chapter 12

33 10 0
                                    

Cafe starlight
11:30.

10 menit berlalu hanya ada hening diantara mereka.

"Mau pesan apa nih?" Tanya angga memecah hening.

"Kita ngikut aja" Jawab Cleo.
Sementara Chaella, Thalita dan sevie hanya mengangguk kecil.

"Lha kok ngikut sih?kalau mereka pesan air putih gimana?masa pergi ke cafe cuma minum air putih doang" Kata sevie berbisik pada Thalita yang ada disebelahnya

"Ehh lu diam aja. Gak mungkin juga mereka cuma pesan air putih" Sahut Thalita.

"Udah tenang aja kita pesan cappucino creamy kok" Kata seorang dari mereka yang tak sengaja mendengar percakapan sevie.

"Hehe.. Gue bercanda kok" Lanjut sevie yang agak malu mendengar sahutan dari salah satu cowok disebelah Ferdinand.

Tak berapa lama datang pesanan mereka 8 cappucino creamy dan 8 piring steak

Mereka menikmati makanan dan minuman mereka siang itu hingga setengah jam berlalu.

"Ehh lu kenal sama Ferdinand dari mana?" Tanya Thalita pada angga setelah menghabiskan sepiring spagetti.

"Hahahahaha" Tapi angga malah hanya tertawa tanpa membalas pertanyaan Thalita.

"Kok lu malah ketawa sih, gue kan nanya baik-baik" Sahut Thalita agak kesal dengan sifat angga.

"Lu pada belum tau ya??, atau pura-pura gak tau?" Balas Ferdinand membuat mata mereka semua tertuju padanya.

"Ehh.. Kalau kita tau gak bakal nanya juga kali..ganteng ganteng kok bloon ya" Sahut Thalita dengan kekesalan yang mulai memuncak.

"Iya juga ya..jadi gini.." Balas Ferdinand.

"Stoppp" teriak angga menghentikan perkataan Ferdinand.

"Biar gue aja yang jelasin" Sahut angga kemudian.

"Tumben lu semangat jelasin yang beginian? Biasanya juga lu paling malas yang namanya menjelaskan" Sahut salah satu dari mereka yang tak tau namanya siapa.

"Kan Thalita yang nanya, gue yang wajib jawab" Lanjut angga.

"Eheh tunggu.. Ada apa nih tumben lu mau yang beginian? Jawab pertanyaan yang paling males lu jawab?ada apa nih?" Tanya seorang lagi mulai curiga.

"Gpp kok, sekali-sekali gue yang jawab" Sambungnya.

"Oke.. Jadi gini, Ferdinand ini.. Ehh panggil aja dinan ya susah amat gue nyebut panjang panjang.. Jadi gini, dinan ini sepupu gue dia dulu kecil disini kok 2 tahun yang lalu dia pindah ke Australia dan sekarang pindah lagi ke Indonesia karena ayahnya ditugaskan disini" Jelas angga panjang lebar.

"Ih gak capek apa pindah pindah terus?gue yang pindah sekolah aja ngurusnya uah ribet apalagi pindah negara" Sambung Chaella tiba-tiba.

"Gak seru.. Kalau mau pindah tu langsung ke Korea gitu kan kan seru banyak cogan.. Oppa oppa kore gitu lho" Potong sevie yang penyakitnya mulai kumat.

"Ya lu mah apa apa Korea, sana pindah ke Korea bosan gue liat lu" Jawab Cleo kesal dengan tingkah konyol temannya yang satu ini.

"Kalau lu mau bayarin ongkos gue kesana.. Gue mau kok"jawab sevie tak mau kalah.

" Lho kan lu yang mau pergi.. Kenapa gue yang disuruh bayarin sih?"sahut Cleo dengan nada sinis.

" Udah udah lo berdua ya bisa gak tenang sekali aja?"sahut Thalita menghentikan pertengkaran diantara mereka.

Sementara mereka berdebat angga dkk hanya bisa diam dan menggelengkan kepala melihat tingkah mereka.

"Ternyata persahabatan kalian seru ya"sahut dinan tiba tiba.

" Ya beginilah kami"sambung Thalita

"Tapi itu temen lo yang satu kok banyak diamnya ya? Hemat kata atau gimana?" Tanya dinan kemudian sambil tersenyum dan menunjuk chaella dgn jempolnya

"Oh..ini soib kami yang memang agak pemalu sekaligus pendiam" Jelas Cleo.

"Iya imut-imut kaya lisa blackpink" Sahut sevie.

"Mulai deh" Kata Cleo dgn nada sinis.

Sevie hanya nyengir kuda melihat Cleo

"Ohh.. Gue kira dia sok malu karena ada gue, secara gitu kan gue ganteng" Sahut ferdinand kepedean.

"Eheh.. Apaan sih, ngak lah ya" Sahut chaella dengan muka yang mulai memerah.

"Ehh lu ya.. Gak ilang ilang sifat lu.. Suka banget gombalin cewek" Sahut angga

"Heheh.. Ngk lah.. Gue bercanda kok" Sambungnya.

"Ehh sevie kalau lu suka Korea.. Nih temen gue ada yang cinta banget sama Korea" Kata angga menunjuk temannya yang ada disebelah Ferdinand.

"Masa iya sih.. Tapi kayanya gue pernah liat dia deh" Sahut sevie, sambil melihat orang yang ditunjuk angga.

"Lu pernah liat gue? Ya iyalah" Jawabnya dengan santai.

"Perkenalkan nama gue Yudha pratama, anak kelas XB." Lanjutnya sambil menyodorkan tangannya kepada sevie.

"Ohh anak kelas X.B tohh" Lanjut sevie mengganggukkan kepalanya.

"Lu ingat gak? Lu pernah dapat bunga di meja kelas lu?" Tanya angga pada sevie.

"Iyaa.. Gue ingat" Jawab sevie.

"Lahh itu dia tu yang kasih. Pengagum gelap mu itu" Lanjut angga sambil tersenyum sinis pada yudha.

"Ehh lu jangan bongkar lahh.. Gue malu tau" Sahut yudha malu

"Eh eh.. Jadi lu toh yang kasih bunga itu" Sahut sevie.

Yudha hanya tersenyum miris, tiba tiba mukanya berubah merah

"Udah udah.. Kenalan sono mana tau jadi" Ucap Cleo ngasal

Yudha dan sevie hanya terdiam sambil melirik satu sama lain.

"Mending gue.. Tu liat Aldan suka sama cleo hanya diam doang gak berani ngapa-ngapain" Ucap yudha balas dendam karena merasa sudah dikerjain oleh temannya.

"Ehh.. Kok lari ke gue sih?gue kagak ikutan lho" Jawab Aldan cepat

"Ya habisnya gue kan gak tau rahasia angga sama dinan.kebetulan cleo ada disini ya elu aja deh.. Hehe" Jawab yudha tanpa merasa bersalah.

"Ehh jangan-jangan..." Yudha memotong pembicaraannya.

"Jangan- jangan kenapa? Yang jelas dong kalau bicara" Tegur angga kesal.

"Ahh kepo lu.." Balas yudha

"Dasar kebiasaan lu ya.. Selalu bikin orang penasaran" Lanjut Aldan.

"Lha tumben lu ikut ikutan" Tanya dinan.

"Ya iyalah rahasianya udah kebongkar kok, daritadi diam kan karena takut rahasianya kebongkar" Ceplos yudha sok tau

Sementara thalita,cleo,chaella dan sevie hanya terdiam mendengar mereka.

"Pulang yukk" Ajak Cleo pada teman temannya.

"Lha.. Kok udah pulang aja sih? Kan kita belum nonton" Ceplos angga.

"Gue mau..." Cleo menghentikan omongannya.

"Mau apa?" Tanya yudha penasaran.

"Gue mau tidur" Jawab Cleo nyengir.

"Yaelah..." Seru thalita, sevie dan chaella serempak.

"Kenapa?" Tanya Cleo tanpa merasa bersalah.

"Kita kirain mau ngapain lo.. Dasar cebong"sahut Aldan.

" Enak aja lu bilang gue cebong" Sinis Cleo.

"ehemm" sahut angga dkk

"paan lu ehem-ehem" sahut Aldan.

"ehh gpp kok tadi keselek"Sahut dinan.

Sorry lama ga upload.. Sibuk soalnya
Banyak praktek + tugas

Lanjut baca yakkk☺

After Rain (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang