PD-27

1.1K 161 32
                                    

***

Yang kemaren cuma prank:))
Iya, kadang-kadang aku suka ngbgst, ehehe^^~

Suka males kalo udah mendekati tamat tuuh:')

Suka males kalo udah mendekati tamat tuuh:')

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***
“Melepaskan bukan berarti mengikhlaskan. Kau telah aku lepaskan, tapi belum aku ikhlaskan.”

Chapter 27 — Not My Home

Langkah kaki Jaehyun terhenti saat ia melihat seseorang berdiri di depan pintu apartemen-nya. Pemuda itu diam beberapa saat yang kemudian kembali melanjutkan langkahnya.

"Aku pikir malam itu adalah pertemuan terakhir."

Seola mengulum senyum getir saat menangkap intonasi dingin dari pemuda di hadapannya. Ia menarik napas lalu mengembuskannya, "Ah, maaf."

Jaehyun diam. Pandangannya tak tertuju pada wanita di hadapannya meski begitu, Jaehyun ingin tahu kedatangan Seola di sini, sepagi ini.

"Aku ingin memberikan ini," Seola mengulurkan tangannya yang memegang kotak berukuran sedang. "Ah! Sebentar," sambung Seola seraya mendorong kotak di tangannya ke Jaehyun, membuat Jaehyun mau tak mau menerima kotak tersebut. Sementara Seola sibuk menggeledah tas kecilnya dan setelahnya ia mengeluarkan sebuah lipbalm. "Aku membelinya saat di perjalanan," ujar Seola kemudian bibirnya mengulas senyum tipis, "daun sudah turun," tambah Seola.

Sementara Jaehyun lagi-lagi hanya bisa diam, memandangi lipbalm tersebut. Untuk kali ini ia merasa ada sesuatu yang sangat mengusiknya saat melihat senyum itu.

Seola diam. Suasana sunyi yang canggung seperti ini justru masih -selalu- terasa nyaman untuknya saat bersama Jaehyun. Seola jelas sadar saat itu, Jaehyun hanya menerima pernyataannya bukan perasaannya jadi meskipun Jaehyun selalu berlaku dingin padanya Seola harus terima, karna sebelumnya Seola sudah siap untuk patah hati. Tapi saat patah itu datang sedikit pun, Seola tak bisa membenci Jaehyun.

Jaehyun mengerjap seraya mengela napas, ia meraih lipbalm tersebut. "Hm, terimakasih."

Senyum Seola mengembang lebar. Hatinya melambung tinggi mendengar ketulusan dari Jaehyun. "Hmn," balas Seola masih dengan senyumnya. Ia kembali diam beberapa saat yang kemudian tak bisa menyembunyikan rasa penasarannya. Seola menggigit bibir bawahnya, "ng ... apa kau tahu Yoona menghilang?" tanya Seola.

Jaehyun hanya mengangguk.

"Apa kau bersama Yoona?"

"Kenapa?"

"Karna Yoona tak mungkin pergi jauh dari tempatnya."

Jaehyun merapatkan bibir yang kemudian mengangguk, merasa setuju dengan kalimat itu. "Hm, dia bersamaku."

Seola tersenyum. "Terimakasih."

"Kenapa kau berterima kasih?"

"Karna kau benar-benar menjaga Yoona."

[1] Pak Dosen [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang