1. Twins

9.5K 430 53
                                    

Netra biru tua itu terbuka saat mendengar suara kicauan burung di pagi hari. Dia segera bangkit, tersenyum lembut melihat adiknya yang masih asik bergelung seperti kepongpong di pagi hari.

Felix turun dari tempat tidur besarnya, mendekati tempat tidur penuh boneka tidak jauh letaknya dari miliknya sendiri yang mengelus surai hitam yang meyembul dari dalam selimut.

" Engggh"

Kepompong itu melenguh pelan, dia protes diganggu ditengah udara yang cocok untuk tetap dalam posisinya sekarang.

Felix menyingkap selimut itu. Mencium mata Xile lembut dan menunggunya terbangun. Cara yang dia gunakan adalah cara ampuh yang sederhana. Dan tidak perlu menunggu lama, sebelum mata coklat tua itu perlahan terbuka dipadukan dengan bibir yang mengerucut lucu.

Namun ketika Xile telah melihat wajah Felix sepenuhnya, dia tersenyum. Memainkan tangan kakaknya dengan gaya manja.

" Pagi kakak~" sapa Xile lembut. Felix mengangguk, mengangkat tubuh Xile agar dia duduk di tepi ranjang.

"Mandilah. Kita harus sekolah" titah Felix singkat. Xile mengangguk patuh. Dia berjalan ke arah kamar mandi dengan piama robot yang dia kenakan.

Sekolah pada masa mereka bukanlah sekolah sama yang dijalani oleh orang tuanya di masa lalu.

Di jaman yang semakin modern, para Omega tidak lagi perlu takut jika ingin pergi ke sekolah biasa. Homeschooling yang terbukti menimbulkan beberapa masalah sosial akhirnya memaksa Pemerintah untuk mendobrak sistem baru. Omega dianjurkan sekolah umum saat ini. Untuk bergaul, dan hidup tanpa terlalu membedakan kasta selama para Omega berada dalam pengaruh supressor. Dengan cara itu pula, para Alpha Beta atau Omega bisa mencari matenya sendiri tanpa lagi harus mengikuti acara perjodohan yang dulu biasanya dilakukan oleh para keluarga elit.

Namun ya, tentu saja kelas mereka berbeda. Mata pelajaran disesuaikan dengan porsinya masing-masing. Dan diluar itu, semuanya boleh bergaul dengan siapa saja layaknya sekolah normal.

Xile mandi pertama karena Felix sudah terlampau hafal dengan kebiasaan adiknya. Dia bersiap lama sekali, seperti saat ini, dimana setelah Felix siap pun Xile masih asik duduk didepan cermin dan membenarkan letak pita lucunya.

Felix mengambil sebuah sisir. Mendekati Xile dan mulai menyisir surai lembut itu.

" Kau sudah terlihat menawan. Tidak perlu tidak berpuas diri begitu kau melihat cermin" komentar Felix yang gemas melihat adiknya terus-menerus memajukan bibirnya saat melihat cermin. Xile berubah semakin muram, memerhatikan wajah rupawan kakaknya yang dipadukan dengan ekspresi dingin.

" Kakak itu cantik dan terlihat keren.... Kenapa aku malah terlihat tidak jauh berbeda dari saat kita kecil Kak?" keluh Xile kecil.

Felix telah selesai menyisir rambut adiknya. Dia tersenyum kecil dan menyentuh bibir adiknya agar tidak terus mengerucut.

" Kau menawan dengan caramu sendiri. Sekarang kita harus keluar, Mama dan Papa pasti telah menunggu kita di meja makan"

Usai mengatakan itu, Felix menarik pelan lengan adiknya dan menuntun Xile untuk turun ke lantai satu.





-





-






" MAMA~~~"

Lylo tersenyum saat melihat kedua anaknya turun dari tangga dengan pakaian sekolah yang melekat di tubuh mereka. Felix tampak menawan dengan seragam sekolahnya yang elegan sementara Xile nampak lucu dengan seragamnya yang berwarna sedikit lebih cerah. Seragam itu menentukan kasta mereka, dan seragam para Omega memang di desain lebih ceria sesuai dengan karakter para Omega.

(END) Running For You [boyxboy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang