Part 2

5.1K 217 0
                                    

Saat di dalam ruang kerja Rizal, Yura berkata...

" Pak, jangan pecat saya donk. Please..."

Rizal hanya diam tidak memperdulikan ucapan Yura. Yura pun kembali berkata...

" Pak, cari kerja susah pak. Kalau nggak ada lagi yang mau terima saya sebagai pegawai mereka gimana? Saya tambah nggak laku donk pak. Mana ada pria zaman sekarang yang mau istrinya tidak bekerja. "

" Ada kok. "

" Siapa? Bapak? "

" Iya. "

" Ya wajarlah kalau bapak tidak mau istri bapak bekerja. Toh uang bapak tidak akan habis tujuh turunan dan tujuh tanjakkan. "

" Ha...ha...ha...tujuh turunan dan tujuh tanjakkan. "

" Yeach si bapak, orang lagi susah dia malahan ketawa. "

" Habisnya kamu lucu. "

" Lucu? Bapak pikir saya badut apa? "

" Iya, badut Ancol dan topeng monyet. "

" What...?!?! "

Ucap Yura sangat kesal. Yura pun menggerutu sendiri...

" Seandainya loe bukan bos gue, udah gue jadiin perkedel loe...!!! "

" Oh gitu...!!! Jadi perkedel ya Yura...?!?! "

" He...he...he...bapak, telinga bapak kok tajam banget sih. "

" Ya iyalah telinga saya ini supersonik. "

" Iya ya pak, terserah apa kata bapak deh, yang penting saya tidak di pecat dari perusahaan ini. Boleh ya pak, please..."

" Oh...jadi kamu mau, saya tidak memecat kamu? "

" Ya iya donk pak. "

" Oke, kamu tidak akan saya pecat..."

" Alhamdullilah ya allah, rezeki anak sholeha nggak akan kemana-mana. "

" Astafirullahalazim Yura...!!! Kamu ini kebiasaan banget sih, selalu potong omongan orang lain...!!! Saya itu belum selesai bicara sama kamu...!!! "

" Gitu ya pak, jadi masih ada kelanjutannya? "

" Iya. "

" Kelanjutannya apaan pak? "

" Kecuali dengan syarat? "

" Dengan syarat? Syaratnya apaan pak? Jadi istri bapak? Mau...mau...
mau. Saya nggak nolak pak, sumpah deh. Ayo pak, buruan nikahin
gue..!!! "

" Astafirullahalazim Yura, yang mau jadiin kamu istri itu siapa? "

" Yaah...gagal deh jadi istri CEO. "

" Kamu tahu kenapa saya nggak mau jadiin kamu istri saya? "

" Karena kita berdua beda kasta pak. Bapak Kastanya dan saya Kastangel. "

Ucap Yura dengan ekspresi wajah sedih dan serius. Rizal yang mendengar ucapan Yura dan melihat ekspresi wajah Yura tadi, langsung tertawa terbahak-bahak.

" Ha...ha...ha...apa kamu pikir saya kacang dan kamu kue kering? Lagian bukan kastangel tapi kastengel. Dasar wanita aneh. "

" Iya saya tahu kastengel bukan kastangel. Aneh-aneh saya staf accounting terbaik di perusahaan bapak loh. "

" Iya saya tahu. "

" Jadi pak, alasan bapak tidak mau nikahin saya itu apa pak? Apa ada kekurangan dalam diri saya? "

" Iya. "

" Apaan pak? "

" Kamu dengerin baik-baik ya ucapan saya. "

" Siap pak. "

Ucap Yura langsung menyisipkan rambutnya di belakang kedua telinganya.

" Kekurangan kamu itu adalah ku...rang...ba...han...!!! Ngerti...?!?! "

" Iya, ngerti. Tapi kan pak, ini adalah modal saya satu-satunya pak mencari calon suami. "

" Bukan calon suami Yura...!!! Tapi pacar brengsek...!!! Ngerti kamu? "

" Nggak...!!! "

" Yura, semua pria brengsek pasti mau jadi pacar kamu. Pacar yang hanya menjadikan kamu sebagai objek pelampiasan hawa nafsu mereka. Bukan menjadikan kamu sebagai istri mereka. "

" Kok gitu? "

" Iya, karena meskipun mereka brengsek, mereka tidak mau mempunyai istri yang sering di pakai sama pria lain. Kalau bisa, mereka akan mencari istri yang masih perawan. "

" Iya, kalau bisa...!!! Tapi kan nggak bisa gitu juga kali pak. Bukannya di dalam al-quran dijelaskan, kalau laki-laki baik akan mendapatkan wanita yang baik-baik. Dan laki-laki brengsek akan mendapatkan wanita brengsek juga. "

" Jadi kamu paham juga isi al-quran?"

" Ya iyalah, Yura...!!! "

 

Buruan Nikahi Gue...!!! (1-15 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang