Ara sedang berjalan di koridor sekolah bersama hana, tapi tiba-tiba matanya menangkap dua orang yang sangat ia kenal sedang berjalan dan tertawa bersama.Entahlah, ara merasa sangat bahagia melihatnya, hingga tanpa sadar ara memekik memanggil nama jaehyun kegirangan.
"Kak jaehyun!"
Jaehyun yang merasa namanya di panggil menoleh, begitupun orang di sampingnya.
Ara yang kini telah sadar, perlahan mengubah raut wajahnya menjadi datar dan mengajak hana yang kebingungan untuk masuk kelas.
"Lo kenapa sih ra?" Tanya hana setelah mereka sampai di kelas.
"Gak, tadi kelewat seneng jadi sampek gak sadar kalo manggil nama kak jaehyun kekencengan"
"Ya lo seneng kenapa?"
"Seneng mereka bareng lagi"
"Ah elah"
"Sekarang tinggal kak jeno"
...
"Kak jaehyun!" Panggil ara yang melihat jaehyun sedang berjalan sendiri dengan satu buku tulis dan pena yang ia pegang.
"Iya?" Jaehyun datang menghampiri ara.
"Makasih ya udah nurutin permintaan aku"
"Santai ra, tadi keliatan seneng banget sampek kegirangan gitu"
Ara mengangguk semangat menanggapi jaehyun dan jaehyun hanya tertawa gemas mengacak rambut ara.
"Yaudah, kalo gitu gue pergi dulu ya, mau ke kantor nanyak soal matik, gue kurang paham tadi waktu Pak Sam ngajar"
Jaehyun pergi meninggalkan ara, tapi sebelumnya jaehyun masih sempat untuk mencubit hidung ara gemas.
Ara hanya tersenyum malu sambil menatap kepergian jaehyun.
"Kak jaehyun rajin banget sih, gimana gak pinter kalo satu soal yang gak dia tau aja langsung pergi nyari tau caranya, udah gitu kak jaehyun juga ganteng, suka banget sama dimple yang selalu ada walau dia ngomong, apalagi kalo senyum"
Tanpa ara sadar pun saat ini ada orang yang sedang berdiri di sampingnya menatap ara yang sedang tersenyum sendiri sedari tadi.
"Masih suka bang jae ya dari dulu?"
Ara tersentak saat mendengar suaranya yang sangat familiar di telinganya.
"Tapi cuman senyumnya doang kan?"
Ara hanya menjauh dan menatap tidak suka orang yang kini tengah menatapnya juga.
"Kayaknya deket banget sama bang jae?"
"..."
"Tadi pagi juga, walau ada gue tapi yang di panggil cuman bang jae"
Ara masih diam mendengarkan semua ocehan lelaki tersebut, tapi ia hanya mengacuhkan semua.
"Kalian keliatan deket banget sampek bang jae main cubit-cubit hidung kamu yang biasanya cuman gue yang boleh cubit"
"..."
"Terus, apa jeno gak cemburu liat kamu deket sama bang jae?"
"..."
"Kalo aku sih cemburu" gumamnya sangat pelan, tapi ara masih bisa mendengar walau hanya sayup-sayup di telinganya.
Setelahnya ara lebih memilih pergi meninggalkan lelaki tersebut yang hanya memilih diam dan menghela nafas pasrah menatap gadis yang ia ajak bicara sama sekali tidak menanggapinya dan malah pergi meninggalkanya.
...
Ayolah, sepertinya ara mulai nakal dan terus membolos. Jika jaehyun mengetahuinya pasti ara akan mendapat ceramah darinya.Lagi dan lagi, sepertinya rooftop akan menjadi tempat favorite nya untuk membolos akhir-akhir ini.
Duduk di bangku usang yang sudah tidak terpakai, menikmati angin yang berhembus pelan menerpa wajah ara yang hanya diam melamun memikirkan ..
Renjun.
Pemikiran yang selalu ada kapanpun.
Bagaimana cara untuk melupakan renjun?
Bagaimana cara untuk membenci renjun?
Dan ..
Bagaimana cara untuk berhenti mencintai renjun?
Bagaimana?
Semua sulit untuk ia lakukan, di tambah akhir-akhir ini renjun selalu menghampirinya dan bertanya apa saja walau sudah tau pasti ara akan mengabaikanya.
Tapi, hatinya juga selalu sakit jika melihat renjun yang terus bermesraan di kantin bersama herin.
Rasa-rasanya ia tidak akan pernah menginjakkan kaki di kantin, tapi mau bagaimana lagi, perutnya masih nomor satu di hidupnya.
"Liat kak renjun yang selalu ketawa sama kak herin di kantin .. rasa-rasanya pengen teriak dan ngelarang kak renjun ngelakuin itu, tapi aku kan udah bukan siapa-siapa kak renjun. Aku juga benci kalo kak renjun terus datengin aku cuman buat ngomong hal sepele, padahal udah tau kalo aku pasti gak bakal jawab omonganya. Tapi .. aku kangen kak renjun yang dulu, kangen kak renjun yang selalu ngomelin aku, kangen kak renjun yang selalu ketawa kalo liat aku marah, kangen kak renjun nyubit hidung aku .. kayak tadi yang kak jaehyun lakuin"
Ara terus bergumam sendiri dengan wajah sendu, tapi bibirnya terus mengukir senyum .. senyum yang begitu terpaksa.
Mengingat dulu, di saat ia masih bersama renjun, menikmati hari di mana ia bermain bersama renjun sampai lupa waktu dan jisung akan menunggu mereka di depan rumah ara, kemudian memarahi mereka seperti ayah yang kecewa karna anaknya yang nakal dan pulang malam.
Jisung benar-benar marah besar, bahkan renjun hanya diam saat jisung memarahinya.
Itu karna renjun sadar ia melakukan kesalahan.
"Gila lo, senyum terus dari tadi?"
Ara tersentak beralih menatap jeno yang sedang berdiri di depan pintu dan mulai menyalakan rokoknya kemudian menghisapnya dengan nikmat.
"Kak jeno jangan ngerokok?!"
"Ini tempat gue ngerokok dari lama, jadi lo orang baru jangan berani-beraninya ngelarang gue"
Jeno berjalan menuju bangku usang yang tempatnya sedikit jauh dari ara.
Jeno tau bahwa ara tidak menyukai rokok, dan jeno juga tau bahwa ara selalu saja mencari udara segar saat sedang bersama jeno yang bau rokok.
"Masih renjun aja yang di pikirin, budek kuping gue dengerin lo ngoceh gak abis-abis dari tadi di belakang pintu" ucap jeno yang kini sudah duduk dengan satu kaki yang ia letakkan di atas lututnya.
"Kak jeno denger semua?"
"Denger, di bilang gue nguping di belakang pintu, keram kaki gue nungguin lo ngoceh, ganggu aja gue mau ngerokok, mulut gue udah kering juga"
"Kalo kering ya minum air kak, bukan ngerokok"
"Suka-suka gue, cara-cara gue"
"Kak jeno tuh keras kepala banget, di bilangin baiknya tapi gak mau"
"Lo sapa? Peduli banget sama hidup gue"
"Kata jisung, kata hana, kata temen-temen yang lain, juga kata anak-anak satu sekolah bilang aku itu pacar kak jeno"
Jeno diam, tapi kemudian ia kembali mengeluarkan kalimat pedas untuk ara.
"Itu kata orang, tapi nyatanya gak kan? Jadi jangan terlalu berharap"
"Kok ngeselin sih" ara mendumal dan memasang wajah cemberut.
Tapi kemudian ara memikirkan satu pertanyaan yang berhasil membuat jeno bungkam.
"Tapi aku boleh kan ya, berperan kayak pacar kak jeno, buat beberapa hari ini? Manfaatin aja, mumpung kita lagi di cap pacaran sama anak satu sekolah kak"
Ara nekat dan berucap dengan gamblang.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Take Care • Huang Renjun
Fanfic"Selama ini aku percaya sama kakak, tapi kenapa tiba-tiba-- kepercayaanku di lukai" ⚊Rara.