The Former Wife of Invisible Wealthy Man

Chapter 10.2: Are You Afraid?

"Masih berpura-pura bahwa kamu tidak melihatku, meskipun kamu melihat ke arahku," suara hantu Fangirl datang dari belakangnya, tetapi Ye Sui tidak menjawab. Hantu itu melanjutkan, “Kata ibuku, berbohong itu salah. Anda harus membantu saya. "

Ye Sui tidak punya niat menjawab hantu, belum lagi permintaannya. Urgensi situasi membuat Ye Sui putus asa, dan dia tidak punya pilihan selain mengambil napas dalam-dalam dan bernyanyi sambil menutupi telinganya.

Apa yang harus dinyanyikan seseorang di saat seperti ini? Secara alami, lagu heroik itu membuat orang merasa berani.

"Sungai mengalir ke timur ... Bintang-bintang di langit meliputi Beruang Besar. Jika Anda mengatakan pergi, kami akan pergi. Kami memiliki semua yang kami miliki ... Jalannya tidak rata. Wow! Wow!"

(T / N: Margin Air 1998 / 水浒传 OST - Lagu Pahlawan (Membayangkan Ye Sui bernyanyi seperti ini, LOL. Di Cina, sebagian besar sungai mengalir ke timur.)

Nyanyian itu membuat hantu berhenti. Ia menyaksikan energi Yang di dalam tubuh Ye Sui tumbuh dengan kuat saat dia bernyanyi.

Ada tiga sumber cahaya dalam tubuh manusia: satu di atas kepala dan dua di bahu dengan satu di setiap sisi. Ketika distimulasi, semua lampu akan menyala sekaligus dan Yang akan tumbuh.

Sementara itu, Ye Sui masih menyanyikan lagu para pahlawan dengan telinga tertutup. Dia memperhatikan gerakan hantu di belakangnya. Itu masih berbicara, tetapi suara itu agak jauh.

"Aku hanya ingin berbicara denganmu, dan memintamu untuk membantuku." Hantu 'adik perempuan' mengirim secangkir kertas, berharap untuk menghubungi Ye Sui.

Masih bernyanyi, Ye Sui secara internal mengeluh bahwa nyanyian berani online asli tidak layak!

Adegan ini disaksikan tidak hanya oleh hantu 'adik perempuan' tetapi juga oleh Chen Shu. Dia sudah siap untuk berjalan pulang ketika Ye Sui berjalan tepat di depannya. Dia tidak melewatinya, hanya berjalan sedikit lebih jauh di belakang.

Jika dia berjalan di depannya, mungkin dia tidak akan melihat Ye Sui menutupi telinganya dan bernyanyi saat dia berjalan. Chen Shu berhenti dan mengamatinya dari belakang dengan ekspresi rumit di wajahnya. Dia ragu-ragu sebentar sebelum mendekatinya.

Saat Chen Shu datang, dia langsung diperhatikan oleh Ye Sui. Dia sudah lama menginginkannya. Lebih tepatnya, dia mendambakan roh Yang-nya untuk beberapa waktu. Dia merasakannya begitu dia mendekat, tersenyum padanya.

Senyum itu segera menjadi kaku, karena cangkir kertas berguling di kakinya lagi. Dia tanpa sadar berbalik dan di sana berdiri hantu, sekitar lima meter, dengan darah di dahinya dan dioleskan pada pakaiannya.

Wajah Ye Sui berubah putih dalam sekejap, bahkan tidak bisa mengucapkan salam sederhana kepada Chen Shu.

Chen Shu mengerutkan kening, sebentar memandangi cangkir kertas yang tergeletak di tanah, lalu mengarahkan pandangannya ke arah yang sedang dia lihat.

Itu kosong. Tidak ada apa-apa di sana.

"Apakah kamu takut?" Kata-katanya membuatnya berbalik dan menatap wajah Chen Shu yang tanpa ekspresi. Entah bagaimana itu menenangkannya.

Dia menyeka mulutnya dan bertanya padanya. "Chen Shu, apa menurutmu ada ..."

… Hantu?

Sebelum dia selesai, Chen Shu menginjak cangkir kertas yang terus bergulir dengan gelisah, membuat Ye Sui dan hantu itu terdiam.

Secangkir kertas Qi Xian bersemangat untuk sesaat. Detik berikutnya telah menjadi cangkir kertas yang dibuang.

Jika Anda ingin menggulung, Anda harus menggulungnya.

(T / N: Jika hantu ingin menggulungnya, dia harus membuka cangkirnya sejak chen shu menginjaknya.)

Ye Sui tidak bisa tidak mengagumi tindakannya. Seolah-olah dia baru saja mengatakan padanya bahwa tidak ada hantu di dunia ini.

Chen Shu menurunkan matanya dan menatap Ye Sui, mengucapkan tiga kata sederhana.

"Apakah kamu takut?"