Keesokkan harinya...
Arlan menunggu Vidya di depan gerbang rumahnya. Tidak lama kemudian Vidya muncul berjalan mendekat ke arah mobil Arlan. Arlan speecless melihat penampilan Vidya dan berbicara sendiri di dalam hati.
" Vidya tambah cantik dan manis banget sih pakai hijab seperti itu. Apa jangan-jangan dia ke sekolah memang pakai hijab ya? Sekarang kan hampir semua perempuan-perempuan muslim kemana-mana pakai hijab, baik ke sekolah, kuliah, kerja atau pun kemana pun. Meskipun bukan benar-benar berhijab. "
" Tok...tok...tok...woi...bukain pintu mobilnya donk...!!! "
" Astafirullahalazim. "
Arlan pun langsung membuka pintu mobil dan Vidya langsung duduk di sebelah Arlan dan berkata...
" Assalammualaikum sugar daddy... "
" Waalaikumsalam sugar ba...by...!!! "
" Buruan jalan...!!! "
" Loe pikir gue sopir loe apa? "
" Habisnya loe bengong aja dari tadi. Gue ketok-ketokin jendela mobil, loe nggak dengar-dengar. Ayam tetangga gue pagi-pagi bengong, sorenya dia mati. Mau loe nanti sore mati seperti ayam tetangga gue? Kalau gue sih asyik-asyik aja kalau loe mati, dengan gitu kan gue tahun depan nggak jadi kawin sama loe. Gue bebas...!!! "
" Bebas apaan? Kalau gue mati, gue akan ngajakin loe mati juga. Biar kita berdua sehidup semati...!!! "
" Ogah, ngapain gue harus mati bareng loe? Sugar daddy, ayo buruan jalan. Nanti gue telat ke sekolah nih, lagian gue hari ini ada upacara bendera setiap Senin pagi. "
" Iya, bawel banget sih loe. "
Arlan pun mulai mengendarai mobilnya. Di sepanjang perjalanan mereka berdua mengobrol-obrol.
" Sugar daddy, loe tadi kenapa nggak turun dari mobil, masuk ke rumah orang tua gue dan ikut sarapan sih? Pasti loe canggung kan bertemu sama kedua orang tua gue dan sarapan bareng? "
" Nggak juga sih, gue cuma malu aja bertemu sama nyokap bokap loe saat gue belum mandi kayak gini. "
" What? Loe belum mandi? "
" Iya, kenapa? Gue nggak bau kok, lagian tadi gue udah sikat gigi dan gue juga pakai minyak wangi. "
" Jorok banget sih loe...!!! "
" Sugar baby, gue nggak jorok kok. Tadi gue itu baru bangun tidur dan harus buru-buru ke rumah loe. Setiap jam 06.30 WIB dari hari Senin sampai Jum'at, gue itu kan harus sudah ada di depan rumah loe buat nganter loe sekolah. "
" Memangnya loe setiap hari bangun tidur jam berapa sih sugar daddy? "
" Jam 07.30. "
" What? Jam 07.30? Jadi loe nggak pernah sholat Shubuh? Kalau seperti ini, gimana loe bisa jadi imam yang baik buat gue? "
" Gue sholat Shubuh lah, terus tidur lagi deh sampai jam 07.30 pagi, setelah itu gue baru mandi, sarapan dan ke kantor. "
" Alhamdullilah, ternyata otak loe waras juga. "
" Loe pikir gue gila apa? "
" Kali aja. "
" Sialan loe...!!! Oh ya sugar baby, loe ke sekolah memang pakai hijab seperti ini ya? "
" Memangnya kenapa? Pasti jangan-jangan tadi loe terpesona ya lihat kecantikkan gue? Ayo ngaku? "
Ucap Vidya sambil menunjukkan jari telunjuknya pada Arlan sambil menaik-turunkan kedua alisnya. Arlan yang melihatnya langsung berkata...
" Apaan sih loe? "
" Ya udah kalau loe nggak mau ngaku. Nggak apa-apa kok kalau loe nggak mau puji-puji gue. Sebentar lagi pasti si Glendotan puji-puji gue. Pasti dia bilang gini, alhamdullilah akhirnya sahabat gue yang tomboy hijrah juga. Loe cantik banget sih burung Pipitku pakai hijab seperti ini. "
" Jadi hari ini adalah pertama kalinya loe pakai hijab dan hijrah? "
" Iya. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy & Sugar Baby (1-12 End).
Romance" What? Sugar daddy? Kebangetan loe ya bilang gue sugar daddy. Kalau gue sugar daddy, berarti loe sugar baby nya. " " What? Sugar baby? Sialan loe...!!! "