- BAGIAN SEPULUH -

5K 468 45
                                        

First of all, aku mau bilang makasih makasih makasih banyak buat kalian yang udah setia mau nunggu, gak nyangka respon kalian masih rame pas up bagian kesembilan kemarin😭 bahkan ada yang rela baca ulang huhu makasih banyak semuanya💕💜
-
-
-
-

Preview episode sebelumnya...

Jieun mengerjapkan matanya, silau matahari yang menerobos melalui celah gorden kamar benuansa brown itu berhasil membangunkannya, ditambah dengan aroma sedap yang berasal dari luar kamar.

"Kamar Jungkook?" Gumamnya pelan, tenggorokannya terasa pahit dikarenakan alkohol yang ia minum semalam. Ia menyingkap selimutnya, merasakan hal aneh ia memindai tubuhnya. Ada kemeja besar yang kini melekat di tubuhnya dan sudah pasti bukan miliknya.

"Selamat pagi, sayang. Apa kau menikmati kegiatan semalam?" Tanya Jungkook yang berdiri di bibir pintu dengan senampan roti panggang dan scrambled egg, seringai tajam masih melekat erat pada wajahnya.

Mendengar hal itu, raut wajah Jieun segera berubah.

ㅡ MY LOVELY EX ㅡ

"Jeon, kau-!" Tenggorokannya tercekat bersamaan dengan telunjuknya yang melayang di udara. Rahangnya mengeras menahan amarah.

Jungkook dengan langkah pelan berjalan menuju Jieun, meletakkan nampan diatas nakas dan menggenggam telunjuk Jieun kemudian menurunkannya.

Ia mengambil posisi duduk di tepi ranjang.

"Jangan khawatir, aku tak melakukan apapun padamu." Ujar Jungkook, yang sukses menghentikan angkara Jieun. Namun tatapan gadis itu menajam, "Lalu bagaimana dengan bajuku?"

"Ah, kalau itu aku yang menggantinya sendiri." Jawab Jungkook dengan polosnya.

Jieun dengan refleks menjauh dari Jungkook, menyilangkan kedua tangan di depan dada. "Beraninya kau!" Ia meraih bantal di sebelahnya dan melemparkannya tepat di wajah Jungkook.

Lelaki itu terkekeh, "Memang kenapa? Lagipula aku sudah pernah melihatnya." Wajah polosnya berganti dengan smirk menyeramkan, membuat Jieun melempar bantal kedua.

"Hilangkan ekspresi itu Ji, kau tampak seperti Rusa yang berhadapan dengan harimau. Dan itu membuatku semakinㅡ

ㅡtertantang." Jungkook merangkak mendekati Jieun yang terpojok di pinggir kasur.

Persis seperti seekor harimau yang mengendap mendekati mangsanya.

Jieun yang merasa terancam maju dengan tiba-tiba mengakibatkan kepalanya dan Jungkook beradu menciptakan suara yang membuat ngilu siapapun yang mendengar.

Jungkook ambruk memegangi kepalanya, sementara Jieun mengambil kesempatan dan langsung turun dari ranjangㅡmengambil sepotong roti dan kabur dari Kamar Jungkook.

"Hei! Kau berutang budi padaku, belikan aku ramyeon nanti!" Teriak Jungkook masih mengelus dahinya yang berdenyut.

Jieun masuk ke apartemennya sendiri, ia bersender pada pintunya. Tangannya meraba dadanya yang terasa sakit akibat jantungnya yang berdetak terlalu cepat. Rasa panas menjalari pipinya yang memerah.

"Ah sial, sihir apa yang ia gunakan?!"

ㅡ MY LOVELY EX ㅡ

Jieun berakhir tragis di tangan profesor Jung karena tidak mengumpulkan papernya, ia mulai menyalahkan diri sendiri karena minum terlalu banyak.

"Semua ini gara-gara cecunguk itu aku sampai lari ke alkohol!" Gerutunya gemas sembari mengepalkan tinjunya saat berjalan ke perpustakaan, hendak menemui Heejin.

MY LOVELY EXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang