9

23 6 0
                                    


Astagfirulloh aku update lagi.
Males juga mau ngetik.
Btw diatas cast nya Gerald loh☺

Jan lupa tekan bintang bawah ya,biar author bahagia hehe :v

"I hate you when you lie be me!!" Emosi Gerald memuncak, saat memegang sebuah bingkai kecil lucu, dengan foto wanita paruh baya, yang dikenal sebagai ibu kandungnya. Otot-otot Gerald bermunculan dengan eratnya saat Gerald sudah menekan kaca bingkainya. Retak. Kaca itu sebentar lagi akan pecah. Tenggorakan Gerald terasa keras untuk mengatakan sesuatu.

Namun tiba-tiba cairan bening keluar dari kelopak matanya. Nangis. Sesegera mungkin Gerald menyekanya. Ia akan terlihat pecundang ketika ia nangis.

Ia sekarang duduk dikursi putar yang berada disamping jendela kamar. Sendiri. Kamar yang ia singgahi saat ini adalah kamar sang adik, yang sudah pergi. Jauh.

"Kenapa kau membunuh adikku?"

"Kenapa semua ini terjadi?"

"Aku membenci mu"

"AKU MEMBENCIMU!!!" teriak Gerald barusan, dan refleks bingkai tadi ia lempar ke lantai.

Serpihan kaca yang berserakan dikamar itu hanya diam membisu. Menyaksikan kemarahan Gerald.

Suasana diluar saat ini sedang mendung, seolah mengerti perasaan Gerald saat ini yang sedang terpukul.

Kematian adiknya 2 tahun silam membuat Gerald menjadi dingin dan berbicara seadanya.

"Lihatlah Yuni, gue akan membalas kelakuan bejat yang telah lo lakukan pada adik gue" Gerald berusaha menahan emosinya.

Kedua tangannya mengepal kuat-kuat. Lalu ia berdiri dan mendekati ranjang adiknya yang sudah berdebu. Gerald duduk dipinggiran ranjang itu. Lalu melihat foto yang terpajang, disana, seorang gadis yang cantik sedang bersenyum manis, dengan pakaian SMP yang masih kebesaran.

Gerald tersenyum miris. Ia mengamati detail foto sang adik yang sudah tiada.
"Mengapa kau meninggalkan kakak secepat ini Al?" Ucapnya sambil mengambil foto itu perlahan "kau tahu, kakak sangat merindukanmu?" Ucapnya sambil meraba pelan foto itu.

"Kau pasti merindukan kakak kan?" Gerald tertawa pelan, seolah adiknya berada disamping nya dan akan mendengarkan semuanya.

"Kakak akan membalasnya Al, kakak ingin kau tenang disana, kakak ingin kau bahagia dengan apa yang kakak lakukan" Gerald menaruh foto itu pada asalnya, lalu berdiri keluar dengan langkah kaki pelan. Ia tak memedulikan serpihan kaca yang berserakan, tanpa membersihkannya.

Gerald keluar, sebelum menutup pintu itu, ia mengedarkan pandangannya pada kamar sang adik. Kamar yang rapi, adiknya sangat menyukai putri Cinderella dalam tokoh film yang selalu dilihatnya.
Semua kamar itu terhias gambar Cinderella, mulai dari kasurnya, meja belajar, lemari, dan hiasan dinding. Semuanya Cinderella.

Gerald menutup pintu itu pelan, sambil tersenyum miris.

⚫⚫⚫


Malam yang mencekam bagi Angel, Karna ia berada di Rumah sendirian dengan ditemani sang hujan yang lebat. Sekarang Angel hanya mondar-mandir di Kamar sambil memeluk tubuhnya dan perlahan mengusap pelan lengannya yang terasa dingin.

"Aku tak tau harus apa sekarang" Angel mendudukkan dirinya dipinggiran kasur.
Perlahan Ia mengambil ponselnya yang berada di meja. Dengan cepat Angel menghubungi seseorang untuk menemaninya saat ini.

"Nda..lo bisa kerumah gue gak?" Angel memutuskan memanggil Dinda,tapi Dinda tidak bisa karna mobilnya di bengkel dan sopirnya sedang menemani ayahnya.

I am Crazy For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang