Part 10

4.1K 198 2
                                    

Yura menggaruk-garuk kepalanya yang sama sekali tidak gatal dan berkata...

" Saya harus banget ya pak pakai hijab? "

" Iya. "

" Terus hijabnya punya siapa pak? Pacar bapak? "

" Bukan. "

" Kakak atau adik perempuan pak Rizal? "

" Saya anak tunggal, Yura...!!! "

" Ups...saya lupa pak. Bapak kan sejak kecil anak yang selalu kesepian. "

" Sembarangan aja kamu ngomong. Buruan buka dashbordnya. "

" Iya. Memangnya hijab yang ada di dalam dashbord ini punya siapa sih pak? "

" Punya mami saya. "

" What? Punya mami pak Rizal? Kayak emak-emak donk kalau saya yang pakai...!!! "

" Nggak akan, mami saya itu orangnya modis dan fashionable. "

" Syukur deh. "

Yura pun langsung mengeluarkan hijab mami Rizal dari dalam dashbord dan langsung memakainya dengan berkaca di kaca spion dan kaca bedaknya. Yura menutupi wajahnya dengan hijab tersebut dan hanya kelihatan 2 matanya saja. Yura lalu berbalik menghadap Rizal dan langsung berkata...

" Assalammualaikum Fahri, ini saya Aisyah istri kamu... "

" Ha...ha...ha...Yura...Yura, kamu ini ada-ada saja. Kamu pikir kita berdua sedang syuting film Ayat-ayat cinta. "

Tiba-tiba Rizal berhenti tertawa saat Yura menurunkan hijabnya. Rizal merasakan jantungnya berdetak lebih cepat. Rizal pun terus menerus menatap wajah cantik Yura yang memakai hijab tanpa berkedip sedikit pun. Tiba-tiba Yura tersenyum dan berkata...

" Cie...cie...ada yang jatuh cinta pada pandangan pertama sama gue nih. Pak Rizal, buruan nikahin gue...!!! "

Rizal langsung tersadar dan berkata dengan gugup...

" Buruan kita turun sekarang juga, kita berdua sudah terlambat...!!! "

" Ehem...ehem...ada yang tiba-tiba jadi nervouse nih sama wanita cantik yang bernama Yura. "

Rizal hanya diam mendengar candaan Yura dan berjalan cepat-cepat. Yura pun kembali berkata...

" Cie...cie...pak Rizal. Pak Rizal, buruan... "

" Yura stop...!!! Nggak enak di dengar orang lain. Kamu mau kita berdua jadi pusat perhatian semua orang? Ini tempat pengajian, Yura...!!! "

" Iya maaf. "

" Iya dimaafin tapi dengan satu syarat. "

" Syarat apaan pak? Jadi istri bapak ya? "

" Saat di dalam nanti, kamu harus me...nga...ji...!!! "

" What? Mengaji? Di hadapan semua orang? "

" Iya. Kenapa? Nggak bisa ngaji? Oh...jadi seorang Yura itu cuma omong besar doang. "

" Aish...!!! "

Rizal dan Yura pun masuk ke dalam dan ikut pengajian. Saat di dalam pengajian, Yura terus menerus menatap wajah ustad Agus sambil senyum-senyum sendiri. Tiba-tiba Rizal berkata...

" Ustad Agus, Yura tadi katanya mau mengaji di acara pengajian ini. "

" What? "

Ucap Yura kaget sambil melotot ke arah Rizal. Rizal pura-pura tidak melihat Yura dan bicara sendiri di dalam hati...

" Syukurin loe...!!! Gue bikin malu loe di depan ustad Agus...!!! Genit sih loe...!!! "

Yura pun menjadi salah tingkah dan menggaruk-garuk hijab. Ustad Agus yang melihatnya langsung berkata...

" Ayo Yura silahkan kamu mengaji. "

" I...iya ustad. "

Dengan sangat gugup, Yura pun mulai mengaji. Rizal speecless saat mendengar suara merdu Yura yang mengaji dengan baik dan benar. Tiba-tiba Rizal merasakan jantungnya kembali berdetak dengan sangat cepat.

Rizal juga merasakan hatinya terasa sangat damai dan tentram saat mendengar alunan merdu suara Yura yang sedang membaca kitab suci al-quran tersebut.

Buruan Nikahi Gue...!!! (1-15 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang