12. Bukan Kak Rafa

396 19 3
                                    

Mimpi?" Rafa mencoba berfikir keras tentang yang di katakan Charika.

"Dan disini, bayangan itu begitu mengganggu Acha kak, bayangan ketika melihat sunset pada senja dengan orang itu yang tidak pernah bisa Acha ketahui dia"

Rafa tidak tahu harus bicara apa, diam dan menatap Acha tampa senyum di wajahnya.

apa hubungan ulat bulu dengan Rafa. Rafa tidak merasa pernah membahas soal ulat dengan Charika.

Dan tentang bayangan sunset, Rafa berpikir bahwa itu adalah sebuah kenangannya bersama Charika.

"Bukankah hal itu nyata terjadi Cha?  kenapa lo hanya mengingatnya sebagai bayangan?, gue yang nemenin lo disini, bahkan gue gak bisa ngelupain itu semua" -Rafa

"Itu beneran terjadi Cha" Rafa tidak tahan lagi, ingin bertanya dengan jelas, kenapa mengatakan itu hanya bayangan.

"Maksud kakak? " Acha menatap Rafa penuh tanda tanya, seakan membutuhkan penjelasan yang lebih dari yang di katatakan Rafa.

"lo emang pernah kesini Cha, gue masih inget waktu itu, lo kesini pake jaket dan lo, ah masa gak inget sih Cha" Rafa mengacak rambutnya berkali-kali, bingung akan memulai darimana akan Rafa jelaskan.

"Datang kesini pake jaket Acha ingat itu, tapi ada hal yang Acha gak bisa ingat dengan jelas" Acha menatap Rafa dengan wajah kebingungan.

"Apa yang nggak lo inget? " Rafa berharap ini menjadi jawaban atas apa yang terjadi dengan Charika.

"Seseorang, yang nemenin Acha duduk disini, dan ngobrol bareng dia" Acha menjelaskan.

"Lo gak inget gue? dibayangan lo itu gue Cha, Ketua Osis lo, gue pernah kesini sama lo" Rafa sudah lepas kendali. "Lo kenapa gak ingat itu? " Rafa menatap Acha penuh tanda tanya.

"jadi? " Charika terdiam sejenak. "Ah gak mungkin kak, gak deh itu bukan kakak, Acha gak percaya" Acha menggelengkan kepalanya beberapa kali.

"Cha, kenapa lo gak percaya?  apa ada cowok yang nemenin lo disini selain gue? ,lo Amnesia apa pura-pura lupa sih Cha? "-Rafa

"Beneran gue Cha, lo percaya dong" Rafa menegaskan kembali.

"Enggak kak, Acha tau betul, kakak adalah senior panutan Acha, kakak Ketua Osis Kebanggaan Acha, kakak pintar dan berwibawa, dan yang di bayangan Acha, dia adalah pria menyebalkan, gak ada miripnya sama kakak, walaupun bayangan itu gak keliatan mukanya, tapi bakal Acha pastiin itu bukan kakak, karena dia nyebelin" Acha mencoba meyakinkan Rafa dengan pendapatnya.

Rafa hanya terdiam mencerna kata-kata Acha, dia merasa senang bercampur bingung Acha memujinya dengan begitu lengkap dan tulus.

Namun jika bukan Rafa yang dalam bayangan Charika lalu siapa, apakah Charika telah mengagumi Rafa dan menyadari Rafa memang terbaik di sekolahnya, dan Acha udah ngelupain kalau dia pernah duduk di rumah pohon bersama.

"Apa beneran yang dibayangan lo itu bukan gue?  dan lo? Ngasih gue pujian barusan itu gratis Cha? " Rafa masih tidak habis pikir.

"Acha yang dulu mustahil banget muji gue, apa benaran nih si Acha udah mentok kagum sama gue dan yang dibayangan dia tuh orang lain"- Pikir Rafa sambil memandang ke arah laut.

"Acha beneran deh, apa yang Acha bilang tadi itu beneran kejujuran Acha, dan Pokoknya itu bukan kakak, Acha cuma penasaran makanya Acha terus inget-inget, udahlah kepala Acha pusing kak, mending pulang aja yuk kak, lagian udah sore, ntar keburu gelap kak" Acha mencoba menatap Rafa yang masih memandang lautan.

"Kak Rafa? " Acha masih memanggil Rafa, yang daritadi tidak menjawabnya.

"Aa, kenapa?" tanya Rafa.

Ketosku Sayang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang