Part 5

7.3K 258 0
                                    

Vidya sangat kesal sekali diikuti oleh Arlan. Semua teman-teman Vidya pun berkata...

" Pagi Vivid, pagi Glendotan, pagi om..."

" Pagi. "

Ucap Vidya, Glen dan Arlan bersamaan. Tiba-tiba Vidya menatap tajam ke arah Arlan dan berkata pada teman-temannya...

" Loe semua jangan panggil om, panggil aja sugar daddy...!!! "

" Pagi sugar daddy..."

" Sugar daddy, godain kita donk. Kita semua mau kok jadi sugar baby. "

" What? "

Ucap Arlan sangat kesal. Beberapa teman-teman Vidya berkata...

" Vid, sejak kapan bodyguard loe ada dua gini? Buat gue satu donk..."

" Ambil aja, loe pilih aja sendiri mau yang mana? "

" Gue pilih sugar daddy aja deh. "

" Vid, sugar daddy loe ganteng dan keren banget, malahan lebih keren dari si glendotan. "

" Sialan loe, ganteng dan kerenan gue lagi dari pada si om posesif. "

" Apaan sih loe bilang gue posesif? Gue nggak posesif glendotan...!!! "

" Nggak posesif apaan, buktinya loe ikutin burung Pipitku sampai ke dalam kelas gini. "

" Burung Pipitku, burung Pipitku, apaan loe...?!?! Nama sahabat loe ini adalah Vidya Eka Sosrojoyo. Bukan burung Pipitku, lagian Vidya itu tunangan gue. Ngerti loe...?!?! "

" Iya om posesif, gue ngerti kok...!!! Lagian gue tahu kok nama Pipit itu Vidya Eka Sosrojoyo. Kan duluan gue kenal sama burung Pipitku dari pada loe. "

" Palingan juga loe kenal sama Vidya sejak di SMU ini. "

" Sok tahu loe, om. Asal loe tahu ya om, gue itu kenal sama burung Pipitku sejak kita berdua ada di dalam kandungan nyokap-nyokap kita masing-masing. "

" Benarkah? "

" Ya iyalah. Iyakan buruan Pipitku? "

" Iya Glendotan. "

Ucap Vidya sambil duduk di kursinya. Arlan speecless melihat Glen yang duduk di samping Vidya dan langsung berkata...

" Kalian berdua duduk sebangku? "

" Ya iyalah. "

" Berdiri loe...!!! Pindah sana...!!! Ngapain loe duduk di samping Vidya?  "

" Suka-suka gue donk. Kelas-kelas gue. Iyakan burung Pipitku? "

" Iya. "

" Berhenti ya loe panggil Vidya dengan burung Pipitku. Vidya ini tunangan gue dan milik gue. Ngerti loe? "

" Tadi bilangnya nggak posesif, ini apaan. Lagian ya om, semua teman-teman tunangan loe ini sejak kecil di panggil Vivid bukan Vidya. Cuma gue ganti aja Vivid jadi Pipit, biar beda dan spesial. "

" Terserah apa kata loe, kalau loe nggak mau pindah, biar Vidya aja yang pindah. Sugar baby, pindah tempat duduk. Mulai hari ini loe nggak boleh duduk sebangku dengan pria lain, bukan muhrim. Lagian loe itu calon istri gue. "

" Sugar daddy, loe cemburu ya sama gue dan Glendotan? "

" Nggak...!!! Ngapain gue cemburu sama loe? Gue cuma ngingatin loe aja, loe sama Glendotan kan bukan muhrim...!!! "

" Sugar daddy, gue sama Glendotan itu saudara sepupu. Glendotan itu anaknya adik kandung papi. "

" Benarkah? Loe nggak bohong kan?"

" Ya nggaklah, kalau loe nggak percaya telepon aja mami dan papi sekarang juga. "

Arlan pun langsung menelpon papi Vidya. Selesai menelpon Arlan langsung berkata...

" Kalau gitu gue pulang dulu, loe berdua belajar yang benar. Satu lagi, Glendotan, gue titip Vidya. Jagain Vidya baik-baik buat gue. Kalau ada yang macam-macam sama Vidya, lindungi dia baik-baik atau loe segera telepon gue. "

" What? Apa loe pikir gue asisten loe, om? Seenaknya aja loe perintah-perintah gue. "

" Sorry. "
Ucap Arlan. Tiba-tiba Glen berkata...

" Wani piro? "

" Cowok matre loe...!!! "

" Emang...!!! "



Sugar Daddy & Sugar Baby (1-12 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang