13. Sold

1.9K 228 60
                                    

"Kau siap Baby?"

Xile tersenyum lebar saat Daddynya dengan telaten memasangkan choker tebal yang digembok pada lehernya. Tempat itu hanya boleh diisi oleh kakaknya, itu kata sang Daddy dulu.

"Apa mereka nanti akan terpesona dengan kecantikanku Daddy?" Tanya Xile menggoda. Sang Daddy mengelus pipinya, mengangguk mengiyakan.

"Tentu. Kau putra Daddy yang paling menawan. Aku sudah memilihkan pria tampan yang kaya untuk diundang kesini. Kau akan merasakan surga Baby, dan Daddy akan mendapatkan uangnya" ujar lelaki itu santai. Xile tertawa kecil lalu bergelayut pada Daddynya, membuat beberapa orang yang menonton mereka meneguk ludah dengan susah payah melihat tubuh seksi yang manja didepan mereka.

"Mmmnnn........ Thanks Daddy.... You are the best" Bisik Xile sensual yang dibalas kecupan pipi oleh pria itu. Xile melepas gelayutan manja itu, saat MC diluar sudah mengumumkan bahwa sekarang adalah bagiannya.

Cup

"Sekarang bagianku Daddy. Sampai ketemu nanti" ujar Xile setelah mencium pipi Daddynya sekilas. Dengan percaya diri dia menaiki podium yang menjadi tempat satu-satunya yang disinari cahaya. Dengan santai dia melepas bathrobenya, menampakan kulit putih porselen yang hanya dibalut oleh ligerie seksi.

"Come and buy me, master?" Ujarnya setengah mendesah. Ruangan langsung riuh mendengar suara seksi itu. Tawaran terus melambung tinggi sementara Xile cekikikan ditempatnya berdiri. Dia selalu senang saat semua mata memandangnya memuja. Dia ingin pada alpha itu berada dibawah kakinya. Dia itu spesial, itu kata Daddynya.

"Dua puluh milyar"

Seseorang tiba-tiba berucap dengan suara dinginnya. Yang lain langsung melotot kesal, siapa orang gila yang rela membayar heat pertama seorang omega dengan harga fantastis itu huh?!

"Ada lagi?" Sang MC berucap semangat. Bagian penonton langsung hening seketika. Xile menunggu dengan gugup, lampu akan menyorot pembeli saat tidak ada lagi yang mampu menawarnya.

"Baiklah. Terjual seharga dua puluh milyar pada Tuan Nave! Selamat sekali lagi Tuan!"

Lampu langsung menyorot ke arah sosok penyendiri yang terlihat menekan semua orang dengan aura dominannya. Dia bahkan lebih baik dari alpha elit manapun. Wajahnya tampan tak bercela, matanya dingin memandang ke satu arah. Dan oh, jangan lupakan suaranya yang berat dan seksi itu.

Xile merasa dirinya akan segera heat saat mata tajam itu begitu menusuk kearahnya. Bibirnya tersenyum nakal, sengaja menjilat bibirnya sendiri untuk menggoda alpha yang malam ini akan mendapatkannya.

"I got you, master" bisiknya pelan sambil terus menatap Nave.




-




-




"Tuan Muda, ingatlah untuk berteriak atau menghubungiku jika pelanggan ini berusaha menandaimu didalam sana"

Ucapan khawatir Liam tidak Xile hiraukan sama sekali. Omega itu malah asik berkhayal bagaimana malam pertamanya dengan alpha seksi itu. Apa dia dari kalangan alpha elit? Ah tidak apa. Xile akan membuat lelaki itu bertekuk lutut dihadapan nya bagaimanapun caranya.

"Tuan-"

"Pergilah Liam. Aku tidak mau beta sepertimu mendengar desahan erotisku. Pulanglah ke apartemen, aku akan menghubungimu saat kami sudah selesai nanti" ujar Xile santai.

"Tapi Tuan-"

"Kau ingin mati?" Ancam Xile tidak main-main. Wajah Liam langsung pucat, lelaki itu menggeleng lalu berhenti tepat didepan kamar hotel yang disepakati kedua belah pihak. Xile menunggu Liam benar-benar pergi meninggalkannya, sebelum dia tersenyum lebar masuk kedalam kamar sambil membuka pakaiannya dengan semangat. Dia berusaha sebaik mungkin terlihat cantik didepan pembelinya malam ini. Bibirnya diberi pelembab cherry yang terlihat menggoda. Xile merasa menjadi manusia tercantik untuk malam ini.

(END) Running For You [boyxboy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang