontrakkan mereka berdua. Sesampainya di dalam kamar mereka berdua Zhafran langsung berkata...
" Ri, ayo donk kamu buka baju kamu dan berbaring di atas kasur? "
" Tapi Zha..."
" Aku nggak akan macam-macam Ri sama kamu, aku nggak akan memperkosa istri aku sendiri kok, apalagi kamu sedang sakit gini. Kita berdua nanti melakukan hubungan suami istri saat kamu benar-benar udah siap. Sekarang ayo buka baju kamu. "
" Iya deh, tapi kamu balik badan dulu dan jangan ngintip. "
" Iya. "
Zhafran pun berbalik badan. Setelah itu Riani berkata dengan malu-malu.
" Udah Zha..."
Zhafran pun kembali berbalik menghadap Riani yang sudah berbaring telungkup di atas kasur. Zhafran pun berkata...
" Ri, kamu kalau telungkup seperti itu kamu nggak bisa nafas Ri. Nggak usah malu Ri sama suami sendiri. Aku kan juga sering kamu kerokin saat masuk angin. "
" Iya Zha. "
Zhafran pun melepaskan tali pengait bra Riani dan mulai mengeroki tubuh Riani sampai selesai.
Saat Zhafran selesai mengerok tubuh Riani, Riani sudah tertidur pulas. Zhafran pun mengaitkan kembali tali bra Riani. Zhafran bingung saat harus memakaikan baju Riani. Zhafran pun dengan sangat hati-hati memakaikan baju Riani, menyelimuti tubuh Riani dan mencium kening Riani dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tall Husband & Short Wife (1-19 End).
RomanceRiani Xaveria : 18 tahun, nama panggilan " Pendek. " Zafran Kamil : 18 tahun, nama panggilan " Jangkung. "