22. Grab You Tight

800 95 40
                                    

"Hee? Me,menikah?" ulang Xile gugup. Lylo mengangguk yakin, sementara Lion hanya tertawa melihat wajah bingung anaknya.

"Kalian sudah mating dan karena kau sudah dinyatakan baik-baik saja oleh dokter, kami pikir menikahkanmu pada waktu ini bukanlah ide yang buruk" ujar Lylo memberi pengertian. Xile memegang pipinya yang panas dengan gugup. Menikah secepat ini begitu?
Dia baru mengenal Nave dalam ingatannya belum lama ini!

Yah, dibuku ingatannya memang tertulis bahwa lelaki itu memang setia menemaninya tiap hari walaupun Xile tahu pasangannya itu orang yang sangat sibuk. Sebagai penerus keluarga Steve, Nave memang memiliki kegiatan yang hampir penuh setiap harinya. Xile bahkan berkali-kali menjumpai lelaki itu tampil di berbagai acara tv. Namun terlepas dari semua itu, Xile juga tidak penah melihat Nave absen untuk mengunjunginya. Bohong jika Xile tidak mulai jatuh cinta pada pasangannya walaupun kebanyakan ingatannya hanya tertulis di sebuah buku. Namun menikah secepat ini.....

Xile tanpa sadar menangkup pipi merahnya dengan ekspresi lucu.

"Apa...... Nave setuju dengan pernikahan ini?" tanya Xile pelan.

"Tentu saja. Dia bahkan hendak langsung datang bersama keluarga besarnya jika kamu sudah setuju dengan pernikahan ini"

Felix menjawab sambil mengusap rambut adik kembarnya dengan gemas. Xile kembali menunduk, berusaha menyembunyikan wajahnya yanh tersipu malu.

"Apa kau belum siap Prince? Papa bisa berbicara dengan Steve dan Al jika kau merasa belum siap" ujar Lion menyarankan. Xile segera menggeleng panik, memainkan jarinya untuk mengusir gugup yang menguasai.

"Bu,bukan begitu....... Hanya saja menikah...... Aku masih tidak percaya bahwa aku akan menikah dengan Alpha sekeren Kak Nave..." ungkap Xile jujur. Keluarganya yang mendengar penuturan itu tersenyum geli, bahkan Lylo tidak tahan untuk mencubit pelan pipi anaknya itu.

"Jadi anak Mama ini begitu mengagumi Nave hm? Jangan merasa takut Sayang, kau pantas bersanding dengannya" ujar Lylo menenangkan. Xile mengangguk ragu, benarkah dia pantas bersanding dengan lelaki itu?

Xile berpikir keras sampai tidak sadar Lion telah selesai menelfon Nave untuk memberitahukan persetujuannya.

"Prince, pasanganmu mengatakan bahwa dia akan datang ke rumah untuk membicarakan tentang pernikahan bersama keluarganya satu jam lagi" ucap Lion memberitahu. Mata Xile melotot lucu, "Papa....." rengeknya kesal yang dibalas tawa jahil oleh papanya itu.

"Shh, sudahlah Sayang. Lebih baik sekarang kau mandi dan kami akan menyiapkanmu pakaian yang cantik agar Nave terkesan" ujar Lylo menggoda. Xile cemberut namun menurut. Dia memasuki kamar mandi dengan meninggalkan anggota keluarga lainnya yang tersenyum lembut.

"Dia.......... Sudah besar bukan?" gumam Lylo pelan dengan penuh rasa lega.

*****

"Kyaaa!!!! Pasanganmu ini manis sekali Nave! Manisnya setara dengan Al-ku hmm? Al, anak ini cocok sekali bersama Nave yang wajahnya lebih tajam dari silet bukan?"

Tak

"Jangan berisik dan jangan bicara yang tidak-tidak. Nave sekarang memegang kendali utama klan ku. Jika dia tidak mau bekerjasama lagi denganmu karena ucapanmu yang seenaknya baru tau rasa kau nanti"

Britanny mengusap kesal kepalanya yang dipukul sang adik, Steve. Wanita itu tersenyum angkuh, mengapitkan kedua tangannya di dada dengan rasa bangga.

"Huh? Keponakanku tidak mungkin berotak licik dan jahat sepertimu. Dia tidak akan marah jika aku bicara sesuai fakta, iya kan Nave?"

Nave, pria yang dipanggil itu bahkan tidak terlalu menyimak apa yang keluarga daddynya itu perdebatkan. Mata tajamnya terus menatap Xile yang tiba-tiba berada di pelukan Britanny. Anak itu tampak lucu dengan kemeja renda dan celana pendeknya. Jelas berpakaian layaknya Omega elit sekarang.

(END) Running For You [boyxboy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang