Felix duduk dengan gelisah di kafe yang ramai itu. Sikapnya yang selalu tenang kini terkikis karena ketidaksbaran. Berkali-kali dia mengintip jam yang melingkar di tangannya. Sekali lagi dia membuka ponselnya, mengecek sms yang sampai padanya pagi ini dari nomor tak dikenal.
Mari bertemu Kak. Di kafe pilihanku jam 1 nanti. Kita bisa makan siang bersama bukan? Hanya berdua, kakak sebagai Alphaku, dan aku sebagai Omega kakak.
Xile
Felix lagi-lagi mengecek alamat yang dikirimkan Xile lewat aplikasi maps. Alamatnya tidak salah, kenapa adiknya itu tidak juga datang? Apa ini jebakan?
Felix memandang sekitarnya dengan waspada, memastikan bahwa bawahan Papanya atau orang lain tidak mengikutinya masuk ke kafe ini. Xile mengancam, tidak akan datang jika Felix memberitahu kan undangan ini pada orang lain. Tidak lama kemudian lonceng yang menandakan ada pelanggan baru berbunyi, diiringi suara langkah yang semakin menghampiri Felix.
Grep
"Kyaa!! Kau lihat Liam? Kakak pasti akan datang untukku. Dia menyayangiku, walaupun otaknya berhasil dicuci oleh para elit itu"
Felix terkejut saat Xile tiba-tiba berlari dan memeluknya erat. Dengan kaku Felix balas memeluknya. Bohong jika dia bilang tidak merindukan adik manisnya ini.
Tampilan Xile benar-benar berbeda saat ini. Rambutnya yang hitam diwarnai pirang, bahkan telinganya dipasangi anting kini. Senyumnya merekah lebar, saat dia mengambil tempat duduk berhadapan dengan Felix.
Gadis itu menatap pria berjas yang datang bersama adiknya tajam. Melihat arah pandang kakaknya, Xile tersenyum lebar. Lalu menarik Liam untuk duduk disebelahnya.
"Ah, jangan cemburu kakak. Dia pengawalku, Liam. Dia yang bertugas menjagaku sampai aku berhasil membawa kakak kembali ke rumah" ucapnya memberitahu. Felix menggeram rendah, menangkup tangan adiknya dengan raut wajah serius.
"Mereka bukan keluarga kita Xile. Mereka menjadikan kita percobaan bahkan sejak kita belum lahir! Bagaimana bisa kau melupakan Mama dan Papa? Rumahmu hanya disama dengan kami Xile" bujuk Felix. Wajah ceria Xile menghilang, membuat Felix cukup terkejut melihat perubahan wajah yang begitu cepat itu.
"Kau lihat Liam? Mereka mencuci otak kakakku. Mereka ingin menggunakan kekuatan kami untuk semakin menguatkan mereka. Kau tahu kakak, Daddy bilang dia melakukan itu semua demi kita. Disaat kita mating nanti, kakak akan bertambah kuat dan bisa melawan para tirani elit tersebut. Kakak bisa menjadi yang terbaik, dan kita akan hidup bahagia selamanya. Bukankah itu indah Kak?"
Felix menggeleng kesal. Apa yang telah si sialan itu doktrin pada adiknya sih?
"Mereka hanya akan memanfaatkan kita Xile! Apakah kau sadar, dia bahkan hendak melelang heat pertamamu demi uang!" Ujar Felix frustasi. Ya, dia tidak bisa sabar lagi setelah mendengar kabar ini. Mamanya menangis tersedu saat mendengarnya, sang Papa menunduk bersalah saat mendengarnya. Mereka semua hancur karena ulah bajingan tengik itu!
"Lalu apa?"
Felix terpaku saat melihat wajah santai adiknya. Wajah manis itu kini hanya tersenyum sambil menopang dagu, menunjukan sisi seksinya yang belum pernah Felix lihat.
"Selama mereka tidak menandaiku, aku tetap milikmu Kak. Kembalilah ke rumah jika kau yang ingin mengambil heat pertamaku. Mari menjadi kuat bersama, tinggalkan kumpulan sampah elit itu dan kembali pada kami"
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) Running For You [boyxboy]
AçãoDisaat kehidupan semakin berjalan, Felix akhirnya tahu rahasia yang selama ini selalu tersimpan rapat. Dia pergi, melupakan adik kecilnya yang mencari sebuah jawaban. Dia lupa, ada berbagai iblis yang mengincar adiknya semenjak itu..... CERITA BOYXB...