THIRTEEN

1.3K 134 2
                                    

📖

11 tahun yang lalu

"HUAAA..MOMMY.DIO JAHAT SAMA IQBAAL!!"
Saat itu,disiang hari yang cerah,Iqbaal berlari menghampiri (nama kamu) yang sudah menunggunya untuk pulang,sembari menangis

"Lho?Anak Mom kenapa nangis?"
(Nama kamu) mencoba menggapai tubuh kecil Iqbaal dan menggendongnya.Tangan lentiknya terulur,menghapus jejak2 air mata yang ada dipipi chubby milik Iqbaal

"Tadi..Iqbaal lagi main sama Shila,terus Dio dateng dan dorong Iqbaal sampai jatuh.Katanya Iqbaal gak boleh main sama Shila lagi.Shila cuma punya Dio.Tapikan..seharusnya Shila itu punya Iqbaal kan ya?Nanti,gimana kalau Dio jahat sama Shila? Iqbaal gak mau Shila sedih"

(Nama kamu) yang tetap setia mendengar cerita dari sang anak,kemudian terkekeh geli,melihat ekspresi yang ditunjukkan oleh Iqbaal.

Jadi,anaknya ini menangis karena memperebutkan seorang perempuan?Ya ampun,ia sampai tak habis fikir.

"Tapi tadi untung ada guru Iqbaal yang marahin Dio,karena bikin Iqbaal jatuh.Terus..Terus.....blablabla"

Haish..anak siapa sih ini?Cerewet sekali,batinnya.

Sedangkan Iqbaal yang masih anteng bercerita dengan antusiasnya,sampai2 tak sadar sempat mengeluarkan beberapa ekspresi menggemaskan

"Eh..iya Mom.Tadi Iqbaal dapet guru baru.Laki2..Ganteng,baik juga sama Iqbaal"

"Oh ya?Siapa nama gurunya?"

"Namanya Pak Gilang.."

"Pak Gilang?"

"Iya..Iqbaal bakal kenalin sama Mom,siapa tahu bisa jadi Dad baru Iqbaal"

EH?!

🍁

Sepulang sekolah,entah kenapa suhu tubuh Iqbaal mendadak menjadi panas.(nama kamu) khawatir bukan main.Apalagi,ia sangat bingung,apa yang harus ia lakukan sekarang.

Tanpa babibu lagi,dirinya menggendong tubuh Iqbaal yang sudah terkulai lemas dariatas kasur bergambarkan iron man kesukaannya.Ia membawa Iqbaal segera ke rumah sakit dengan wajah yang memanas menahan tangis

Diperjalanan,dirinya tak henti mengusap kening Iqbaal yang berkeringat
"Pak..cepetan" Ujarnya pada Pak Jamil,sang supir

Ia pun sempat menelfon ibunya saking dirinya terlalu panik.

"Anak ibu cuma  demam biasa.Harus dibiarkan istirahat,agar cepat membaik"

Kalimat yang diucapkan dokter itu seketika membuatnya bisa bernafas lega.

"Ah..iya,terimakasih dok" Ujarnya sambil menunduk.Setelah dokter wanita itu berlalu pergi,ia pun menghampiri brankar yang terdapat Iqbaal disana sedang tertidur pulas

"Kamu selalu bisa buat Mom khawatir" Lirihnya kemudian terkekeh pelan "Cepat sembuh My little boy"

Ia duduk dikursi yang tersedia disana sambil terus memandangi wajah damai Iqbaal.

BRAKK

Suara gaduh itu menarik (nama kamu) untuk menoleh keasal suara.Dari sana,muncul kedua orang tuanya yang berlarian kecil menghampiri mereka

"Haduh (nama kamu)..ini kenapa cucu Mamah bisa sakit gini sih?Hah?!Kamu apain dia?"

"Ish!Bicara pelan2 Mah.Nanti Iqbaal bisa bangun"
Bisiknya pada Kamila yang sudah heboh sendiri
"Iqbaal cuman demam biasa kok.Jangan khawatir"

Seketika,Kamila melirik (nama kamu) tajam "Kamu yang bikin Mamah jadi khawatir kayak gini.Coba aja tadi kamu gak telfon Mamah sambil nangis2,bilang kalau Iqbaal sakit dan dibawa kerumah sakit.Nih!Kamu liat,Mamah sampe pake sandal kesini saking buru2 nya"

(Nama kamu) menatap Yudha yang berada disamping Kamila,mencoba meminta bantuan agar Kamila tak mengamuk padanya.Tapi nyatanya,Yudha hanya menghendikkan bahu acuh

"Iya..iya ini salah aku.Lagian tadi tuh aku panik"

"Ck!Emang kamu belum pernah apa ngurus anak kamu kalau lagi sakit?Gitu aja sampai rempong!"

"Yaampun..Bukannya rempong Maaah,tapi__"

"Udah ah!Kamu jangan berisik!Kasian Iqbaal kalau kebangun"

EH?!

#(Nama kamu)sabar

🕊

(Nama kamu) berkali2 menghela nafas,saat Iqbaal menolak suapan bubur yang disodorkannya.
"Ayo dong baal,gimana kamu mau sembuh kalau makan aja gak mau?"

Iqbaal hanya menggeleng cepat dengan tangan yang menutup mulutnya rapat. "Pahit"

"Enggak,gak pahit.Coba,makan sedikiit aja,ya?"
Namun Iqbaal tetaplah Iqbaal,yang keras kepala

"Ndak mau!"
Tubuhnya merosot kebawah dan tenggelam oleh selimut

"Ck!Katanya pengen cepet sembuh,gimana sih?Ayo doong,sedikiiit aja.Nanti Mom bakal beliin kamu mainan baru deh"

Seketika,pria kecil itu menyibakkan selimut yang tadi menutup tubuhnya.Matanya sontak berbinar "Bener Mom?"

"Iya"

"Tapi Iqbaal gak mau mainan.Mainan punya Iqbaal udah banyak"

"Terus maunya apa?Heum?"

"Emmm..." Telunjuknya tersimpan dibawah dagu,dan matanya mengerling keatas "Iqbaal..mau punya adek bayi!Biar bisa Iqbaal ajak main..Bisa kan Mom?"

"Hah?!Ba.bayi?"
Iqbaal mengangguk antusias

"Iya Mom!Iqbaal juga pengen punya Daddy"

(Nama kamu) mengulum bibirnya.Melihat Iqbaal seantusias ini,memintanya untuk memberikan seorang ayah dan adik,membuatnya seketika tertunduk lesu

Apa ia bisa?

"Bisa kan Mom?"

(Nama kamu) menarik senyumnya perlahan "Ayok!Sekarang Iqbaal makan ya?"

-My Perfect Mommy- x IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang