Part 12

239 16 0
                                    

"Ma, Kakak pulang."

Suara lirih Wira mampu membuat seorang wanita paruh baya terlonjak kaget. Kaget karena anak semata wayang nya tiba-tiba pulang ke rumah tanpa dipaksa terlebih dahulu. Sama kagetnya seperti 8 tahun yang lalu, saat Wira baru pulang dari liburan ke rumah sahabat nya di luar kota. Wira tiba-tiba meminta di panggil dengan sebutan kakak.

"Ma, mulai sekarang panggil Abang Kakak aja ya."

Mamanya yang sedang menyiram tanaman di teras rumah melongo kaget.

"Ada angin apa nih?" Mama pura-pura biasa aja, padahal penasaran luar biasa.

"Angin surga Ma," Jawab Wira cuek dan mencium pipi Mamanya. "Ingat ya Ma, K A K A K."

Mama makin melongo.

Mama bergegas menuju ke arah dapur dan menghampiri asisten rumah tangganya, Bi Saroh.

"Bi, masak yang enak ya, si Kakak pulang tuh."

Giliran Bi Saroh yang melongo.

=============================================

"Ada kejadian apa di Rumah Sakit Sus? Tumben banget si Kakak pulang?" Jani, mamanya Wira bertanya pada seseorang lewat telepon.

".... "

"Tan, Tan. Emangnya Tante setan," Mama Jani protes.

Terdengar tawa di ujung telepon.

"Ya udah deh. Kamu awasi aja ya, Tante mau atur strategi dulu." Mama Jani menutup teleponnya.

Mama Jani berjalan mondar mandir di ruang tamu tanpa menyadari kehadiran Wira disana.

"Mama lagi ngapain sih?" Akhirnya Wira buka suara setelah beberapa saat memperhatikan Mamanya yang nampak memikirkan sesuatu.

"Astaga Kakak, bikin kaget aja." Mama Jani langsung duduk tanpa menatap Wira.

"Habisnya Mama dari tadi mondar mandir kayak setrikaan".

"Enak aja ngatain Mama. Kamu tu yang kenapa tiba-tiba pulang tanpa dipaksa dulu, kan Mama kaget."

Wira nyengir, lalu duduk di sebelah Mamanya. Wira merangkul bahu Mamanya.

"Kamu pasti ada maunya manja-manjaan gini kan? Gak mempan". Mama Jani pura-pura marah padahal hatinya senang banget anak kesayangannya pulang.

"Ma, maafin Kakak karena jarang pulang ke rumah ini. Mama kan tau Kakak kerja".

"Jangan dikira Mama gak tau ya Kakak keluyuran. Papa udah gak ada kak, Mama cuma punya Kakak. Kakak masih nyari perempuan itu?" Mama Jani menatap Wira tajam.

"Kakak hanya jatuh cinta Ma, itu aja".

" Gak, Mama udah punya calon mantu".

Mama Jani langsung berdiri dan masuk ke kamarnya. Meninggalkan Wira dengan kegundahan nya.

"Kita akan berjuang sama-sama Yank". Gumamnya lirih.



Kisah Masa laluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang