Chapter 60.3

956 107 0
                                    

"Udara di sini terlalu buruk. Ayo pergi keluar."

Dia tidak ingin Chen Shu menghadapi orang-orang seperti pria itu lagi. Bahkan jika mereka memiliki hubungan darah dengannya, mereka tidak pernah menghormatinya.

Chen Shu melirik tangan mereka yang tergenggam. Dia tidak berbicara dan mengikuti Ye Sui keluar. Setelah mereka berdua sampai di tempat yang tenang, suara di aula menjadi jauh.

Saat itu akhir musim gugur, dan udaranya terasa sejuk. Angin bertiup,  dan dedaunan berdesir. Tidak ada seorang pun di sekitar,  dengan hanya cahaya bulan yang jatuh menyinari,  menyelimuti tempat itu dalam ketenangan yang sunyi.

Ye Sui lekat-lekat menatap Chen Shu. Sosoknya tampak dingin dan kejam. Matanya begitu gelap sehingga cahaya bulan menyapu alisnya seolah jatuh kedalam jurang.

Hati Ye Sui di penuhi dengan kepahitan. Chen Shu sangat baik,  dia seharusnya tidak terlalu menderita.  Ye Sui mengepalkan tangannya,  dan suaranya terdengar lembut seolah dia membelai telinga Chen Shu.

"Chen Shu, kematian saudaramu  itu hanya kecelakaan. Itu tidak ada kaitannya dengan kamu."

Ye Sui melanjutkan, "Ketika ibumu meninggalkan rumah, kamulah yang terluka,  bukan sebaliknya. Kamu tidak harus mengambil semua hal ini pada diri kamu sendiri."

Mata Chen Shu menatap lurus ke mata Ye Sui yang menatapnya dengan prihatin.

Dalam gelap,  bayangan Ye Sui kurus dan ramping,  tetapi matanya cerah dan tegas. Ye Sui menatapnya dan menekan itu berulang-ulang.

Kematian saudaranya dan kepergian ibunya bukanlah kesalahannya.

Ye Sui terus berbicara ketika mata Chen Shu menatapnya sejenak. Kehangatan mulai menyebar dari jari-jarinya dan perlahan-lahan menyebar ke hatinya,  membungkus dirinya yang dingin sedikit demi sedikit.

Perasaan seperti itu belum pernah ada sebelumnya.

Dalam kegelapan,  secercah cahaya- kecil tapi sangat terang- menariknya keluar dari keputusasaan yang tak berdasar.

Ye Sui melanjutkan, "Chen Shu, jangan dengarkan omong kosong pria itu."

Dia kemudian menghitung poin bagus  Chen Shu satu persatu. "Kamu tahu,  kamu tampan, baik hati,  peduli pada orang,  dan menghalangi hantu..."

Sebelum Ye Sui menyadarinya, dia sudah banyak bicara tentang Chen Shu,  tidak menyadari bahwa Chen Shu begitu istimewa dihatinya.

Suara Ye Sui jatuh dengan lembut ke telinga Chen Shu. Selain itu, matanya aga lebih gelap. Di bawah sinar bulan putih,  Ye Sui mengangkat wajahnya dan mengatakan kepadanya dwngan sungguh-sungguh bahwa Chen Shu baik-baik saja.

Chen Shu memiliki Ye Sui. Dia masih seperti biasanya, cantik dan ramping.  Namun,  di tempat dan kesempatan seperti itu, semuanya tampak berbeda.

Ye Sui berpikir sejenak dan menambahkan dengan tulus, "Dan bersamamu keberuntunganku telah berubah. Kamu sama sekali bukan orang yang tidak beruntung,  lebih tepatnya,  kamu pesona keberuntunganku..."

Detik berikutnya, Chen Shu tiba-tiba membungkuk,  mengulurkan tangannya,  menarik Ye Sui kedalam pelukannya, dan memeluknya dengan erat.

Tangan Chen Shu melingkari Ye Sui, memeluknya erat, seolah itu satu-satunya makanan dalam kehidupannya yang kelam. Masa depan yang tidak pasti tidak lagi tampak sulit dan suram karena Ye Sui.

Ye Sui yang di peluk Chen Shu. Otaknya tiba-tiba menjadi kosong, dan dia berdiri terpana. Napas Chen Shu yang hangat mengepungnya,  dan tangannya menutupi bahunya.

Itu adalah malam musim gugur yang dingin,  tetapi telinga Ye Sui tiba-tiba menjadi panas,  berpikir bahwa Chen Shu tidak pernah memeluknya dengan erat.

Ye Sui bisa merasakan napas Chen Shu menyentuh lehernya dengan lembut, menyebabkan rasa kebas. Wajahnya memerah lagi.

Ye Sui menarik napas dalam-dalam dan manggil dengan hati-hati.  "Chen Shu?" Dia sangat takut sehingga dia tidak tahu harus berbuat apa.

Kepala Chen Shu dibenamkan di leher Ye Sui. Rambut Ye Sui menyapu wajahnya,  dan aroma samar melayang ke ujung hidungnya. Secara naluriah, dia tidak ingin pergi, berkata dengan lembut, "Hmm."

Suara Ye Sui agak tidak berdaya. "Kamu menyakitiku."

Chen Shu sedikit melonggarkan pelukannya, tetapi dia masih tidak melepaskannya, memegang erat-erat tubuh Ye Sui. Cahaya bulan menguraikan sosok pasangan itu,  dan sebuah bayangan dilemparkan ke tanah. Sangat jelas.

Chen Shu tidak melepaskannya, dan Ye Sui juga tidak menolak,  hanya membiarkannya memeluknya.

Di malam yang sunyi,  dia mendengar jantungnya berdetak kencang,  satu demi satu.


The Former Wife of Invisible Wealthy ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang