- BAGIAN LIMA -

8.2K 826 155
                                    

Preview episode sebelumnya...

Tangan Jungkook yang satunya mulai menyusuri wajahku, menyentuhnya begitu lembut hingga membuat ku sedikit merinding.

Jujur aku sangat takut, Jungkook benar-benar berbeda dari yang kulihat tadi. Sekarang ia lebih terlihat seperti lelaki perkasa yang siap menerkam wanita mana saja, membuat wanita itu mengangkang dengan desahan-desahan liar yang keluar.

Jungkook melepaskan tanganku, menjauhkan dirinya beberapa langkah dan membelakangiku.

"Keluarlah, sebelum aku berubah pikiran." Perintahnya dengan suara seraknya, dia benar-benar sedang dalam kondisi terangsang.

Tanpa pikir panjang aku langsung mencelos keluar dari kamarnya, mengatur irama jantungku yang berdetak tak karuan saat sudah berada dalam apartemen ku sendiri.

ㅡ MY LOVELY EX ㅡ

Warna langit yang tadinya cerah sudah berubah menjadi jingga keemasan, mataku bergantian melirik ponselku dengan anak-anak yang masih betah bermain di taman depan gedung apartemenku tinggal.

Jimin belum menghubungiku sama sekali, padahal ia sudah bilang bahwa ia akan meneleponku begitu tiba di Paris. Aku sudah mencoba menghubunginya berkali-kali tapi nihil—ponselnya tidak aktif.

Aku mulai khawatir, karena penerbangannya seharusnya hanya memakan waktu kurang lebih sepuluh jam.

Ponselku bergetar, sebuah panggilan internasional yang kuyakini adalah Jimin. Tanpa pikir panjang segera kuangkat, tak sabar mendengar suara manisnya yang sangat kurindukan.

Aku mencintaimu’ Hal yang pertama kali kudengar saat menempelkan ponsel pada telingaku, dia bahkan tak mengucap kata dasar seperti halo atau apapun.

Satu kalimat berjuta makna itu sukses membuatku tersipu, kerinduanku semakin membuncah padahal baru beberapa jam tanpa melihat sosoknya.

“Kau selalu tahu, bahwa aku lebih mencintaimu.” Balasku dengan senyuman yang tak bisa kusembunyikan. Beberapa anak sampai menatap aneh padaku, mungkin berfikir bahwa gadis yang tengah duduk di bangku taman sendirian sambil tersenyum adalah orang gila. Persetan dengan itu semua, aku hanya ingin berbicara dengan kekasihku.

Pak...’ Aku sedikit tersentak saat mendengar seorang gadis yang suaranya seperti disengajakan untuk mendayu—menggoda.

“Jim?”

'Dia sekretaris ayahku. Kami akan segera menghadiri rapat bersama tender. Percayalah padaku Ji, aku hanya mencintaimu dan akan terus mencintaimu.' Jelas Jimin yang seolah mengerti kekhawatiranku sekarang.

Aku yakin Jimin bukanlah pria yang seperti itu, hanya saja—aku tahu betul bagaimana penampilan Jang Miyeon, seorang wanita dewasa dengan lekuk tubuh mirip seperti model Victoria Secret, tak ragu memamerkan belahan dada serta memakai rok yang hampir menunjukkan bulatan bokongnya.

Kuharap Jimin-ku yang polos ini tak akan tergoda olehnya.

Kau masih disana Ji?’ Tanya Jimin karena tak mendengar ucapan lain dariku.

“Oh, maaf. Dan ya, aku percaya padamu.” Ujarku tulus, meski Jimin tak bisa melihatku aku tetap tersenyum. Dia selalu bilang kalau dia suka senyumku.

Percakapan kami terus berlanjut, diselingi candaan darinya dan juga kata-kata nakalnya.

Dia juga meminta maaf masalah kemarin, karena sudah memaksaku untuk melakukan hal ‘itu’. Menanyakan padaku ingin dibelikan apa dari Paris, hingga akhirnya ia harus menutup teleponnya karena harus menghadiri rapat.

MY LOVELY EXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang