The Former Wife of Invisible Wealthy Man

Chapter 3.1: Husband, Im Afraid!

Pei Ning adalah selebritas top di negara ini dan artis paling populer dari Perusahaan Huarui. Dia duduk di kantor, dan bos eksekutif ada di depannya.

Bos eksekutif bertanya, "Kontrak Anda akan berakhir. Apakah Anda akan terus menandatangani kontrak dengan Huarua atau apakah Anda memiliki rencana lain? "

Karena reputasi tinggi Pei Ning, banyak perusahaan telah menghubunginya baru-baru ini, semua tertarik untuk mengontrak Pei Ning sebagai artis mereka.

Huarui adalah perusahaan hiburan terbesar di industri ini. Dengan penilaian pasar dalam puluhan miliar, ada banyak seniman terkenal di bawah spanduk Huarui. Banyak orang mendorong keberuntungan mereka hanya untuk masuk di Huarui.

Menurut pendapat bos eksekutif, akan lebih baik baginya untuk tinggal di Huarui.

Pei Ning mengangkat tangannya dan menatap kukunya yang baru dicat dan berkilauan.

"Aku ingin bertemu Presiden Gu," dia menuntut.

Huarui adalah perusahaan hiburan besar, dengan aset kelas satu dan selebriti elit. Namun, yang paling banyak dibicarakan bukanlah itu, tetapi presiden Huarui. Sejauh ini, presiden Huarui belum terlihat di depan umum. Tanpa ragu, dia memiliki perusahaan hiburan terbesar di industri, tetapi dia bersembunyi di balik layar dan mengizinkan orang lain untuk berbicara untuknya pada kesempatan penting.

Identitasnya tidak diketahui, dan keluarganya juga tidak dikenal. Informasi tentang dia terlalu sedikit. Dunia luar hanya tahu bahwa nama keluarganya adalah Chen, dan bahwa ia tampak muda.

Pria seperti itu terlalu misterius dan terlalu menarik. Bagaimana mungkin orang tidak ingin tahu tentang dia?

"Presiden Chen tidak akan pernah ..." Jawab pria itu. Lagipula, kebanyakan orang bahkan belum melihat Presiden Chen.

Pei Ning yakin dan berkata, "Presiden Chen akan menemui saya."

Dia adalah artis paling populer Huarui. Dengan kecantikan dan keberaniannya, Chen akan tertarik padanya selama dia melihatnya setiap saat. Kemudian, dia akan dipromosikan secara langsung menjadi istri Presiden. Kemudian, dia hanya perlu bekerja keras di industri hiburan. Maka, dia tidak perlu bekerja keras di industri hiburan.

Bos eksekutif menghubungi sekretaris Chen. Sekretarisnya mengatakan dia akan menyebutkannya kepada Chen, tetapi dia tidak yakin apakah Chen akan bertemu Pei Ning.

Pei Ning berada di luar, menunggu jawaban Sekretaris. Ketika sekretaris datang, Pei Ning mengayunkan rambutnya dan berkata sambil tersenyum, "Presiden Chen ingin melihatmu, bukan?" Pei Ning tahu dia ingin melihatnya, jadi dia berkata, "Ayo pergi."

Sekretaris itu memandang Pei Ning dan berkata, "Presiden Chen berkata dia tidak akan pernah bertemu denganmu."

Setelah mengatakan ini, Sekretaris pergi, meninggalkan Pei Ning berdiri sendirian, membeku di tempat.

[Kantor Huarui]

Chen Shu sedang duduk di kantornya, dengan sinar matahari di luar jendelanya. Dan di balik jendela Prancis yang mengisolasinya dari dunia luar, dia melihat ke kertas di atas meja.

Pada saat yang sama, ponsel bergetar dan Chen Shu meliriknya. Itu menunjukkan nama Ye Sui. Chen Shu ragu-ragu selama beberapa detik. Dia mengambil ponselnya dan menjawab panggilan itu.

Di sisi lain, agen Renjie mengatakan kepada Ye Sui bahwa setelah beberapa waktu, Ye Sui akan pergi ke grup untuk merekam film.

Ye Sui adalah bagian dari drama yang disebut Run Hao ini. Ketika dia mengambil alih drama, baik laki-laki maupun protagonis perempuan tidak dipilih. Kemudian, ditentukan bahwa protagonis pria dan wanita adalah Chang Ying dan Chen Xiu.

Dengan cara ini, beberapa orang yang tidak cocok satu sama lain berkumpul dan melakukan banyak diskusi sebelum syuting dimulai. Dunia luar tidak lain melawan Ye Sui. Para anti-penggemar akan memarahi Ye Sui di akun weibo-nya setiap hari, menyuruhnya pergi.

Kamu harus siap secara psikologis. Bukan hanya untuk syuting? Silakan, dia tidak perlu takut.

Ketika Ye Sui hendak meninggalkan perusahaan, dia melihat langit di luar. Hari mulai gelap dan sinar matahari menjadi tipis. Jika Ye Sui langsung pulang, dia akan menemui hantu-hantu itu sebelum pulang. Lagipula, ada lebih banyak hantu di jalan daripada di rumah mereka.

Ye Sui ragu-ragu hanya setengah detik. Dia memiliki keberanian untuk memanggil Chen Shu dan meskipun dia tidak yakin apakah Chen Shu akan mengabulkan permintaannya, bagaimanapun, Chen Shu selalu pulang pada waktu spesifiknya sendiri.

Tapi tidak mungkin! Siapa yang membuat Chen Shu memiliki stasiun suplai Roh portabel? Di sisi lain, dia tidak dapat menemukan orang lain.

Ketika telepon berdering tiga kali, seseorang menjawabnya. Suasana hening di ujung yang lain, seolah-olah hanya ada pernapasan yang dangkal dan tidak ada yang berbicara. Bahkan setelah mengetahui nomor Chen Shu, ini adalah pertama kalinya dia memanggilnya. Dia tidak tahu kebiasaan Chen Shu membuat panggilan telepon, tapi dia menebak sesuatu dari keheningan Chen Shu yang biasa.

"Chen Shu," Ye Sui dengan ragu memanggil namanya.

Setelah tiga detik, suara Chen Shu datang, dan nadanya tidak berfluktuasi. Dia hanya berbicara dengan nada modal yang sederhana.

"Bisakah kamu menjemputku di perusahaan?" Ketika Ye Sui menanyakan ini, dia melihat wajahnya terpantul pada kaca aula yang terlihat malu.

Bahkan Ye Shui tahu bahwa seorang istri, yang hampir setara dengan orang asing, meminta dijemput dari pekerjaan adalah permintaan yang tidak masuk akal. Belum lagi bahwa beberapa waktu lalu, mereka sedang menuntut perceraian.

Sekarang, Ye Sui tidak hanya mengubah kisah perceraian sesuka hati. Dia juga mendorong hidung dan wajahnya ke Chen Shu untuk membawanya pulang. Jika dia adalah Chen Shu, dia merasa akan sakit kepala.

Benar saja, tidak ada jawaban di ujung telepon

Masih Ye Sui mengantarnya, "Sudah gelap. Saya takut pulang sendirian. "Setelah mengucapkan kalimat ini, Ye Sui merasa seperti ditampar wajahnya. Untuk bertahan hidup, dia perlu mempermalukan dirinya sendiri untuk hidup.

Setelah Ye Sui mengatakan ini, Chen Shu diam selama setidaknya sepuluh detik. Bahkan jika Chen Shu tidak berbicara, Ye Sui bisa membayangkan ekspresi kebingungan dan canggung pada saat ini.

"Kamu dimana?"