PD-24

1.3K 188 67
                                    

***

Niatnya mau aku genapin aja, up akhir Juni

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Niatnya mau aku genapin aja, up akhir Juni. Tapi, aq baiq, ehehe~

Btw, nanya dong. Keselan Complicated apa Pak Dosen?

Yaudah, intinya Sehun emang bangsat, kan? :)

Chapter 24— Ganti Nama Keluarga

Tak ada yang Yoona takutkan dari seorang Oh Sehun. Setelah pernikahan itu, tatapan tajam Oh Sehun seolah menjadi tumpul di netranya, bahkan membuat pria itu terbakar emosi adalah salah satu yang Yoona gemari, melihat wajah putih Dosen itu yang perlahan merah karna menahan emosi adalah pemandangan yang menyenangkan baginya.

Ya ... setidaknya itu ... dulu?

Hm, beberapa saat, waktu dan hari lalu?

Tapi, sekarang. Yoona merasakan lagi ketajaman dari tatapan Dosen itu, betapa ngeri dan merindingnya saat Dosen itu diselimuti amarah.

Yoona ingin menuliskan kalimat terakhir untuk orang-orang tercintanya lalu menenggelamkan diri ke Laut Merah.

Yoona merapatkan duduknya pada lengan sofa. Kepalanya menunduk dengan kedua kaki yang dirapatkan dan kedua tangan yang disimpan di atas paha, sikap duduk siap yang selalu ia lakukan ketika Dosen itu memberinya wejangan yang masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Matanya bahkan tak berani melirik pada Sehun yang berdiri di hadapannya seraya menatapnya, tajam?

Jaehyun sudah pergi. Diusir—bukan, diseret Sehun keluar secara paksa tanpa ingin mendengar pembelaan dari pemuda malang itu.

"Lim Yoona."

Yoona menahan napasnya. Bulu halusnya meremang mendengar suara dengan intonasi dingin itu menyebut namanya dengan jelas. Seperti memberitahu kalau saat ini Dosen itu benar-benar marah.

Harusnya Yoona jadi butiran debu saja.

Selanjutnya Yoona tersentak saat sebuah tangan memegangi dagunya, membuat kepala Yoona mendongak, menatap Dosen itu yang ternyata sudah mendekatkan wajahnya.

Sehun setengah jongkok di depan Yoona. Salah satu tangannya memegang dagu Yoona, meminta wanita muda itu untuk menatapnya. Bibirnya mendesis saat netranya bertemu dengan netra Yoona lalu tangannya menjauh dari dagu Yoona. Sehun akhirnya mengambil duduk di sebalah Yoona.

Sementara Yoona sendiri bingung. Tak mengerti dengan Sehun yang seperti ini. Ekor matanya melirik Sehun yang membuang pandangan darinya.

Dengkusan tajam keluar dari hidung Sehun. "Kau tidak berpikir untuk tidur dengan anak itu lalu hamil dan memintaku untuk mengakui anak yang bukan dari—ternyata kau lebih murah dari yang aku pikirkan."

Yoona tersentak mendengarnya. Sesuatu dibalik dadanya seperti terhantam sesuatu dan menekannya kuat, membuat Yoona merasa sesak dan pedih secara bersamaan. Yoona murahan? Ya, Yoona menyadari itu. Tapi, Yoona tak ingin ada menyadari itu juga, betapa murahnya dirinya dan betapa sakitnya saat orang itu mengatakan betapa murahnya Yoona.

[1] Pak Dosen [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang