Part 10

215 14 0
                                    

Hidup jauh dari orang tua memang sudah biasa dijalani Qia.  Bedanya sekarang, dia harus menghidupi dirinya sendiri. Bekerja untuk makan. Masalahnya, sangat susah mencari pekerjaan yang sesuai dengan profesinya.

Pekerjaan pertama Qia adalah kasir di sebuah minimarket. Beberapa bulan kemudian akhirnya Qia baru bisa bekerja di sebuah Klinik Bersalin. Untungnya klinik mewajibkan pegawainya untuk tinggal di asrama yang tak jauh dari klinik. Jadi gajinya tidak terpakai untuk biaya transportasi dan tempat tinggal.

Dua tahun kontrak kerja dijalani Qia dengan semangat. Dia sangat menikmati pekerjaannya. Karena tujuan utama Qia adalah mencari pengalaman kerja sebanyak-banyaknya, sebagai pembuktian bahwa dia tidak hanya bisa bergantung pada kedua orang tuanya. Qia sangat ingin menambah kontrak kerjanya, jika saja Ninis tidak menghubunginya mengabarkan ada lowongan kerja di Rumah Sakit Surabaya. Tanpa fikir panjang Qia langsung berangkat dari Malang ke Surabaya.

Dan akhirnya disinilah dia. Ternyata Ninis sudah merencanakan ini sejak lama. Dia ingin mempertemukan Wira dengan Qia. Tanpa sepengetahuan Qia ataupun Wira.

"Aku minta maaf harus melakukan ini sama kamu Qi, aku gak tega liat Wira tersiksa tiga tahun ini nyari-nyari kamu", Ninis memecah keheningan diantara mereka.

Qia tersenyum menatap Ninis, lalu menunduk melanjutkan merapikan barang-barangnya yang akan dibawa ke tempat tinggalnya yang baru.

"Cepat atau lambat aku juga pasti akan ketemu sama kak Wira Nis. Aku menghindar karena aku sadar, hubungan kami gak ada harapan. Dulu atau sekarang kami tetap gak bisa sama-sama".

Ninis menatap Qia sedih. Sementara di balik pintu yang tidak tertutup rapat, Wira mematung tak sengaja mendengar pembicaraan Qia dan Ninis.

Kisah Masa laluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang