Part 9

2.5K 119 1
                                    

Riani berbisik di telinga Zhafran...

" Kung, tadi loe nggak kunci pintu kamar? "

" Sorry lupa, Dek. "

" Loe lupa terus Kung, untung adik gue nggak lihat bed cover dan bantal di atas lantai. Kan bisa gawat, bisa ngomong dia nanti sama ayah ibu kalau kita berdua tidur terpisah. "

"  Benar juga Dek, meskipun tadi dia lihat kita berdua seperti sedang ciuman bibir. "

Tiba-tiba adik Riani berkata...

" Ehem, sorry ya pengantin baru kalau gue ganggu. Kalian berdua udah selesai kan ciuman bibir dan bisik-bisiknya? "

" Apaan sih Loe Na, loe ngapain datang ke kamar gue? "
Ucap Riani.

" Gue cuma di suruh ayah ibu dan abi umi mertua mbak Riani. Mereka berempat nungguin loe berdua. Kayaknya ada hal penting mau di omongin, buruan sana..."

" Jadi abi dan umi datang ke sini? Mau ngapain? "
Ucap Zhafran.

" Iya bang, kalau mau ngapainnya Riana nggak tahu bang. "

Zhafran dan Riani pun langsung menemui ayah, ibu, abi dan umi di ruang keluarga. Ayah Riani pun berkata...

" Zhafran, Riani, karena kalian berdua sudah menikah berarti kalian berdua sudah dewasa. Ayah, ibu, abi dan umi sepakat bahwa kalian berdua harus mandiri. Kalian berdua harus secepatnya keluar dari rumah ayah dan ibu. Kalian berdua harus mencari rumah kontrakkan. "

" Siap yah. "

Ucap Riani dan Zhafran semangat. Riani dan Zhafran pun berkata...

" Tapi uang kontrakkannya dari ayah, ibu, abi dan umi kan? "

Abi Zhafran pun berkata...

" Zhafran, Riani, kalian berdua bukan tanggung jawab kita berempat lagi. Jadi, untuk memenuhi biaya rumah tangga kalian berdua, biaya sewa kontrakkan rumah dan biaya kuliah kalian berdua, kalian berdua harus kerja sambil kuliah. "

" What? Kerja? Kerja apaan? "

Ucap Zhafran dan Riani bersamaan dengan sangat kaget. Umi Zhafran pun berkata...

" Zhafran, kamu kan bisa nyetir motor, jadi kamu daftar aja di ojek online. Penghasilan ojek online kan lumayan. Kamu juga nggak perlu malu nak kerja di ojek online, yang pentingkan halal. Lagi pula banyak kok mahasiswa kerja sambilan sebagai ojek online. "

" Iya mi. "

Tiba-tiba Riani berkata...

" Kalau gitu Riani juga kerja di ojek online aja. "

Zhafran pun langsung berkata...

" Nggak boleh, loe nggak boleh kerja sebagai ojek online, Dek. Kalau loe di grepe-grepe sama penumpang loe gimana? "

" Cie...cie...yang perhatian sama istri tercinta, takut banget kalau mbak Riani di grepe-grepe oleh pria lain. Mbak Riani jadi GR tu..."

Ucap Riana tiba-tiba muncul. Riani pun langsung berkata...

" Apaan sih loe Na, nyamber aja kayak bensin. "

" Habisnya mbak Riani sok-sok'an mau kerja di ojek online. Bersepeda aja nggak bisa, apalagi bermotor. "

" What? Loe nggak bisa bersepeda dan bermotor Dek? Dari SD loe tetap nggak bisa-bisa bersepeda? "
Ucap Zhafran kagek.

" Iya. "

" Masuk akal juga sih, secara kaki loe kan pendek. "

" Jangkung, sialan banget sih loe...!!! Waktu SD kan gue itu lebih tinggi dari pada loe. "

Ucap Riani sangat kesal. Zhafran pun kembali berkata...

" Itu kan waktu SD, sekarang loe bantet kayak kerupuk kena air. Ha...ha...ha..."

" Jangkung, sialan banget sih loe bilangin gue bantet seperti kerupuk kena air. "
Ucap Riani semakin marah.

" Sorry Dek. "




Tall Husband & Short Wife (1-19 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang