Prolog

2.2K 189 0
                                    

"Eumm, apa kau melihatnya?"

"Siapa yang kau maksud?"

"Hangyul, apa kau melihatnya? Giliranku sebentar lagi"

"Ani, aku tidak melihatnya"

"Ah oke, terimakasih"

---

"Nee, ahjumma?"

"Kau dimana?"

"Di dalam bus, ada apa?"

"Adikmu, Dohyon, dia tertabrak mobil... Hiks... Cepatlah datang ke rumah sakit"

"ASTAGA! AKU SEGERA KESANA!"

---

"Kau pembohong"

"A-apa maksudmu Hyung?"

"Kau melanggar janjimu"

"Aku tidak mengerti apa yang kau maksud, Hyung"

"Kau berjanji datang, tapi kau tidak menepati janjimu"

"Maafkan aku, tapi Dohyon-"

"Dohyon lagi? Alasanmu selalu sama. Dohyon, Dohyon, Dohyon. Aku muak dengan semua ini!"

"Hyung! Aku bisa menjel-"

"Cukup, pilih aku atau adikmu?!"

"HYUNGG! HENTIKAN!"

Lelaki bersuara berat itu menangis, baru kali ini dia menangis. Dia tidak pernah menangis.

"Dohyon adikku! Dia prioritasku! Dia satu-satunya keluarga yang ku miliki! Kau tidak bisa egois seperti itu Hyung! Aku membencimu!"

Lelaki itu memutuskan untuk pergi. Meninggalkan lelaki putih yang mematung, terdiam, dengan air mata yang setitik keluar.

"H-hangyul... Mian.. Jangan pergi"

-----
Seunggyul? Sekuyy lah, lagi mood juga wkwk. Baekri nya pending dulu ya. Ekekek, short story ini btw.
-----

All RounderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang