Part 1

647 18 0
                                    

Qia berjalan tergesa-gesa memasuki sebuah Rumah Sakit swasta di Surabaya. Hari ini hari pertamanya bekerja di Rumah Sakit tersebut, setelah ikut test yang diadakan minggu lalu dengan peserta test yang hampir mencapai 30 orang. Dan yang diterima hanya 2 orang. Qia tidak tau apa saja kriteria agar bisa diterima di Rumah Sakit tersebut, yang jelas dia sudah berusaha semaksimal mungkin dan akhirnya usahanya tidak sia-sia.

"Qiara Aurellie," panggil sebuah suara yang sukses membuat Qia makin mempercepat langkahnya.

Rupanya para penghuni Rumah Sakit sudah berkumpul di sebuah aula yang lumayan luas. Dindingnya dilapisi wallpaper motif polkadot warna warni, sangat ceria.

Qia berjalan ke depan setelah disenggol oleh seseorang disampingnya dan mengodenya untuk segera maju memenuhi panggilan namanya tadi.

Qia berdiri disamping seorang laki-laki yang ditaksirnya seumuran dengannya. Ah, Qia ingat pernah bertemu laki-laki itu saat test kemarin. Ternyata 1 orang lagi yang lulus kemarin selain dirinya adalah seorang laki-laki. Dalam hati Qia sempat berharap semoga bisa satu ruangan dengan laki-laki itu. Biar ada temennya jika dibully senior. Haha.. Tapi sepertinya tidak mungkin, karena menurut lowongan kerja kemarin, posisi yang dibutuhkan adalah Ruangan Kebidanan dan Kamar Operasi. Dan sangat tidak mungkin jika laki-laki disampingnya ditugaskan di ruang Kebidanan.

"Silahkan memperkenalkan diri," seorang perempuan menyerahkan micropon yang digunakan nya untuk memanggil Qia tadi.

"Halo, perkenalkan nama saya Qiara Aurellie. Saya staff baru di Rumah Sakit ini. Mohon bimbingan kakak-kakak semua".

Kisah Masa laluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang