LMC - misi penting #3

4.6K 186 13
                                    

Pagi harinya

"Semua sudah siap?" tegas nana.

"Siap!" ucap mereka semua.

"Jalan sekarang!" tegas caca.

Dalam perjalanan ke tempat melaksanakan misi(bold)

"Semua peralatan sudah siap?" tanya rini memastikan sekali lagi.

"Sudah!" ucap semuanya.

"Siap melaksanakan misi" ucap mereka semua kepada zaza sambil hormat.

Saat sampai

"Cepat laksanakan misi!" perintah nana dan mereka langsung beegegas.

Dorr......

Suara tembakan dari arah jendela atas yang pecah dan disusuli kaca yang di sampingnya.

     Mendengar suara tembakan dari luar, orang yang ada di dalam pun keluar untuk melihat apa yang terjadi. Saat melihat apa yang terjadi di luar orang yang melihat segera keluar gedung tersebut tetapi saat akan keluar gedung dia di hadang oleh pasukan zaza dan dia di tangkap. Sementara itu, zaza dan teman - temannya sedang serius karena telah di serang oleh pasukan orang yang di tangkap tersebut. Setelah selesai berkelahi mereka kemudian masuk ke gedung tersebut dan memeriksanya.
Ternyata terdapat banyak sandera atau tahanan yang tersiksa di sini. Saat mengetahui itu mereka langsung menyuruh dokter khusus untuk pasukan mafia. Setelah di periksa para sandera itu mengalami anemia atau kekuarangan darah dan trauma yang berat.

"Kerja bagus" puji zaza tapi masih dengan tampang dinginnya dan di sekujur tubuhnya terdapat banyak darah dan sorot mata yang dingin membuat zaza tampak lebih seram dari biasanya.

"Ekhem, kembali ke markas" ucap caca dan hanya di angguki mereka dan di balas deheman zaza dan roy.

Setelah sampai di markas

"Huh, tadi itu sangat menegangkan" lebay azka dan di balas gelengkan semua orang yang ada di sana.

"Lo cowo ato cewe sih lebay amat!" galak si nana ke azka..

"Galak amat sih lo, selo aja napa!" bentak si azka pada nana. Tapi, tiba tiba nana mengeluarkan air matanya azka yang melihat pun langsung meminta maaf. Saat melihat arah lain azka tak sengaja melihat tatapan zaza yang menusuk ke arah azka.

"Ma..maaf gue gak sengaja bentak lo" ucap azka lirih, entah kenapa azka merasa ia sangat bersalah pada nana. Nana yang melihat azka lirih pun memaafkan azka.

"Gapapa kok" ucap nana sambil senyum dan menghapus air matanya.

"Za, maaf tadi gue gak sengaja bentak dia" ucap azka sambil menunduk karena takut, tapi zaza hanya pergi tanpa berbicara sepatah kata pun.

"Gausah di masukin ke hati, dia emang gitu orang nya" saran nana dan hanya di balas anggukan azka.

"Udah dripada mewek yok ke mall jalan jalan" ajak caca dengan semangat 45 dan hanya di balas anggukan kecuali roy.

"Gue gk ikut, mau ke mansion" ucap roy dan langsung pergi menaiki mobil yang di bawanya sendiri saat menjalankan misi.

Saat sampai di mansion

    Saat sampai roy melihat zaza sedang duduk di balkon atas rumahnya. Roy melihat zaza sedang memandangi arah depan dengan kosong. Roy yang melihat itu pun khawatir karena ia tau kalau seseorang yang kesepian  suka memandangi sesuatu dengan tatapan kosong.

"Ekhemm......, maaf gue ganggu tapi gue boleh gabung" ucap roy menawarkan diri dan hanya di balas deheman zaza.

"Lo lagi mikirin apa?" tanya roy.

"Bukan urusan lo" ucap zaza sambil terus memandang lurus ke arah depan.

"Kalau lo mau cerita lo bisa cerita sama gue" tawar roy kepada zaza dan hanya di balas anggukan dan senyum tipis dari zaza. Roy yang melihat hal itu pun terkejut karena roy baru pertama kali melihat zaza tersenyum walau hanya senyum yang tipis.

"Sekarang?" tanya zaza dan hanya di balas anggukan roy.

"Kenapa enggak lo boleh kok cerita sama gue kapanpun lu mau" ucap roy dan hanya di balas senyum tipis zaza.

"Gue mau cerita tapi gue takut lu bakal bilang ke orang lain" ucap zaza sambil menangis. Roy yang melihat zaza spontan memeluk zaza.

"Lo boleh cerita sama gue, gue janji akan menjaga rahasia lu kok" ucap roy sambil tersenyum dan memeluk zaza semakin erat seakan enggan untuk melepaskan nya. Zaza seakan merasa sangat nyaman dan aman saat mereka berpelukan sama halnya dengan roy, roy juga merasa nyaman ketika berada di dekat zaza.

"Lo pasti belom tau kan, kalau gue broken home" ucap zaza dan hanya di angguki roy.

"Jadi gue itu bukan anak kandung dari keluarga Elisabeth" ucap zaza dan menangis lagi.

"Jadi di mana keluarga lama lo?" tanya roy.

"Keluarga gue dulu adalah Guardion gue gak tau mereka di mana sekarang" ucap zaza dan tesirat rasa sakit dan benci yang amat mendalam, roy yang melihat pun merinding dan memeluk zaza. Karena nyaman mereka berdua pun tidur sambil memeluk satu sama lain.

Maaf part ini memang kurang panjang
Jangan lupa vote and comment
⭐️ & 💬

Little Mafia and CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang