13

6 1 0
                                    


"Wihh sans aja muka lu Ngel, napa dah ditekuk gitu" Baru saja Angel dan Dinda masuk kelas, sudah dapat ocehan Bisma. Dinda memutar mata malas.

"Lu bisa tinggalin kita ga? Kalo ngga gue gibeng lu!" Ancam Dinda, tetapi Bisma tak mau pergi begitu saja, pasti aksi nakalnya akan ia gunakan saat ini.

"Haduh emak lampir marah. Pms ye mak?" Ucap Bisma

Dinda sudah kesal dengan Bisma, ia mendekati Bisma. Dekat. Bisma dibuat tegang, dadanya bergemuruh, jantungnya berdegup kencang.

"Lo mau ngapain?" Tanya Bisma. Dinda tetap mendekat

"Lo jangan deket-deket" Bisma berusaha tidak gugup. Dinda menatap Bisma tajam. Tatapan itu bagaikan elang yang akan memangsa buruannya.

"Gue masih prawan jangan sentuh gue" Kata Bisma dramatis.

"Woy lu sarap ya?"

"Wahh ini anak kadar warasnya berkurang"

"Ampun neng" Bisma meracau tak jelas

Dinda masih mendekat ke arah Bisma, sampai badan Bisma terpojok ke dinding. Dinda masih menatap tajam ke arah Bisma. Tangan Dinda terangkat bersiap memukul. Bisma memejamkan mata. Tetapi Dinda menonjok ke arah dinding samping kepala Bisma.
"Pffftt...bwahahahaha gitu aja takut lo" Tawa Dinda seketika pecah, sekelas yang awalnya ikut tegang melihat itupun ikut tertawa. Dan Dinda bisa tersenyum penuh kemenangan.

"Din kok lo brani banget sih" Bisik Angel saat Dinda sudah duduk disampingnya.

"Lagian sih cerewet gitu. Gue kasih pelajaran gitu gapapa kali" Jawab Dinda enteng. Angel terkekeh kecil

"Salah satunya biar lo tersenyum Ngel" Batin Dinda sambil melirik Angel.

.

Para siswa berbaris rapi dilapangan, karna ini hari senin, seluruh siswa wajib mengikuti upacara.
Upacara berlangsung khitmad, sampe dibagian amanat. Angel yang sedari tadi diam ikut mematuhi, kini dia menengok ke arah Dinda,sampingnya.

"Din gue capek" Rengeknya pelan "mana panas banget" Tambahnya

"Yaelah gue juga capek kali Ngel" Balas Dinda sedikit kesal, pasalnya bukan Angel saja yang capek ataupun kepanasan tapi yang mengikuti upacara juga begitu.

"Gue pen udah Din. Gak kuat" Rengeknya lagi

"Ngel bentar lagi selesai, kek anak kecil sih lo" Dinda semakin kesal.

"Yaelah gitu aja lo marah Nda" Angel mengerucutkan bibirnya.

"Ya elo sih, gue juga capek, juga kepanasan elu malah sambat ke gue" Timpal Dinda. Angel langsung diam, ia menatap ke arah depan. Tetapi semakin lama kepalanya pusing. Kakinya sudah tak kuat lagi berdiri. Pandangannya mulai kabur. Dan.....

Bruk..

Angel pingsan. Dinda yang disampingnya langsung terlonjak kaget. Ia langsung menolong Angel, petugas PMR pun langsung membawa Angel ke uks.

Setelah upacara selesai Dinda langsung menuju ke uks, melihat kondisi Angel. Untung hari senin, slalu ada dokter di uks, untuk memeriksa.

"Pak gimana keadaan teman saya?" Tanya Dinda panik

"Temanmu itu hanya kecapean, dia butuh istirahat" Jelasnya. Dinda menghela nafas lega.

"Baik dok terima kasih" Dinda tersenyum lalu menghampiri Angel yang masih berbaring.

"Dinda" Lirik Angel

"Ya ini gue Ngel, kenapa?" Saut Dinda

"Ayok pulang" Rengeknya pelan. Dinda tak tega dengan kondisi Angel sekarang ini.

I am Crazy For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang