- BAGIAN ENAM -

6.3K 816 140
                                    

Well, pertama-tama aku mau ngomong.
Makasih banyak huhu, viewers nya udah 11k lebih! Sama sekali gak terfikirkan olehku yang baru memulai nulis di dunia orange ini💜
Nggak nyangka kalian bakal baca ehehe, tapi aku juga sedikit kecewa dengan jumlah vote yang kebanting dengan jumlah views :') apa susahnya sih kalian mencet tanda bintang? :') aku juga butuh support huhu :')
Tapi kalau kalian nggak mau juga sih gak papa, cuman jangan salahin kalau aku jadinya malas update😂 aku munafuck kalau gak peduli sama vote, ini berharga banget soalnya💜
Kedua, aku pengen minta maaf sebesar-besarnya udah buat kalian nunggu selama ini :'( dan Alhamdulillah bisa menyelesaikan satu part lagi hari ini setelah beberapa hari aku coba nulis tapi selalu berhenti di tengah jalan wkwk.
Oke cincong nya dah selese, happy reading sobat bringasku🌚🌚
-
-
-

Song playist; Hyorin – Crazy Of You (Silahkan diputar untuk pengalaman membaca yang lebih baik)

Preview episode sebelumnya...

Seorang Park Jimin, kekasihku. Seorang pria yang baiknya tak main-main, tengah menunggangi seorang wanita yang tak lain adalah sekretaris ayahnya sendiri di atas sofa.

Jimin beberapa kali menghujamkan miliknya dalam pada wanita jalang itu sebelum menyadari kehadiranku. Aku melihat, wajahnya merah padam. Entahlah, aku tak mengerti ekspresinya saat itu. Aku juga tak mengerti tentang perasaanku, aku sakit sesakit-sakitnya.

Meski harus menyeret kakiku, ku paksakan diri untuk cepat beranjak dari sana. Mengabaikan teriakan Jimin dan derap langkahnya yang berusaha menyusulku.

ㅡ MY LOVELY EX ㅡ

*Sudut pandangnya aku rubah menjad sudut pandang author yaa, soalnya kurang bisa pake sudut pandang ‘aku’

Jieun menekan semua tombol lift, tak memperdulikan Jimin yang berjalan terseok-seok kearahnya karena masih berupaya menaikkan zip celananya.

“Bajingan.” Desis Jieun tajam sebelum akhirnya pintu lift tertutup menghalangi Jimin untuk masuk. Lift pun mulai turun, suara menderu keras di dalam box raksasa ituㅡJieun terjatuh, lututnya beradu dengan lantai.

Lututnya kelu hingga ia tak lagi dapat menahan berat badannya yang tak seberapa itu, ia menangis sesenggukan dalam lift itu tak peduli apa tanggapan security yang mungkin saja sedang mengawasi di ruang CCTV.

Ia meremas dadanya kuat. Beberapa saat kemudian suara tangisannya tak terdengar lagi. Bukanㅡbukannya ia sudah berhenti menangis, hanya saja luka itu terlalu menyakitkan sampai ia hanya bisa menangis dalam diam. Tenggorokan dan dadanya terasa sesak.

Jimin mencekiknya secara tak langsung, dengan semua adegan yang ia tampilkan tadi.

“Brengsek, huhu.” Jieun kembali tersedu, membuat seseorang di seberang telepon menjadi panik. Gadis itu baru saja menghubungi Jungkook, beruntung ia belum jauh dari apartemen jadi akan segera kembali untuk menjemputnya.

Lift berhenti di lantai basement, Jieun mengerahkan tenaganya untuk keluar, lunglai. Air mukanya sangat berantakan dengan mata bengkak dan hidung memerah.

Hanya beberapa langkah hingga ia kembali terjatuh diatas lututnya. Shin Jieun, gadis yang begitu mencintai Park Jimin. Bahkan jika Jimin hanya sedikit mencintainya, Jieun masih bisa memberi cintanya lebih dan lebih.

Siapapun gadis pasti akan merasa sakit saat dikhianati seseorang yang dicintai, terlebih jika kau melihatnya dengan mata kepalamu sendiri.

Bayangan itu terus berputar dalam kepala Jieun, desahan wanita itu, suara berat Park Jimin, gambaran penyatuan mereka dimana Jimin menyodoknya dengan keras.

MY LOVELY EXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang