[1] Pak Dosen [COMPLETED]

PD-04

Chapter ini penuh dengan micin.

Harap untuk kalian yang baca jangan sambil ngemil apapun yang mengandung micin.

Siapkan air limun tanpa gula untuk menetralisirkan efek dari Chapter ini.

Sekian, terima Seungwoo.

-

Chapter 04 - Cerai?

-

Kedua tangan Sehun dengan sigap menangkap tubuh Yoona yang hilang kesadaran. Membuat wajah Yoona kini menubruk langsung di dada bidangnya.

Sehun sudah sangat marah melihat Yoona yang mabuk dan lagi wanita muda ini memuntahi dirinya.

Memikirkan kesalahan Yoona saja sudah membuat napas Sehun memberat, menahan sabar yang sebenarnya sudah tak tersisa.

Kapan, sih, wanita ini berhenti membuat ulah?

"A-anu, sir ..."

Sehun mendongak, tidak menyadari ada manusia lain di dekatnya. Laki-laki dan bersama Yoona yang mabuk. Lalu keduanya seperti akan pergi ke apartemen Yoona-dan dirinya-. Apa yang akan mereka lakukan?

Jaehyun mendekat dengan takut yang kemudian menarik lembut tangan Yoona yang sudah tak bertenaga agar menjauh dari Sehun. "Ma-maaf, sir. Saya akan bertanggung jawab untuk sepatu Mister," ujar Jaehyun.

Mata Sehun mendelik kecil, melihat tubuh Yoona kini pindah dan merapat ke tubuh pemuda di hadapannya. Tangan Jaehyun melingkar di pinggang Yoona, mempertahankan tubuh langsing itu agat tak jatuh ke aspal yang kasar. Ia melengos tajam, membuang pandangannya ke arah lain walau detik selanjutnya kembali menatap dua muda-mudi di depannya.

Jaehyun kini menggendong Yoona, berbalik akan kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti. Atlantis Paradise beberapa meter di depan mereka.

"Kamu mau kemana?"

Jaehyun hampir jatuh ke depan mendengar pertanyaan tiba-tiba dari Sehun. Ia kembali membalikkan badan, menatap Sehun yang menata langkah mendekat.

"Apartemen-"

"Saya akan mengantar wanita ini."

"Eh, tapi sir, Mister tidak perlu-"

Sehun semakin mendekat yang kemudian mengambil alih tubuh Yoona dari gendongan Jaehyun ke dalam pelukannya, membut Jaehyun membelalak menatap aksi Dosen di hadapannya. Ia ingin meraih lagi tangan Yoona tapi gerakannya terhenti, tangannya yang terangkat berhenti di udara saat mendengar Dosen di hadapannya kembali bersuara.