Chapter 03 — Drama Alkohol-
Yoona mencuatkan bibir kecil. Wanita muda itu kini sedang makan malam bersama beberapa teman satu angkatannya. Wanita muda itu mengedarkan pandangannya, mencari keberadaan Jaehyun yang belum menampakkan diri padahal sudah ada beberapa temannya yang sudah hampir hilang kesadaran akibat terlalu cepat meminum alkohol.
Yoona menyesap birnya dengan pelan. Otaknya sudah membentaki dirinya agar ia tidak boleh mabuk kalau ia tidak ingin terbangun dengan perut mual dan kepala pusing. Di tambah omelan dari Mr Sehun yang pastinya tidak akan sebentar.
"Aku dengar Mister Sehun sudah bertunangan, ya?"
Yoona refleks menoleh mendengar pertanyaan dari teman yang duduk tepat di sampingnya. Mereka yang tadi membicarakan tentang Miss Jinri kini merambat ke Mr Sehun, benar-benar tidak nyambung. Batin Yoona.
"Katanya ada yang melihat Mr Sehun kencan di restoran Itali bersama tunangannya, ya Tuhan, aku belum ikhlas tapi aku buluk."
Yoona mengerjap tersadar kalau wanita yang sedang di bicarakan oleh mereka bukan dirinya. Sehun tidak pernah membawa Yoona ke restoran Italia.
"Hm, bubuk asbak seperti kita bisa apa?"
Mereka lalu tertawa. Pembicaraan kembali merambat ke topik yang lain. Benar-benar tidak bisa diam.
Yoona mendecak, tiba-tiba dirinya merasa panas padahal belum terlalu banyak meminum birnya, segelas pun belum habis. Tapi entah mengapa Yoona membutuhkan sesuatu yang lebih keras dari ini, rum, wine, soju, tequila apapun selain bir ini.
"Bibi tolong dua botol soju!" seru Yoona.
Tidak sampai sana, tampaknya Yoona belum puas.
"Bibi dua botol soju lagi!"
Botol keempat ludes. Yoona bersiap mengangkat tangannya akan memesan lagi soju yang selanjutnya.
"Bibi—"
"Yoona!"
Mata yang sudah menyayu itu di paksakan untuk terbuka lebar, memandang seorang pemuda yang baru saja menampakkan diri. Bibir Yoona tertarik ke atas melihat itu.
"Jae ... Hyun," Yoona mengerjapkan kedua matanya berusaha untuk mendapatkan lagi kesadarannya. Wanita muda itu terkekeh tiba-tiba yang menular pada teman-temannya yang bernasib sama.
"Ya Tuhan ... kamu mabuk?"
Wajah Yoona memberengut, kepalanya menggeleng, menyangkal ucapan Jaehyun. "Aku tidak mabuk! aku ... masih kuat mi ... num lagi!" sangkal Yoona, bibirnya mencuat kecil, matanya mengerjap beberapa kali yang kemudian kekehan bodoh lagi-lagi lolos dari bibirnya.
Melihat itu, Jaehyun mendesah berat tak menyangka Yoona memutuskan untuk minum dan berakhir seperti ini.
"Bibi botol so—mmpphhhttt!!"
"Cukup, kamu sudah mabuk."
Jaehyun menarik lembut tangan Yoona dan mengalungkan tangan wanita muda itu ke bahunya. "Aku antar kamu pulang."
Yoona yang sudah tak memiliki tenaga hanya diam dan menurut saat Jaehyun membawanya keluar dari bar. Udara malam yang dingin langsung Yoona rasakan begitu sudah berada di luar ruangan.
Jaehyun berjalan dengan langkah terseok. Wanita muda yang kini sudah hampir hilang kesadaran tak menggunakan kedua kakinya dengan bijak, membiarkan tubuh langsingnya di seret paksa oleh Jaehyun yang tak henti-hentinya mengumpat.
"Gunakan kakimu atau aku tinggalkan kau di sini!?" ancam Jaehyun.
Namun melihat Yoona yang sudah kesulitan mempertahankan kesadarannya, Jaehyun jadi tak sampai hati untuk mengabulkan ancamannya beberapa detik lalu. Pemuda itu mendengkus, salah satu tangannya melingkar di pinggang Yoona sedangkan satu tangannya lagi menggenggam tangan Yoona yang melingkar di bahunya tak lupa lehernya mengalungkan tas selempang milik Yoona. Benar-benar merepotkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Pak Dosen [COMPLETED]
Fanfiction[FANFICTION] R17+ "I'm not afraid to fall in love. But I'm afraid of being the only one who falls." - Jabatannya Dosen di salah satu universitas ternama. Masih muda, tampan, cerdas, tajir, gentle. Singkatnya idaman. Apa lagi yang kurang? --- "Say...