pt4

3.1K 345 36
                                    


"Jisung, hari ini jangan dateng ke rumah ya? Soalnya aku gak masak"

"Ck, kenapa gak masak?!"

"Ih, jisung jangan marah, hari ini aku mau jalan sama kak renjun"

Mohon ara karna melihat wajah renjun yang kembali dalam mode buruk.

"Jisung, lo tu udah kayak suami yang tiap hari minta di masakin sama istrinya tanpa penolakan"

Ucap hana terkekeh menanggapi dua manusia lawan jenis yang selalu membuatnya tertawa.

Tanpa sepatah katapun jisung pergi meninggalkan mereka berdua dengan wajah jengah.

"JISUNG, NANTI DELIVERY AJA YA? ATAU BELI MIE DI INDOMARET"

Teriak ara, yang sukses membuat teman satu kelasnya terkekeh dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Mereka semua sudah tau jika jisung dan ara berteman dekat dan bagaimana tingkah mereka berdua di dalam kelas, karna mereka menyaksikanya setiap hari.

"Beneran udah kayak istri yang khawatir sama suaminya" ucap hana dengan masih terkekeh.

"Iih, gak gitu hana"

"Udah, buruan sana, pacar asli lo udah nunggu di parkiran"

"Kok pacar asli sih?"

"Ya emang pacar asli kan?"

"Iya juga sih, tap--"

"Udah, di tinggal kak renjun ntar"

Potong hana dan ara langsung berlari pergi meninggalkan kelas tanpa pamit terlebih dahulu dengan hana.

"Kak renjun .. lama .. nunggu ya?" Ucap ara terputus-putus karna sibuk mengatur nafasnya setelah berlari dari kelas sampai parkiran.

"Iya, kamu ngapain di kelas?"

"Tadi ngomong sama jisung bentar"

"Yaudah kalo gitu, ayo pergi"

...

Setelah mereka bedua selesai mengganti baju, tujuan mereka selanjutnya adalah tempat makan.

Mereka tidak memilih tempat mewah, mereka hanya makan di warung pinggir jalan, dan yang ara dan renjun pesan hanya bakso dan es sirup rasa jeruk.

"Ra, hari ini luangin waktu ya?"

"Hah? Maksud kakak?"

"Kita main sampek malem, oke?"

"Oh, oke"

Mereka berdua melahap makanan mereka sambil bercerita hal random yang berhasil membuat mereka tertawa.

Setelahnya mereka pergi ke taman hiburan untuk menikmati beberapa wahana.

"Waah, rame ya kak? Padahal kan bukan akhir pekan"

Ucap ara yang kagum dengan keramaian yang menurutnya tidak seperti hari biasa.

"Iya, kita mau naik apa dulu?"

"Mm .. gimana kalo itu?"

Ara menunjuk wahana berbentuk kapal besar yang semakin lama mengayun semakin cepat.

"Oh itu, beneran?"

"Iya"

"Yakin?"

"Iya kak renjun"

Take Care • Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang